Share

Bab 56

Aku terbangun dalam ruangan bercat putih. Memicingkan mata karena silau yang menerpa.

"Alhamdulillah ....kamu sudah sadar, Dek. Alhamdulillah ..."

Wajah Mas Hendra yang pertama kali kulihat tampak begitu senang.

"Anak kita gimana, Mas?"

Mas Hendra meraih tanganku yang masih terpasang jarum infus lalu menciumnya.

"Anak kita selamat, Dek. Laki-laki, hidungnya mancung seperti hidung Mamanya."

Aku tersenyum membayangkan anak yang baru saja aku lahirkan. Meski harus lewat operasi Caesar karena aku yang tiba-tiba saja mengalami pendarahan. Mungkin karena kelelahan dalam acara pernikahan Mbak Nada kemarin.

Tak lama Mama, Papa, Ayah, Mbak Widya, Mbak Nada juga suaminya masuk ke ruanganku.

"Kami baru saja mengintip bayi kamu di ruang perawatan bayi, kulitnya bersih, matanya bening, mana cakep banget, MasyaAllah." ucap Mama.

"Selamat ya, Sayang. Makasih sudah memberikan Mama seorang cucu. Mama senang sekali."

Mama mengusap kepalaku, aku terharu. Akhirnya kasih sayang Mama bisa juga aku dapatka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status