Share

Cheat System Putri Mafia Penyakitan
Cheat System Putri Mafia Penyakitan
Penulis: Cahaya_Perak

1. Takdir

“Takdir yang goodlooking dan yang tak goodlooking jauh berbeda. Miris, tapi itulah kenyataannya. Dunia hanya memihak mereka yang goodlooking,” batin Xora tersenyum masam melihat kondisinya sendiri.

Dia adalah anak dari guild mafia terkuat di dunia. Namun terbaring di atas kasur usang dengan ruangan kamar yang penuh dengan debu.

Aksesorisnya pun juga telah tua dan berkarat. Tak ada yang bisa dia banggakan.

Sekarang, Xora tak lagi bisa melakukan apa-apa. Tak ada yang mau datang hanya untuk sekadar menjenguknya.

Dia adalah gadis buruk rupa dengan kulit hitam, tubuh kurus seperti mumi. Ditambah jerawat bernanah memenuhi permukaan wajahnya.

Status hanyalah status. Dia menghela napas pelan, merenung dalam sepi tentang keadaannya sekarang.

Tubuhnya benar-benar melemah secara perlahan. Sejak kecil dia memanglah lemah, tapi keadaannya menjadi semakin lemah ketika dia menutup diri. Tak memakan apapun selama kurang lebih dua minggu.

“Tak ada yang bisa dibanggakan dariku. Sudah tidak goodlooking, keberuntungan buruk, ditambah dengan tubuh yang penyakitan. Sungguh, tak ada yang mengharapkanku untuk hidup,” batin Xora dengan mata yang berkaca-kaca.

Dia kemudian menarik napas dalam dan menutup mata, membiarkan air mata jatuh. Napasnya mulai sesak, tapi hati Xora malah terasa lega. Dia merasa sangat yakin, bahwa inilah ajalnya.

Xora membuka kedua matanya dan menatap ke langit-langit kamar dengan penuh permohonan.

“Jika memang ini akhirnya. Maka aku mohon, jika ada kehidupan kedua. Berikan aku keluarga yang penuh kasih sayang dengan tubuh yang goodlooking,” pintanya—dalam hati—sambil menutup mata secara perlahan.

[Notifikasi! Kode aktivasi 'God of Beauty and War' telah diaktifkan!]

[Notifikasi! Mengidentifikasi pemilik God of Beauty and War!]

[Notifikasi! Proses identifikasi selesai!]]

Baru saja dia menutup mata, kini kelopak mata itu kembali terbuka. Bahkan terbelalak dengan lebar. “Apa ini?” batin Xora. Dia kaget melihat sesuatu berbentuk persegi empat di hadapannya muncul.

[Notifikasi! Sistem God of Beauty and War meminta persetujuan. Apakah Anda ingin menjalin kontrak dengan sistem?]

[Notifikasi! Cukup anggukkan kepala jika Anda menerima. Dan jika Anda tidak menerimanya, cukup gelengkan kepala Anda!]

[Ya] [Tidak]

Xora terdiam seraya mengernyitkan alisnya bingung. Dia tak tahu harus apa. Namun kemudian, seekor lalat muncul dan terbang ke atas kepala Xora. Membuat Xora mendongkak ke atas. Setelah itu, si lalat kembali terbang. Kabur ke bagian dagu. Membuat Xora lagi-lagi menengok ke arah bawah. Jika diamati, gerakan Xora seperti sedang mengangguk iya.

Sistem God of Beauty and War itu menganggap bahwa gerakan barusan adalah bentuk persetujuan dari Xora.

[Notifikasi! Anda telah menyetujui kontrak dengan sistem God of Beauty and War!]

Panel notifikasi baru muncul dan panel sebelumnya menghilang.

[Notifikasi! Sekarang, kontrak di antara Anda dan Gof of Beauty and War telah terjalin!]

[Notifikasi! Anda menerima item 'Whip of War and Beauty' tingkat Rare!]

[Notifikasi! Anda menerima item 'Face Cream' tingkat Epic!]

[Notifikasi! Anda menerima 35 poin distribusi!]

[Notifikasi! Stamina Anda akan disembuhkan oleh God of Beauty and War, bertambah +2 poin secara permanen.]

Notifikasi terus menerus berdatangan, hingga di panel terakhir. Setiap jengkal tubuh Xora mengeluarkan cahaya berwarna hijau.

Dia langsung terkejut, tapi anehnya. Cahaya itu memberikan rasa aman dan nyaman pada tubuhnya. Perlahan, dia juga merasa lebih kuat dan membaik dari sebelumnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi di sini?" tanya Xora yang kemudian bangkit dari kasurnya dengan perasaan terkejut, lalu menatap kedua tangannya sekarang. Dia lalu menatap ke arah panel sistem.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Xora pelan dengan tatapan waspada.

[Notifikasi! Sistem adalah 'Miracle' dari sebuah tempat yang dikirim untuk membantu Anda. Dungeon akan segera bermunculan di segala tempat dan membahayakan Bumi dalam waktu singkat.]

Membaca notifikasi dari sistem. Alis Xora kembali mengerut mencoba mencerna apa yang sedang tertera.

"Dungeon?" tanyanya pelan.

[Notifikasi! Iya Dungeon. Berawal pada retakan ruang dan waktu yang terbuka semakin lebar, menyebabkan keluarnya para monster yang akan memusnahkan manusia dalam waktu singkat.]

Manik mata Xora terbelalak tak percaya. "Apa hal seperti itu benar-benar nyata?" tanyanya yang masih tak percaya sambil menundukkan kepala.

"Bukankah sekarang setiap negara memiliki persenjataan yang canggih? Apa itu masih belum cukup kuat?" tanya Xora mengangkat kepala menatap sistem.

[Notifikasi! Sayangnya tidak, meski senjata itu rudal sekalipun. Dungeon itu benar-benar berbeda dari dunia modern ini. Mereka memiliki kekuatan masing-masing, lebih kuat dari rudal dan mesin pembunuh sekalipun.]

Xora kembali terkejut melihat jawaban dari sistem God of Beauty and War. Kedua tangannya mengepal. Dia menghela napas dan melonggarkan kepalan tangannya.

"Jadi, apakah aku harus menyelamatkan dunia seperti di novel-novel? Memangnya, apa yang telah dunia berikan untukku, selain penghinaan dari wajah yang tak good looking ini?" tanya Xora kembali.

Gadis muda berumur 19 tahun itu benar-benar tersenyum masam. Sistem God of Beauty and War pun terdiam untuk sesaat.

[Notifikasi! Tentu saja Anda akan menjadi goodlooking, kuat dan kaya raya dengan kekuasaan tak tertandingi. Mungkin saja, keluarga yang telah mengabaikan Anda ini akan mulai melihat potensi dalam diri Anda.]

Tawa Xora pecah membaca panel sistem yang tampil di hadapannya. "Apa yang kuharapkan dari orang-orang di sini? Aku sudah menyerah, lebih baik cari orang lain untuk mendapatkan itu," sambung Xora menjawab.

[Notifikasi! Apa Anda yakin? Sistem bisa membantu Anda untuk sembuh dari penyakit yang tergolong 'langka' itu. Apa Anda yakin tidak ingin membalas dendam terhadap orang-orang yang telah menghina Anda? Dengan sistem, Anda bisa menjadi kuat, cantik, menawan dan tentunya sehat!]

Xora terdiam ketika membaca panel sistem. Penawaran di hadapannya ini lebih dari cukup. Dia mengangkat kedua tangan ke depan wajah dan melihatnya dengan teliti. Dia menurunkan kedua tangan dan menatap ke arah panel sistem.

"Sebelum aku memutuskan, apakah aku bisa berjalan-jalan keluar ke tempat yang jauh?" tanya Xora pelan.

Dari wajahnya, jelas bahwa dia tak ingin berharap. Namun berbeda dengan apa yang ada di dalam hati. Dia sangat ingin dan sangat berharap bahwa itu bisa dilakukan

.

[Notifikasi! Tentu itu bisa dilakukan. Tapi ketika Anda tidak sanggup, jangan memaksakan diri untuk terus ‘berjalan’.]

Xora mengangguk. Tanpa dia sadari, senyum lebar terukir di bibirnya yang pucat itu. Dia lalu segera beranjak dari kasur dan mulai melangkah perlahan keluar.

“Ini berbeda dari sebelumnya,” batin Xora senang.

Akhirnya dia tak perlu lagi menggunakan alat bantu seperti kursi roda untuk keluar. Di saat dia berada di gerbang. Beberapa pelayan dan penjaga menatapnya sambil terpaku.

"Eh? Bukankah itu Nona Penyakitan? Dia bisa berjalan?"

"Benar, itu si Paling Penyakitan. Aku pun juga baru kali ini melihatnya berjalan. Tapi, dia mau kemana?"

Bisik-bisik pelayan terdengar sampai telinga Xora. Tetapi, gadis itu sama sekali tidak mempedulikannya. Yang penting, dia sudah bisa berjalan tanpa ada bantuan dari kursi roda.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status