Share

Bab 52

Jangan Ajari Aku Kata Sabar! (52)

Ruanganku langsung ramai. Orang-orang berdesakan ingin masuk, sementara perawat yang tadi masuk ke kamar mandi dan menemukan mayat Suster Dea, terkulai pingsan. Dengungan orang berguman, teriakan histeris, suara orang menelepon polisi … semuanya campur baur di benakku. Kepalaku terasa benar-benar meledak kini, hancur dan menjadi serpihan-serpihan kecil yang berserakan di atas lantai.

Lalu, suara hening yang aneh itu muncul. Keheningan yang kemudian dipecahkan oleh suara langkah kaki bersepatu tergopoh-gopoh menghampiriku.

"Apakah mungkin dia yang melakukannya?"

"Mana mungkin? Untuk sekedar pergi ke kamar mandi saja, dia harus dibantu."

"Tapi tak ada orang masuk kesini selain Suster Dea."

"Apa sudah periksa CCTV di lorong?"

"Sudah, tak ada yang masuk sebelum Suster Dea."

Dalam keadaan yang entah, antara sadar dan tidak, otakku sempat berpikir, bagaimana cara Mama menghindari CCTV? Lalu aku teringat, Mama bahkan sanggup mengelabui semua orang saat dia m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status