Share

CEO Arogan Itu Ayah Anakku
CEO Arogan Itu Ayah Anakku
Author: Kuldesak

BAB 1

Dirinya begitu terkejut ketika melihat Ethan sudah berjalan ke arah ranjang tepat dimana Evelyn berada. Bagaimana Evelyn tidak terkejut? Selama 2 tahun menikah, Ethan baru kali ini menginjakkan kaki di kamarnya.

"Ethan... Apa yang kau lakukan di kamarku—"

Belum sempat Evelyn menyelesaikan kalimatnya, Ethan sudah membekap mulut Evelyn dengan sebuah ciuman.

"Kau... Kau bau Alkohol!" Evelyn mencoba mendorong tubuh Ethan yang kini sedang berusaha mencumbu bibirnya.

Ethan mendorong wajahnya memberi jarak. Ditatap lekat wajah Evelyn dengan mata sayu. "Alice, kau akhirnya kembali selama 2 Tahun menghilang. Aku... Aku rindu," Lirih Ethan sambil satu telapak tangan Ethan mengusap lembut pipi Evelyn.

Deg!

Seperti sebuah hujaman pisau mengoyak dada, saat Sang Suami menyebut nama Wanita yang notabenenya adalah Mantan dari Ethan. Tidak heran, selama 2 Tahun, Ethan baru memasuki kamar Evelyn. Ternyata, Ethan sedang merindukan mantan kekasihnya itu.

Evelyn mendorong dada Ethan dengan kuat. "Aku bukan Alice! Tolong menyingkir!" pekik Evelyn.

"Ethan! Apa yang kau lakukan?!" Evelyn menjerit saat Ethan merobek piyama yang dikenakan oleh Evelyn dari arah depan.

"Layani aku." Pinta Ethan dengan suara Serak yang terdengar begitu seksi.

"Tidak! Kau sedang mabuk! Dan... Dan aku bukanlah Alice!" Evelyn mencoba menolak.

Tidak menghiraukan ucapan Evelyn, Ethan dengan liar mulai menjamah tubuh Evelyn dengan paksa. Ethan memberikan ciuman-ciuman kecil pada tubuh Evelyn yang sudah nampak terekspos hingga tubuh Evelyn pun menggeliat saat mendapat serangan dari Suaminya.

Entah bagaimana, helaian-helaian di tubuh dua makhluk itu pun kini telah polos tanpa satu kain pun yang menempel di tubuh mereka.

"Ethan, tolong, jangan lakukan ini," rintih Evelyn saat Ethan sudah mulai menggagahi Evelyn.

"Alice, aku menunggumu terlalu lama, mengapa kau pergi meninggalkanku? Dan sekarang, kau hadir setelah dua tahun?" Ethan meracau sambil terus memanggil-manggil nama Alice saat dirinya kini sedang menikmati tubuh Evelyn.

Evelyn menutup matanya dengan kedua sudut mata kini menetes bening kristal. Perasaannya begitu perih saat Ethan tidak pernah menganggap kehadiran dirinya selama 2 tahun mereka menikah. Sekuat apapun Evelyn berusaha menjadi seorang Istri yang baik, hal itu yang dilakukan oleh Evelyn adalah hal yang sia-sia.

"Ethan, aku bukan Alice. Aku Evelyn, ku mohon, sekali saja kau menganggapku Istrimu," Gumam Evelyn di sela tangis saat Ethan tengah menggagahinya.

Di dalam dingin dan kegelapan malam, Ethan kini menerkam Evelyn dengan serakah. Mencoba melewati setiap inci kulit Evelyn dengan bibirnya lalu menjarah apa yang ada pada tubuh Evelyn.

Pagi harinya, cahaya mentari mulai mengintip di balik tirai kamar dimana Ethan dan Evelyn masih terlelap dalam mimpi. Tangan kekar milik Ethan sedang memeluk tubuh Evelyn dengan erat.

Perlahan, Ethan membuka mata. Sontak membuat Alis Ethan menyatu saat dirinya melihat Evelyn tidur dengan lelap di dalam dekapannya.

"Apa yang kau lakukan di kamarku!" Pekik Ethan dengan refleks mendorong tubuh Evelyn yang masih tertidur agar menjauh.

Evelyn sontak terkejut karena tubuhnya yang tiba-tiba didorong.

Evelyn menatap takut dengan pria yang kini sudah duduk menatapnya tajam. "Kau... Kau, yang datang ke kamarku. Dan ini adalah kamarku," jawab Evelyn tergagap.

Ethan menyisir pandangannya. Seketika rahangnya mengeras. "Sial, apa yang aku lakukan dengan wanita menjijikkan sepertimu?" umpat Ethan dengan gusar turun dari tempat tidur dimana dirinya dan Evelyn semalam berbagi peluh.

Evelyn hanya dapat tertunduk saat melihat Ethan memungut pakaiannya.

"Pakai pakaianmu." cibir Ethan.

Evelyn dengan cepat melilitkan selimut putih pada tubuhnya, beranjak turun kemudian memungut pakaiannya yang berserakan di atas lantai.

"Temui aku di ruang kerja setelah ini." Tekan Ethan sambil memakai pakaiannya.

"Ba... Baik." Jawab Evelyn.

Ethan pun berlalu dari kamar Evelyn begitu saja dengan raut wajah tanpa Ekspresi. Evelyn segera bersiap-siap untuk menyusul Ethan. Sebab, Ethan adalah pria yang paling tidak suka menunggu.

"Hah, harus sampai kapan aku bertahan dengan patung Es ini?" Gumam Evelyn.

Setelah memakai baju dan membasuh wajahnya, Evelyn pun menyusul Ethan ke ruang kerja Ethan berada.

Evelyn mengetuk pintu yang berada di hadapannya dengan perasaan was-was. Jika sampai Ethan sudah memanggil Evelyn untuk menemuinya, tentu ada sesuatu kesalahan yang dilakukan oleh Evelyn.

"Masuk!"

Mendengar sahutan dari dalam, Evelyn membuka pintu ruang kerja Ethan dengan hati-hati. Evelyn dapat melihat pria Arogan yang tidak pernah senyum itu sedang menatap layar monitornya.

Evelyn kemudian melangkah menuju ke arah meja kerja Ethan. "Ada apa kau memintaku kemari menemuimu?" tanya Evelyn.

Ethan mengalihkan pandangannya ke arah Evelyn dengan wajah datar dan dingin. Begitulah Ethan kepada Evelyn selama 2 Tahun menikah, Ethan tidak pernah menunjukan kehangatannya kepada Evelyn.

Srak!

Ethan melempar sebuah kertas di depan Evelyn. Alis Evelyn mengerut sambil meraih kertas yang melayang lalu jatuh di atas meja.

"Ini apa?" Tanya Evelyn dengan tatapan polos ke arah Ethan.

"Tanda tangani perjanjian perceraian ini. Sebagai kompensasi, Aku akan memberikanmu 80 juta dolar sebagai tunjangan." sentak Ethan.

Deg!

Seperti dihujam oleh ujung belati di dada. Rasanya, daging di dalam sana terkoyak dengan rasa perih saat mendengar penuturan Ethan.

Evelyn menatap ke arah Ethan dengan iris mata bergetar. Dengan tatap pandang tak percaya, Evelyn pun memberanikan diri untuk bertanya. "Ethan, apakah aku melakukan sesuatu yang salah?"

"Alice telah kembali. Dan dia ingin kita bercerai, karena dia benci melihatmu! Maka dari itu, aku ingin mengakhiri pernikahan konyol ini."

Evelyn meremas kertas perceraian yang ia pengan dengan kuat. Nampak tangan Evelyn bergetar mendengar alasan Ethan ingin menceraikan dirinya.

"Kau menceraikanku hanya karena mantan mu telah kembali? Apakah sebuah ikatan janji suci pernikahan kamu anggap hanya sebuah permainan dan lelucon?" Ucap Evelyn dengan bibir bergetar.

Ethan menatap ke dalam manik mata Evelyn dengan tatapan menusuk. "Wanita yang ingin ku nikahi itu bukan dirimu! Kau yang menjebakku lalu naik ke atas tempat tidurku. Dan menyiarkan skandal kita berdua di Media untuk memaksaku untuk menikahimu, Dasar wanita licik! Kau yang membuat Alice pergi karena Video skandal konyol yang terjadi di antara kita berdua!" Cibir Ethan.

Evelyn menyadari hal itu. Tapi, di satu sisi, kejadian dua Tahun yang lalu bukan atas kemauan dirinya. Entah bagaimana bisa dirinya berada dengan Ethan dalam satu ranjang saat malam pesta pertunangan Ethan dan Alice sedang dilangsungkan.

"Ethan, harus berapa kali aku katakan kepada dirimu, aku tidak tahu masalah malam itu. Lantas, kenapa kau baru menceraikanku saat Alice kembali setelah dua tahun berlalu?" Evelyn mencoba menahan Air matanya yang sedari tadi ingin tumpah.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Otor Ngenes
aku kabur kemari thor ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status