Share

1.1

Mengeratkan mantel, Aku berjalan lebih cepat melewati tempat parkir menuju gedung sepuluh. Salju turun lagi, meskipun tidak lebat tapi cukup untuk membuat jalanan yang sudah licin menjadi semakin licin.

Mataku bergerak liar melihat sekeliling yang nampak sepi, kebanyakan murid pasti sudah masuk kelas. Aku memang terlambat keluar dari kelas geografi karena Mr Wright memintaku untuk membantunya mengumpulkan tugas. Tapi itu tak masalah, Mrs Brown selalu datang terlambat di kelasnya. Jadi aku masih punya beberapa menit untuk segera sampai.

Aku mempercepat langkah, berusaha sesegera mungkin untuk sampai di kelas biologi Mrs Brown.

"Oo... ooo."

Ketika melewati jalanan yang membeku karena salju yang berubah menjadi es, tubuhku kehilangan keseimbangan. Buku-buku dalam dekapanku jatuh tercecer bersamaan dengan pantatku yang menghantam tanah.

Aku meringis merasakan nyeri yang menghantamku, rasa nyeri yang beberapa saat kemudian berubah menjadi mati rasa, membuatku sulit bangkit berdiri.

"BRENGSEK! SIAPA YANG BERANI MELEMPAR BENDA MENJIJIKAN INI KE KEPALAKU?"

Mataku terbuka lebar mendengar umpatan kasar barusan. Aku buru-buru memungut buku-bukuku dan berdiri dengan bertumpu pada kedua lututku. Rasa dingin yang menghantam telapak kaki kananku begitu aku berhasil berdiri tegak membuatku melirik ke bawah. Oh sial! Kaki kananku hanya terbalut kaos kaki. Kemana perginya sepatu itu?

"AKU BENAR-BENAR AKAN MEMBUATNYA BABAK BELUR!"

Pikiran-pikiran buruk langsung menyerangku, mendorong untuk bersembunyi. Berjalan tertatih ke belakang mobil Jeep yang terparkir tak jauh dari tempatku jatuh.

Aku memeluk erat buku dalam dekapanku, jantungku berdebar semakin cepat seiring dengan suara langkah kaki yang terdengar semakin dekat.

"Sial!" Orang itu mengumpat lagi.

Aku memberanikan diri untuk mengintip dari balik Jeep.

Pemandangan pertama yang kulihat adalah sepatu bootku kini berada di tangan Jason Butler. Nafasku tercekat selama beberapa detik. Astaga! Bagaimana bisa? Aku berusaha mati-matian untuk tidak berteriak. Petaka untuk geek macam diriku berurusan dengan Jason, playboy sekaligus berandalan yang paling ditakuti dan digilai para murid wanita di Heighberk High School.

Saat aku mengamati lebih detail, ada luka di pelipis Jason. Adrenalin berpacu semakin deras dalam aliran darahku, aku menatap ngeri darah yang mengalir turun membasahi pipi Jason sebelum jatuh menetes melewati dagunya. Astaga, Stefie! Apa yang kau lakukan?

"Jason, lukamu harus segera diobati!"

Seorang gadis tiba-tiba datang dan menarik lengan Jason. Baru beberapa detik Jason langsung menepis tangan gadis yang kalau tidak salah bernama Emily, Emily Anderson. Ya aku ingat, dia adalah ketua Cheers sekaligus ketua geng aneh yang suka membully kaum sepertiku, kau bisa menyebutnya nerd, geek, weird atau apalah itu.

"Aku harus membuat perhitungan dengan pemilik sepatu boot sialan ini! Berani-beraninya melempar sepatu ke kepalaku!" Jason menggeram, tangannya meremas kuat sepatuku hingga buku jarinya memutih.

"BRENGSEK! KELUAR KAU!" aku menggigit bibir bawahku, tubuhku bergetar ketakutan. Stefie, kau dalam masalah besar!

"Jas, lukamu." Emily mengingatkan.

Jason menyeka darahnya. Dia melirik Emily sekilas dengan manik emerald yang terlihat lebih gelap dari biasanya sebelum pergi begitu saja. Emily menghentakan kakinya, wajahnya terlihat kesal saat Jason mengabaikannya.

Tenang, Stefie, semua akan baik-baik saja. Aku berkata pada diriku sendiri sambil menarik napas dalam-dalam, berusaha untuk tenang. Usaha yang sia-sia karena aku tahu betul bagaimana hariku nantinya jika Jason mengetahui kalau akulah pemilik sepatu boot itu.

Menjadi salah satu orang yang dibenci Jason berarti dibenci Emily juga, karena Emily adalah kekasih Jason. Dia selalu ikut dalam setiap 'penyiksaan' yang Jason lakukan pada orang-orang yang bermasalah dengan Jason.

Padahal selama ini Emily dan Jason adalah satu dari sekian banyak jenis orang yang sebisa mungkin kuhindari. Oleh karena itu aku bisa terbebas dari segala masalah atau bullying. Tapi mulai hari ini...

Aku bergidik ngeri, dibully berandalan dan ketua Cheers sekaligus ketua geng aneh yang pada dasarnya sudah suka melakukan bullying adalah bencana!

Dalam hati aku berdoa, semoga Jason tidak akan tahu kalau akulah orang yang ia cari.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status