Share

Bab 53

"Mas, cari Mas Hendra?" tanyaku setelah mengikuti lelaki yang masuk ke dalam rumah.

"Eh, engga Mbak. Tadi sapu tangan saya ketinggalan. Ini sudah saya ambil. Pamit dulu, makasih."

Dengan tergesa lelaki itu berlalu. Aneh sekali, hanya karena sapu tangan dia balik lagi, untuk ukuran seorang laki-laki itu sangat aneh.

Namun, semua terlupakan karena kedatangan tamu yang makin banyak. MasyaAllah, hanya syukuran kehamilan saja acaranya besar-besaran seperti ini. Hampir sama dengan hajatan pernikahanku dulu. Papa memang terlihat seperti orang biasa, padahal kekayaannya diluar sana sangat banyak. Setahuku Papa memiliki saham yang besar dalam sebuah perusahaan kelapa sawit, dan juga beberapa perusahaan lain. Namun, semua di urus oleh orang kepercayaannya. Papa tak pernah ikut rapat atau apa pun itu, katanya, mau menikmati hari tua.

Sempat heran kenapa bukan Mas Hendra yang Papa tunjuk menjadi orang kepercayaannya. Atau Mbak Widya yang merupakan anak kandungnya. Tapi, aku tak berani bertanya. I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status