Share

4. Poison Tongue Bird

[Notifikasi! Apakah Anda lupa, bahwa Poison Tongue Bird memiliki bulu yang tahan terhadap serangan apapun? Bahkan itu masih berlaku ketika mereka mati.]

Xora terdiam, lalu mengukir senyum smirk ketika panel sistem muncul dengan notifikasi seperti itu. "Bukankah kita bisa melakukannya dari dalam?" tanya Xora sambil melangkah mendekat dan memasukkan kedua pedangnya ke dalam mulut Poison Tongue Bird itu.

Mengandalkan ingatan cara penggunaan Blood Control itu. Xora mengubah pedangnya menjadi cair, lalu mengendalikan setiap darahnya mengalir masuk di seluruh sel darah dalam tubuh Poison Tongue Bird.

Dalam sekejap mata. Xora mengubah darahnya menjadi pisau-pisau tajam berukuran kecil. Pisau-pisau itu langsung bergerak mengoyak organ dalam Poison Tongue Bird, sampai mampu menembus kulit Poison Tongue Bird dan membelahnya menjadi dua bagian.

Darah dari Poison Tongue Bird yang berwarna hijau pun berceceran. Bersamaan dengan itu, sebuah bola berwarna putih tapi bersinar bergulir mendekat ke kaki Xora. Xora mengangkat alisnya. Dikarenakan rasa penasaran, Xora meraih bola itu.

[Notifikasi! Anda berhasil memperoleh Core Poison Tongue Bird. Setiap lima buah Core Poison Tongue Bird dapat ditukar menjadi uang sesuai kualitas dan level dari core. Atau menukarnya menjadi poin distribusi, untuk meningkatkan status Anda.]

"Poin distribusi?" tanya Xora pelan. Dia memasang ekspresi bingung dan tak paham.

[Notifikasi! Poin distribusi adalah poin yang dapat digunakan untuk meningkatkan berbagai status pada biodata Anda. Peningkatan itu termasuk untuk meningkatkan kekuatan fisik, kekuatan serangan dan lain-lain.]

[Notifikasi! Sebagai pemberitahuan, Anda memiliki 25 poin distribusi yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan pada biodata Anda. Apa Anda ingin meningkatkannya sekarang?]

Xora mencoba mencerna penjelasan dari sistem dengan membacanya berulang-ulang, karena merasa masih belum paham. "Iya," jawabnya dengan nada yang sangat pelan sekali.

[Notifikasi! Menampilkan Biodata ....]

Nama : [Ixora Asteria Putri Naravinata]

Usia : [18 tahun]

Job : Vampire

Skill : [Duplication LV.1 (Aktif)] [Vampire Mode LV.1(Aktif)] [Shape Changer LV.1 (Pasif)] [Blood Control LV.1 (Pasif)] [Vampire Eye's LV.1 (Pasif)]

Title : [-]

Penyimpanan : [Whip of War and Beauty x1(Rare)] [Face Creamx1 (Epic)] [Core of Poison Tongue Bird x1 (Legendary)]

Blood : [2+]

STR : [2+]

AGI : [2+]

VIT : [4+]

INT : [2+]

LUCK : [-1]

Charm : [2+]

Beauty : [2+]

Distribution Poin : [35]

Blood dalam panel sistem, berfungsi sebagai pengganti penggunaan energi mana. Sebab job milik Xora adalah Vampire. Sementara 'Strength' yang disingkat menjadi 'STR' dalam sistem, menunjukkan kekuatan fisik Xora.

Agility yang disingkat menjadi 'AGI' dalam panel sistem, menunjukkan kecepatan Xora. Vitality yang singkatannya 'VIT'. Menggambarkan kesehatan Xora sekarang ini.

INT merupakan singkatan dari 'Intelegent'. Status tambahan ini memiliki kegunaan untuk mengurangi perapalan mantra, bila nanti Xora memiliki skill mantranya.

LUCK berarti keberuntungan merupakan status tambahan yang tersedia pada biodata milik Xora.

Charm dan Beauty juga termasuk status tambahan yang memiliki fungsi untuk menambah 'Pesona' dan 'Kecantikan' Xora.

Xora membaca setiap penjelasan mengenai status yang tertera pada biodata di panel sistem. Dia sedikit paham dan tersenyum smirk.

"Aku akan membalas dendam kepada semua yang pernah meremehkan wajahku!" seru Xora dalam hati. Dia mulai mendistribusikan poin-poin yang dimiliki, pada beberapa status.

[Notifikasi! Anda mendistribusikan lima poin untuk 'Beauty'.]

[Notifikasi! Anda mendistribusikan empat poin untuk 'LUCK'.]

[Notifikasi! Anda mendistribusikan dua poin untuk 'Strength'.]

[Notifikasi! Anda mendistribusikan dua poin untuk 'Vitality'.]

[Notifikasi! Anda mendistribusikan dua poin untuk 'Blood'.]

[Notifikasi! Anda mendistribusikan lima poin untuk 'Charm'.]

Melihat notifikasi yang terus bermunculan setiap dia menggunakan poin distribusi. Xora menarik senyum pada bibirnya. Walau sedikit, dia merasakan perubahan pada tubuhnya ketika menggunakan poin distribusi.

Manik matanya melirik ke arah poin distribusi yang tersisa, berjumlah 15. "Baiklah, beberapa status sudah ditingkatkan. Jadi, berikutnya adalah mengalahkan kawanan Poison Tongue Bird itu," gumam Xora.

Dia kemudian mengalihkan pandangan, menatap ke arah para Poison Tongue Bird tanpa melunturkan senyum smirk di bibirnya.

Bangkit dari posisi duduknya. Xora mulai merentangkan tiga pasang sayap yang terbuat dari darah itu. Dia berbalik menatap ke arah si pemimpin regu.

"Tolong segera lakukan apa yang saya perintahkan," tegas Xora dengan tatapan tajam di balik topeng merahnya.

Si pemimpin regu pun tersentak. Dia merasa terintimidasi oleh Xora. Tanpa adanya perlawanan, si pemimpin regu itu mengangguk dan mendekat ke salah satu bawahannya. Memberitahu semua yang diperintahkan oleh Xora. Usai memberitahu bawahannya, dia kembali mendekat ke Xora.

"Permisi, Miss. U. Bolehkah kami membawa bangkai burung itu?" tanya si pemimpin regu dengan nada ragu-ragu.

Xora yang tadinya menatap ke arah para Poison Tongue Bird langsung beralih menatap si pemimpin regu.

Xora menghela napas. Si pemimpin prajurit yang mendengar helaan napas itu pun langsung merasa tegang. Walau dia adalah salah satu pasukan elit, tapi itu seperti tak berlaku di hadapan Xora. Melihat bagaimana Xora dengan mudahnya membunuh Poison Tongue Bird.

"Bagaimana caranya agar aku bisa menjadi kuat seperti dia?" batin si pemimpin regu. Dia menundukkan kepala.

"Kau bebas mengambilnya, saya tak memerlukannya," jawab Xora tersenyum sambil menepuk bahu pemimpin regu itu dengan pelan. "Dan lagi, bukankah Anda adalah seorang pemimpin regu? Tunjukkan bagaimana harga diri dari seorang tim elit. Jangan mau untuk menundukkan kepala," bisik Xora menyemangati.

Si pemimpin regu itu tersentak mendengar jawaban yang kemudian disambung dengan bisikan oleh Xora. Si pemimpin regu langsung mengangkat kepala, menatap Xora dengan kagum.

"Terima kasih!" jawab si pemimpin regu dengan nada kagum yang tak bisa disembunyikan. Xora hanya mengangguk dan kembali menatap ke arah Poison Tongue Bird.

Berjalan menjauh dari tempat si pemimpin regu, Xora mulai merentangkan tiga pasang sayapnya dengan lebar. Dia mulai mengepakkannya secara perlahan, dengan rasa gugup dan takjub luar biasa.

Siapa yang percaya, bahwa anak yang tak berdaya dan tak berguna. Kini memiliki sayap dan menyelamatkan nyawa orang?

Mereka pasti akan tertawa terbahak-bahak dan menganggap itu lelucon, sampai melihatnya dengan mata kepala sendiri. Membelah udara dan tak lagi memijak tanah, rasa gugup dan takjub terasa semakin membesar dalam diri Xora.

“Aku bisa terbang,” batin Xora mengukir senyum senang dibalik topeng. Senyum yang pertama kalinya dia ukir, setelah keluar dari rumah itu.

Jika Xora merasa takjub dan gugup. Maka lain halnya dengan orang-orang yang mulai dievakuasi. Mereka menatap dengan rasa kagum. Bahkan si pemimpin regu tim elit. Rasa kagumnya lebih besar dari pada yang lain.

“Andai aku memiliki kekuatan seperti itu,” batinnya menghela napas pelan, lalu mengalihkan fokus dan mencoba mengevakuasi warga sekitar dengan cepat.

[Notifikasi! Sistem mendeteksi tanda-tanda awakened Hunter di sekitar Anda!]

Secara tiba-tiba, alis si pemimpin regu tadi mengernyit. Dia merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Dia diselimuti oleh energi berwarna biru. Energi itu terus bertambah banyak.

Boom! Suara ledakan terdengar. Asalnya tak lain dan tak bukan adalah dari pemimpin regu tadi,

Xora yang sedang belajar terbang untuk pertama kalinya pun langsung menoleh ke asal suara.

[Notifikasi! Salah satu tentara elit mengalami Awakened. Secara resmi dia menjadi Hunter.]

Membaca notifikasi dari sistem. Xora melebarkan senyumnya.

"Jadi, misi ini tidak dikerjakan sendiri lagi," gumamnya pelan dengan rasa senang. Setidaknya dengan peristiwa awakened barusan. Persentase kemenangan Dungeon Break ini menjadi tinggi.

Kembali ke si pemimpin regu ....

"Apa yang terjadi? Apa ini?" tanyanya terkejut melihat ke panel yang muncul di hadapannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status