Share

Bab 9 - Jangan Menangis!

“Nona, bisakah kau sedikit sopan.” Kata Aspen pada Amerika.

Amerika terdiam untuk beberapa saat, dia menunduk mengapa hidupnya setragis ini. Dia hanya ingin dengan begitu semua masalah hidupnya akan terselesaikan.

Tapi pada kenyataannya peluru itu justru membuatnya masuk ke dalam masalah lagi, dua orang ini tidak akan membiarkan dirinya lepas begitu saja.

Lalu bayangan para penagih hutang yang selalu mengejarnya membuatnya semakin bergidik. Amerika terisak tanpa dia sadari air mata jatuh dengan deras.

Aspen dan Niko bingung melihat Amerika menangis histeris.

Tiba-tiba ruangan itu hening …

Suara tangisan Amerika pecah.

Aspen tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkannya, dia tidak bisa mendengar wanita menangis. Perlahan dia berjalan mundur, melangkah keluar ruangan.

Rasanya sesak berada di satu ruangan dengan seorang gadis yang tengah menangis histeris.

Sementara Niko yang masih duduk di sofa mengamati Amerika dengan seksama, dia bukannya iba justru merasa kesal.

“Kenapa kau menangis?” tanya Niko dengan dingin.

Amerika justru semakin kencang.

“Berhentilah menangis nanti orang lain mengira aku dan Aspen menindasmu. Kalau kau ingin mati jangan sekarang.”

“Mengapa kalian harus menolongku, kenapa tidak kau biarkan aku mati.” Isak Amerika dengan bahunya berguncang.

“Bukan aku yang menolongmu tapi dokter dan para perawat itu.”

Mendengar kalimat Niko, Amerika mendongak menatapnya.

Saat itu pintu terbuka, ada seorang dokter dan perawat masuk.

“Selamat pagi Nona Amerika, akhirnya kau sudah sadar.” Sapa dokter wanita berwajah cantik itu berjalan mendekati Amerika.

Dia langsung memeriksa kondisi Amerika, dari mata sampai seluruh tubuhnya.

Si perawat sibuk mengganti infus yang sudah terlihat kosong.

Setelah memeriksa dan mencatat si dokter menoleh ke arah Niko.

“Apa kau walinya?” tanya dokter cantik itu pada Niko, dia bisa mengenali wajah tampan Niko.

“Aku yang bertanggung jawab.” Jawab Aspen dengan cepat mendekat berdiri di antara dokter dan Niko. Berusaha menutupi Niko agar si dokter tidak menatapnya lama dan ... siapa yang tidak mengenal Niko, sang model yang wajahnya hampir menghiasi papan iklan seluruh kota di Paris.

Aspen memasang wajah penuh senyuman pada si dokter.

“Oh, oke. Kondisi Nona Amerika sudah membaik semoga lekas sembuh dan satu hal kau harus memperhatikan makanannya karena dia kekurangan nutrisi itu mengapa kondisi tubuhnya lemah.” Jelas si dokter pada Aspen.

“Baiklah.” Jawab Aspen masih tersenyum.

Amerika mendengar kalimat si dokter merasa malu, kekurangan nutrisi itu berarti dia kurang makan.

Ah, kenapa juga harus dijelaskan, bathin Amerika merutuki dokter cantik itu dalam hati.

Bagaimanapun dia merasa malu di depan orang asing tentang kondisinya saat ini meski itu benar tapi tetap saja membuatnya merasa ... malu.

Niko masih duduk dengan wajah menunduk saat sadar kalau si dokter itu mengenali wajahnya.

“Baiklah untuk hari ini seperti itu dulu. Nona Amerika jangan terlalu memilih makanan, ok.” Kata si dokter pada Amerika yang dijawab dengan anggukan.

Setelah itu si dokter dan perawat keluar ruangan diikuti oleh Aspen.

Sesampainya di luar ruangan Aspen memanggil si dokter, “Dokter, bisa bicara sebentar.”

Si dokter menghentikan langkah kakinya, menyuruh si perawat untuk jalan duluan.

“Iya.”

“Hmm ... begini ... bisa aku minta tolong kepadamu untuk merahasiakan keberadaan Niko di sini pada siapa pun. Aku yakin kau mengenalinya.”

“Ah, seperti itu ...” si dokter tersenyum licik lalu dikepalanya muncul ide lain.

Aspen menunggu ...

“Baiklah, tapi ... kau juga bisa bantu aku mendapatkan tanda tangannya.” Kata si dokter mengerling pada Aspen.

Reaksi Aspen yang terkejut membuat si dokter tersenyum lebar.

“Aku salah satu fans beratnya.” Kata si dokter lagi.

“Ah ... baiklah.” Jawab Aspen mau tak mau dia harus menerima persyaratan itu.

“Sampai ketemu lagi tuan ...” setelah berkata si dokter meninggalkan Aspen yang masih tertegun.

Ternyata semua wanita cantik sangat mengagumi Niko, sudut bibir Aspen berkedut.

Bersambung ...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status