Share

Hello Mr. Niko
Hello Mr. Niko
Author: Ratna Fa

Bab 1 - Paris 2019

Paris, 26 Februari 2019.

Malam di Paris saat itu cuacanya lumayan dingin, beberapa orang yang keluar rumah harus mengenakan baju tebal dan penutup kepala.

Pada sebuah gang yang gelap ...

"Aku sudah bilang ke mana pun kau pergi, aku akan selalu bisa menemukanmu wahai gadis cantik." Kata salah seorang pria bertubuh kekar, dari mulutnya keluar udara dingin.

Berkali-kali dia menggerakkan tangannya, merasa dingin.

Dua orang pria lainnya berdiri di sekitar Amerika yang terduduk lemas di tanah.

"Sudah kukatakan, akan aku bayar tapi tidak sekarang. Malam ini aku harus bekerja, besok aku akan datang ke tempatmu, bagaimana?"

"Ah, beritahu aku, kau akan kerja di mana?" kata si pria bertubuh kekar itu.

"Akan ada peragaan busana mewah, aku mendapat pekerjaan dalam seminggu ini untuk menjadi styles rambut. Percayalah padaku bukankah selama ini aku tidak pernah membohongi kalian."

Katanya dengan suara pelan dan memelas.

"Ok, aku akan tunggu besok sampai pukul enam sore, kalau kau tidak datang juga aku tahu ke mana aku harus mencarimu, kan?"

Amerika hanya mengangguk. Kedua tangannya mengepal.

Biasanya dia melawan tapi kali ini dia harus mengalah karena dia tidak ingin bekerja dengan wajah dan tangan terluka.

Lagi pula dia sudah berjanji untuk tidak bertengkar lagi melawan para renternir ini.

Salahnya juga seharusnya dia membayar tagihan hutangnya terlebih dahulu sebelum dia gunakan untuk membeli pakaian yang akan dia kenakan untuk bekerja nanti malam.

Ketiganya lalu pergi setelah mendengar perkataan Amerika.

Amerika bernapas lega, dia bangun tak berdaya.

Berusaha berjalan menuju tempat tinggalnya, satu jam lagi dia sudah harus sampai di lokasi.

Dengan sedikit berlari Amerika tergesa-gesa.

Saat itu juga ...

Ciiiittt.

Sebuah mobil mewah warna hitam hampir menabraknya kalau saja si pengemudi tidak lihai mengendarai mobil itu lalu berhenti tepat sebelum Amerika tertabrak.

Amerika menahan napas, jantungnya berdegup kencang.

Apa yang terjadi kalau saja mobil di depannya ini menabraknya.

Dari dalam mobil ...

"Ada apa Aspen?"

Tanya seorang pemuda yang duduk di kursi penumpang.

"Tidak ada apa-apa Nik, hanya masalah kecil." jawab Aspen.

Dari kaca dalam mobil  Niko dapat melihat sosok gadis yang hampir saja menabraknya.

Lalu tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik pakaian Amerika dari arah yang tak terduga.

"Ah ..."

Amerika terjatuh.

Aspen berusaha melihat dari dalam kaca mobil apa yang terjadi di luar sana.

"Tolong pencuri!" teriak Amerika.

Seorang pria mengenakan jaket hitam berusaha merebut tas milik Amerika.

Melihat kejadian tersebut Aspen bergegas keluar tapi sebelumnya Niko sudah lebih dulu keluar.

Buk!

Bam!

Bang!

Dengan kasar Niko meninju si pencuri yang langsung tergeletak di tanah memegang perutnya merasa kesakitan.

"Terima kasih!" kata Amerika saat Niko memberikan tas miliknya.

Amerika berusaha membersihkan pakaiannya lalu tanpa banyak berkata dia langsung pergi meninggalkan Niko yang berdiri masih menatapnya.

"Ada apa Nik?" tanya Aspen.

"Hanya tikus kecil dan bau." Jawab Niko menatap pria berjaket yang masih terduduk di lantai.

"Ayo nanti kita terlambat." Ajak Niko langsung masuk ke dalam mobil diikuti Aspen.

Mobil mereka sudah sampai di sebuah gedung yang megah dengan lampu yang terang benderang dan banyak sekali orang yang berkerumun.

Dengan menunjukkan kartu tamu istimewah Aspen langsung masuk ke parkiran dalam gedung khusus tamu VIP.

Niko dan Aspen sudah keluar dari mobil, dan bergegas masuk ke dalam gedung.

Di dalam gedung ada beberapa orang yang sudah menunggunya di sebuah ruangan khusus.

Saat itu juga Aspen membantu Niko melepaskan pakaian di seluruh tubuhnya, acara ini adalah malam istimewah peragaan busana Niko dan dia juga harus memastikan bahwa acaranya berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan.

Niko menjadi model, Aspen bertugas untuk memata-matai beberapa orang yang sudah diberikan datanya oleh Niko.

Saat itu juga suara pintu dibuka dengan kasar, seorang gadis masuk dengan terburu-buru.

"Amerika akhirnya kau datang juga." sapa salah seorang wanita.

"Maafkan aku! Ada kejadian kecil di jalan sebelum aku ke sini." Kata Amerika lalu dengan cepat dia mengeluarkan peralatannya dari dalam tas yang ia bawa.

Saat itu juga, Niko menatap Amerika, matanya memicing.

Dia teringat gadis yang tadi ditolongnya.

Tidak salah lagi, ini gadis yang sama.

"Maaf boleh aku mulai sekarang?" tanya Amerika pada Niko.

Niko hanya mengangguk.

Saat itulah Amerika tersadar, kalau pria yang ada di hadapannya ini sosok pria yang tadi telah membantunya.

Amerika langsung berhenti saat tangannya memegang rambut Niko dan melihatnya dari cermin yang ada di depannya.

Niko mengerling lalu tersenyum.

Bola mata mereka berdua beradu saling terpaku.

Bersambung ...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status