Share

Masihkah Ada Kesempatan?

Bram tersenyum melihat Elya yang sedang duduk di mobil dengan pintu terbuka. Dia tahu wanita itu sedang menunggunya. Tadi mereka berjanji akan makan siang bersama setelah semua urusan selesai.

Bram menarik napas panjang. Bahkan dari kejauhan, kecantikan Elya masih terlihat sangat jelas. Di usianya yang menjelang pertengahan kepala tiga, Elya tampil sebagai wanita matang dengan segala kesempurnaanya.

Lelaki itu kembali menarik napas panjang. Andai dulu dia jujur pada Elya tentang hasil pemeriksaan, akankah kisah mereka tetap berakhir seperti ini?

"Bram." Satu suara menyapa Bram.

Lelaki berkaos putih itu menoleh ke arah sumber suara.

"Pa …."

"Kata Elya kalian ada acara?"

"Iya, Pa. Kami mau makan siang di luar. Nostalgia, di resto dulu tempat aku melamar Elya." Bram tersenyum malu-malu.

"Pergilah, Bram. Melihat dari sikap Elya, Papa yakin masih ada kesempatan bagimu untuk memenangkan hatinya." Papa Lin menepuk bah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lienda nasution
sayang sekali mereka orang orang pintar apalagi Elya tambah pake baik lagi tapi tidak memikirkan keturunan. wah sayang Thor ceritanya belum lengkap pembaca kecewa nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status