Di Antara Dua (Istri)

Di Antara Dua (Istri)

By:  Ria Abdullah  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
2 ratings
75Chapters
38.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Bagaimana bisa secara diam-diam kau menikahi istri mendiang sepupumu yang dulu akrab dan kukenal dekat. Sofia, ya, dia memang sangat cantik dan mempesona meski dia telah menjanda, Tapi yang aku herankan mengapa begitu cepat ia memilih menikah setelah ditinggalkan suaminya dan Kenapa juga keputusan untuk kebersamaan dia dan suamiku tidak diberitakan kepadaku. Apa permainan ini?

View More
Di Antara Dua (Istri) Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
PiMary
Awal baca dah gedek sama suaminya,sang nenek pemegang kekuasaan tertinggi,makanya sesuka hati mendzolimi cucu mantu nya.....buat pembalasan yg sepadan.
2024-02-13 10:09:27
0
user avatar
Setyowati Soebroto
keren ,paling gemes kl ada suami yg g tegas
2023-08-01 15:25:58
0
75 Chapters
1. diam diam menikah
Di antara dua (Istri)Part 1Wanita itu sangat cantik, tarha sutra yang menutupi kepala dan sebagian pipinya yang ranum merona menambah pesonanya. Pantas, suamiku tak mampu menahan diri hingga rela mengambil keputusan tanpa bertanya dulu padaku. Iya, mereka menikah!*"Jadi ini dia istrimu Mas?" tanyaku lirih.Bibirku tercekat di hadapan wanita yang duduk di samping Mas Nabil, wanita itu tertunduk malu dan tak berani membalas tatapan mataku, sementara suamiku menggenggam tangannya untuk menguatkannya.Tak terasa air mata ini meleleh begitu saja, deskripsi rasa sakit yang ada di hatiku seperti ditikam ribuan pisau, disayat dan dicabik dengan keji. Aku terkesima dengan kelakuan suamiku diam diam di belakangku.Ya, diam diam ia menikahi sepupunya, wanita yang baru saja ditinggal empat bulan meninggal oleh suaminya. Sepupunya yang namanya Sofia itu, teganya wanita itu dengan tanpa rasa malu merebut suamiku. Dulu aku akrab dengannya, lebaran kami selalu bertemu di rumah mertua, tapi sekar
Read more
2. Bangun dan sedih
Aku tersadar saat Rihanna sepupuku memanggil diri ini dengan lembut. Dia anak bibiku dari kampung yang sedang bersekolah di kota, di tingkat SMA, aku mengajaknya tinggal di rumah agar dia tidak perlu membayar kos dan hidup tanpa pengawasan."Mbak...." Dia mengguncang bahuku dengan lembut sehingga aku tersadar sedikit mengerjap, berat rasanya kepala ini untuk sekedar memaksa kelopak mata terbuka aku benar-benar enggak untuk melihat dunia dan menatap kembali kenyataan yang baru saja memukul mentalku.Kita sudah berapa lama aku pingsan tapi suasana rumah sudah senyap."Di mana Mas Nabil?""Sudah pulang.""Sudah pulang?" Suaraku seolah tidak mau keluar dari tenggorokan mendengar kata bahwa 'dia sudah pulang.'Ada tempat lain untuk dia pulang dan bukan lagi rumahku, ada rasa sakit yang luar biasa ketika tahu bahwa hatiku bukan lagi pelabuhan untuk dia mendamaikan diri dari peliknya hari-hari yang ia lalui. Sekarang ada cinta dan wanita baru yang layak ia sebut 'tempat pulang' dan itu keny
Read more
3. suamiku diam saja meski aku terluka
Aku menangis sambil memeluk lututku dan nyaris tidak tertidur hingga subuh menjelang. Aku merinti dengan kenyataan dan terus menangis memprotes keputusan Tuhan.Teganya Dia menguji hambanya dengan cara seperti ini, aku hanya wanita papa yang lemah, aku tidaklah sekuat wali Allah yang tahan dengan semua ujian dan penderitaan hidup. Ini hanya perkara cinta yang kemudian dialihkan kepada wanita lain dan sakitnya aku tidak bisa menggambarnya. Sangat sangat sakit."Tuhan beginikah rasanya wanita-wanita di luar sana yang disakiti oleh suaminya?"aku menunggumu sendiri dengan angan-angan dalam benakku bahwa aku lebih baik bunuh diri dibandingkan harus menerima kenyataan dan menyaksikan suamiku terus-menerus berhubungan dengan wanita itu.Dulu, aku tidak membencinya dia hanyalah istri dari sepupunya suamiku. Sekali-kali aku tidak membencinya! tapi ketika suamiku menjadikan dia istri, kecemburuan itu membuncah dan aku menjadi sangat murka, Aku benci karena Wanita itu tidak berpikir jauh tentang
Read more
4. apa mereka bulan madu?
Aku tersengal selagi masih mencengkeram kerah baju suamiku dan menatapnya dengan tatapan, Aku ingin berteriak tapi tenggorokanku tercekat dan nafasku seolah-olah diikat dengan batu yang sangat besar. Nafasku sesak begitu membayangkan kalau dia sudah seminggu menikah, mereka tentu saja bulan madu. Di malam Minggu kemarin mereka pasti sudah sangat berbahagia dan menumpahkan madu asmara. Pecah telur, pecah perawan.Ya Tuhan aku meracau, aku gila, pikiranku runyam membayangkan bagaimana mereka saling berpelukan, itu membuatku gila."Katakan Apakah kau sudah tidur dengan wanita itu!"Suamiku hanya menelan ludah yang berarti kalau dia membenarkan pertanyaan itu. Aku langsung gelap mata, aku memukulnya, menamparnya dan mencakar wajahnya, menjampak rambutnya, memukuli dada dan perutnya tapi dia diam saja, membisu dan hanya berdiri seolah-olah pukulanku sama sekali tidak sakit.Aku memukulnya sampai aku tersengal dan jatuh sendiri karena kelelahan. Sebenarnya, aku sudah tahu memukuli dan
Read more
5. kenapa aku mengancam
"Kenapa perpisahan selalu jadi ancaman ketika seorang wanita merasa dirugikan!" tanya suamiku begitu aku memberinya ancaman panjang "Hanya wanita bodoh yang akan terus hidup dalam duri dan sakit. Aku tidak akan menjadikan anakku sebagai alasan bertahan, bahkan aku bisa hidup tanpamu," jawabku dengan air mata meluncur, meski begitu, tidak ada lagi isakan tangis, tidak ada lagi kepiluan hingga membuat aku harus sesenggukan dan menyesali takdir. Aku kehilangan ekspresi, aku sudah berada di puncak rasa sakit di mana aku tidak tahu harus bereaksi seperti apa lagi."Kumohon...." Lelaki itu menjajajarkan diri dengan posisiku yang kini terkulai duduk lemas di lantai dengan air mata yang berderai-derai. Dia berusaha merayu wajahku untuk mengurus lelehan bening yang meluncur di sana tapi aku menepis tangannya. Rasanya jijik diri ini disentuh olehnya.Bagaimana tidak sakit hati ini kalau aku membayangkan semua sentuhan itu juga dilakukan kepada mantan istri sepupunya. Aku benar benar terluka
Read more
6. menemui keluarga mertua yang jahat
Di sinilah aku sekarang berdiri di depan sebuah rumah yang cukup besar dan bercat hijau. Di bagian pagar depannya yang dicat dengan hitam ada tumbuh pohon bunga bugenvil. Warnanya yang hijau dan merah muda membuat suasana rumah terkesan semarak dan indah.Aku perlahan mendorong pintu pagar lalu berangsur masuk ke sana. Kutemukan mertuaku sedang duduk di meja makan sementara nenek Mas Nabil sedang duduk di kursi goyang sambil memperhatikan siaran TV."Eh, Iklima, apa kabar?" Ibu mertua menyambutku dengan ramah tapi begitu melihat mataku yang sudah merah oleh air mata dan rona kesedihan yang tidak bisa kusembunyikan, dia langsung canggung dan kehilangan senyumannya."Mana anak anak?" tanya ayah mertua yang tengah makan."Sekolah," jawabku lirih. Ku cium di tangan ayah mertua lalu dia menatapku dengan wajah canggung. Air mataku tumpah di punggung tangannya dan ia hanya menepuk pundakku dengan perlahan sambil menggeleng pelan.Aku lalu beralih kepada nenek yang masih duduk di kursi roda
Read more
7. pulang dengan luka
Aku pulang dengan luka hati yang demikian besar akibat kata-kata dan perbuatan nenek yang sangat menyakitkan. Apakah salah jika aku memprotes tentang keputusannya yang tidak begitu menguntungkan untuk diriku? Herannya dia malah menawarkan akulah yang akan diceraikan oleh suamiku. Dia dia mau minta aku untuk meninggalkan suamiku agar dia bisa bahagia dengan Sofia. Yang benar saja.Aku lemas, terkulai sesampainya di rumah, aku pergi ke kamar lalu menutup pintunya dengan rapat kemudian menumpahkan semua tangisanku sambil menghenyakkan diri di pinggir tempat tidur. Kubenamkan wajahku di kasur hingga aku bisa menangis dengan kencang tanpa seorangpun yang bisa mendengarnya. Aku menangis meluahkan segala rasa dan kekecewaan serta memprotes keputusan tuhan yang begitu mengejutkan dan rasanya tidak adil.Kata orang segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmahnya. Mustahil Tuhan merencanakan sesuatu jika itu tidak baik bagi umatnya. Namun di waktu sekarang, ku sama sekali tidak melihat solusi,
Read more
8. ayah emosi
Aku kembali ke rumah yang baru kudatangi jam 07.00 pagi tadi. Keanggunan bunga bugenvil yang diterpa angin, bergoyang perlahan menyambut kedatangan kami yang tengah terbakar oleh api kemarahan dan kekecewaan. Aku menatap daun kelopaknya yang berwarna pink keunguan lalu tiba-tiba tersadar dengan sentakan tangan Ayah yang memintaku untuk segera turun dari mobilnya."Ayo turun."Ayah memberi isyarat dengan anggukan dan tatapan wajahnya untuk pertama kali terlihat sangat tegas dan menyeramkan."Ayah, aku takut....""Kenapa takut ketika mereka memintamu untuk menjadi istri anak mereka dan menantu di rumah ini mereka sama sekali tidak takut. Jika mereka bisa berbuat sesukanya lantas aku pun bisa memprotes!" jawab ayah dengan tegas."Tidak ayah...""Rupanya keluarga ini punya ilmu pengasihan dan sesuatu yang bisa menundukkan orang sehingga kau yang selama ini ayah kenal punya mental kuat, menjadi ketakutan dan gentar," ujar Ayahku sambil menarik tangan ini dari mobilnya."Bu-bukan begitu, ba
Read more
9. kembali menjelang malam
Setelah berbicara panjang lebar dengan keluarga itu Ayah kemudian memaksaku untuk pulang dan mengantarku ke rumah.Di mobil Ayah terus mengoceh, bicara panjang lebar tentang bagaimana caraku mengambil sikap dan berusaha untuk tetap tegar lagi tegas."Kau dengar apa yang nenek tua itu katakan ketika kita keluar!" tanya ayah kepada Bunda, sebenarnya Ibuku mendengarnya dengan jelas tapi beliau tidak ingin memperparah kemarahan ayah. Ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayangnya berusaha untuk menenangkan suaminya dengan cara mengelus bahunya."Sabar Mas... Jangan menjadikan harga diri kita sama seperti mereka."Ayah mendengus ayah lalu beralih kepadaku."Dengar Iklima, kau harus mendesak Nabil untuk segera bercerai dan meminta dia kembali padamu. Bagaimanapun kalian punya anak dan anak harus dipertahankan kebahagiaannya.""Iya ayah," jawabku sambil menelan ludah. Kedengarannya mudah tapi prakteknya sangat susah."Aku berharap bertemu dengannya begitu aku mengantarmu pulang." Ayah ter
Read more
10. Sofia yang kaya
Aku menyadari betul dengan siapa aku berhadapan, Sofia anak orang kaya dengan aset warisan yang banyak, kusadari bahwa tidak masuk akal menikahkan suamiku dengan dirinya hanya demi wanita itu ada yang menafkahi dan melindungi. Tanpa mas Nabil pun, dia tetap punya uang dan keluarganya tetap melindunginya.Mungkin poinnya, suamiku mirip dengan mantan suaminya, keluarga kami juga akrab satu sama lain, jadi karena Sofia sulit move on dan nyaris gila, maka nenek mengambil keputusan untuk membuat Nabil menerima akad atas dirinya.Ya tuhan, tapi tetap saja, kenapa harus menikah?!Meski keluargaku tidak sekaya keluarga Sofia tapi Ayahku juga pegawai badan usaha milik negara yang penghasilannya tak bisa dikatakan sedikit, kami hidup seperti masyarakat pada umumnya, tidak mewah tapi berkecukupan. Punya rumah yang bagus serta dua buah mobil, ayah juga punya aset sawah dan perkebunan, juga kolam ikan. Sebenarnya nilai dan derajat keluarga kami sama saja dengan keluarga Mas Nabil.Mungkinkah k
Read more
DMCA.com Protection Status