Share

Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner
Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner
Penulis: Allina

1. TIDAK ADA BANTUAN

“Rey, anakmu kejang-kejang, ibu terpaksa membawanya ke rumah sakit. Kamu nanti segera susul kami ya.”  Seorang wanita yang merupakan tetangganya dan di mana Reyhan menitipkan Kaesha putrinya, menghubungi.

Reyhan sedang bekerja di sebuah bar sebagai seorang pelayan, hiruk pikuk suasana bar dan dentuman musik disk jokey yang keras membuat dia tidak bisa dengan jelas mendengar suara itu.

Reyhan hanya mendengar kalimat ‘anaknya kejang-kejang’ dan itu langsung menyambar hatinya seperti petir yang menggelegar.

“Rey, kapan kamu datang? Kita harus membayar administrasi, juga biaya penanganan pasien yang tidak sedikit. Jika tidak, anakmu tidak akan mendapatkan perawatan. Kaesha tidak bisa menunggu.” Suara itu kembali menghantam telinganya.

Apa yang harus dia lakukan sekarang? Bahkan di dompetnya saat ini hanya ada uang 5000 rupiah.

Setelah berpikir sejenak, Reyhan turun dari tangga kayu solid, menuju meja bar. “Aku ijin pulang, anakku sakit,” ujar Reyhan pada temannya, kemudian berlari keluar.

Pria bernama lengkap Reyhan Adipati Sunarya itu pergi menggunakan motor bututnya, meski gerimis hujan sejak tadi tidak berhenti tapi dia tidak menyerah, dia harus mendapatkan uang dan menyelamatkan anaknya.

Tiga puluh menit kemudian, Reyhan tiba di sebuah rumah mewah milik keluarga Fernando, mantan istrinya. Dia memberanikan diri untuk datang karena dia percaya bahwa hubungan darah antara ibu dan anak tidak akan bisa dipisahkan.

Ding Dong …

Tidak ada seorang pun yang datang untuk membuka pintu.

Ding Dong …

Pria itu membunyikan bel lagi.

Saat ini, seorang wanita berambut panjang, mengenakan dress pendek yang mengikuti lekuk tubuhnya, berjalan dari arah gerbang sambil merangkul seorang pria dengan mengenakan barang bermerek di seluruh tubuhnya.

Dia adalah Allesia, mantan istri Reyhan dan ibu kandung Kaesha. Sedangkan pria di sampingnya mungkin adalah kekasihnya yang baru.

Saat pandangan matanya melihat mantan suaminya, ekspresi di wajahnya berubah, dia mundur ke belakang seperti melihat hantu, “Kamu … kamu Reyhan?”

“Kenapa kamu muncul lagi? Kenapa kamu tidak mati saja, dasar sampah!” ujar Allesia tiba-tiba.

“Reyhan?” Mata pria yang berada di samping Allesia langsung berbinar, pria itu seperti mengingat sesuatu.

“Allesia, siapa ini?” tanya pria itu lagi sambil tertawa.

Dia …” Wajah Allesia menjadi pucat, sesaat dia tercekat dan tidak bisa berkata.

Setelah itu, mata pria tadi berubah menjadi penuh ejekan, “Kamu adalah suami tidak berguna itu, ya? Ternyata kamu masih punya nyali untuk datang?”

“Allesia, kamu lihat! Sepasang matanya yang bodoh sedang menatap kita.”

Di rumah ini, terdengar sekali demi sekali suara ejekan, membuat Allesia merasa hampir gila dan sangat malu.

“Aku pacarnya Allesia, Devan Subroto, ayahku adalah corporate manager di Sunarya Group.” Pria itu perlahan merangkul Allesia, provokasi di matanya sama sekali tidak disembunyikan.

Sunarya Group?

Mendengar perusahaan itu, pandangan Reyhan berubah menjadi dalam, tangannya mengepal erat, seraya menatap pria itu dengan tatapan nyalang.

"Kamu begitu sombong seakan-akan Sunarya Group adalah milikmu!" ujar Reyhan menyeriangi.

“Memangnya kamu siapa? Pemilik Sunarya Group?" Devan terpancing oleh perkataan Reyhan.

Wajahnya menyiratkan cemoohan mendengar perkataan Reyhan terhadapnya.

"Hanya karena kamu menyandang nama belakang yang sama, bukan berarti kamu bagian dari keturunannya! Jangan mimpi!" Perkataan Alessia memancing tawa keduanya yang menatap Reyhan dengan pandangan menghina.

Reyhan hanya bisa menggertakan gigi mendengar cemoohan mantan istrinya itu. Padahal, faktanya Reyhan adalah pewaris resmi Sunarya Group yang merupakan salah satu keluarga kaya raya di negara itu.

Dia yang dulu begitu kuat dan memiliki segalanya di tangannya, jika orang biasa ingin melawannya, maka baginya mereka hanyalah semut yang mencoba untuk mengguncang pohon besar.

Namun, perselisihan Reyhan dengan ibu tirinya membuatnya diusir oleh ayahnya dari keluarga tersebut. Reyhan pun bersumpah tak akan kembali ke keluarganya setelah mengalami penghinaan yang begitu besar.

“Kamu masih tidak cepat pergi? Apa kamu masih belum cukup untuk dipermalukan?” Melihat Reyhan masih berdiri dengan bodoh di sana menghadapi ejekan Devan, Allesia sangat ingin segera menendangnya keluar.

Reyhan langsung menatap mantan istrinya beserta pacarnya itu dengan tajam, berusaha meredam amarah yang telah menumpuk di ujung ubun-ubunnya.

“Allesia, Kaesha kejang-kejang dan sekarang sedang berada di rumah sakit. Maukah kamu menjenguknya?” tanya pria itu merendahkan nada suaranya.

Allesia menggigit bibirnya dengan erat, ekspresi wajahnya terus berubah. “Menjenguknya? Mungkin yang kamu harapkan dari aku tidak sesederhana kata menjenguk, kamu butuh biaya untuk perawatan Kaesha, kan?”

Mata Allesia tiba-tiba berubah menjadi jijik, “Reyhan, sampai saat ini bahkan kamu tidak bisa memberikan apa-apa untuk Kaesha. Lihat penampilanmu? Tidak tahu apa yang kamu lakukan setelah berpisah dariku, tidak memiliki mobil dan tempat tinggal yang layak, ke depannya wanita mana yang mau menikah denganmu?”

“Jujur saja, aku tidak ingin pacarku salah paham. Sudah lama, aku telah menganggap Kaesha mati dari hidupku, sudah tidak ada ikatan lagi diantara kami. Dan rumah ini bukan panti sosial di mana kamu bisa seenaknya meminta sumbangan untuk pengobatan anakmu.”

Allesia merangkul lengan Devan, “Devan pernah mengatakan bahwa ayahnya akan membantu kerjasama antara Sunarya Group dan perusahaan kami, Devan barulah pria yang cocok denganku.”

Setelah mendengar ini, Reyhan hanya menghela napas, yang dia tidak habis pikir bagaimana seorang ibu bisa dengan mudahnya melupakan darah dagingnya sendiri. Bahkan seekor anjing saja tidak tega untuk menyakiti anaknya.

Reyhan benar-benar marah, tangannya mengepal dengan kuat sampai buku-buku jarinya tercetak. Lalu, merasa kedatangannya sia-sia, dia langsung berbalik dan meninggalkan kedua pasangan yang nampak memperlihatkan pandangan mencemooh ke arahnya.

Setelah keluar dari gerbang rumah tersebut, ia terduduk tak berdaya. "Aku tak mungkin menghubungi keluargaku yang telah mengusirku!" geram Reyhan seraya menyugar rambutnya.

Sementara itu, tak jauh dari Reyhan yang tengah terduduk lesu di motornya, seorang pria di dalam sebuah mobil mewah tengah memandang ke arahnya.

“Tuan Muda, keadaanmu ternyata semenyedihkan ini…”

Seraya memakai kacamatanya kembali, pria misterius itu langsung pergi melesatkan mobilnya entah kemana.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
yani22kusuma
menunaikan janji hutangq pada allina.....
goodnovel comment avatar
Rieza Amalia
uhuyyy novel baru nih. lanjutkan ...
goodnovel comment avatar
Aisyahnee
Jadi ingat Single Daddy.. awas kamu ya Alissa kalau nanti ngaku2 jadi mama Keasha setelah tahu Reyhan itu orang kaya. Tek pites empedumu.. hehehe..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status