Share

Bab 52

"Mas ..." aku menyerahkan alat test kehamilan yang sudah kugunakan itu pada Mas Hendra dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa, Dek?" Mas Hendra meraih benda itu melihat sekilas lalu berucap "gapapa, jangan bersedih." Dia merengkuh kepalaku dalam pelukannya.

"Gimana? gimana hasilnya?" Mama mendekat dengan wajah antusias.

Semua berkumpul di depan kamar mandi, seolah sedang menunggu sesuatu yang penting.

"Sini ... sini biar Mbak lihat!" Mbak Widya merebut Tespeck yang ada di tangan Mas Hendra.

"Waaah! selamat!"seru Mbak Widya, membuat semua mengalihkan perhatian padanya. Sedangkan aku menahan senyum. Ternyata Mas Hendra tak pandai membaca hasil alat test kehamilan tersebut.

"Selamat? bukannya itu garisnya dua?" tanya mas Hendra polos.

"Waaah! garisnya dua? waaah ... sebentar lagi Mama punya cucu." Potong Mama, tampak wajah tua Mama sangat senang.

"Alhamdulillah ... akhirnya." lirih Papa menimpali.

"Kok punya cucu? itu garisnya dua. Garis dua bukannya negatif."

Mas Hendra masih dengan wajah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status