Share

Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina
Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina
Penulis: Kejora

Bab 1

"Sena, nanti siang bisa temani ayah kerumah Bibi ? 

" Apa Ayah gak pernah kesal gitu dengan Bibi ? Bibi itu selalu menghina Ayah, Sena gak mau kerumah Bibi Vena Yah.

" Walau gimanapun Bibi, Bibi Vena tetaplah adik Ayah Sen, Kita gak boleh dendam dan sakit hati, kita harus sabar, kita do'akan trus bibi supaya dia jadi yang lebih baik lagi.

"  Iya ..iya Ayah, nanti Sena temani kerumah Bibi. 

🌻🌻🌻

  Tepat pukul 13.00 , Sena dan Ayahnya pun berangkat ke kediaman Vena.

Sesampainya di rumah Vena

Tok.

Tok..

Tok...

" Assalamualaikum Ven,

" Wa'alaikumsalam, oh Mas Ibrahim 

Baru saja Ibrahim tiba di rumah Vena, tetapi Vena langsung melontarkan kata-kata tanpa henti.

" Ada apa Mas ? Tujuan kamu kesini mau pinjam uang kan Mas? Tiap kesini pasti uang saja kan yang kamu butuhkan ? Benar kan yang aku bilang Mas?

" Ya ampun Ven, Mas baru aja sampai kamu udah ngomong yang macam-macam aja, kenapa sih kamu setiap ngomong dengan Mas selalu ketus gitu?

" Ya gitu deh, Aku gak suka aja setiap kamu kesini selalu pinjam uang, lama-lama aku juga bosan mas, suamiku bisa marah kalau aku pinjamin kamu uang terus-menerus.

" Mas kan selalu balikin uang yang Mas Pinjam, walaupun agak telat, tapi pasti Mas balikin. Karena kamu saudara Mas satu-satunya ,cuma kamu yang bisa Mas minta tolong Ven. Mas selalu berusaha untuk bisa balikin secepatnya

" Iya deh iya, memang Mas mau pinjam berapa? tapi kali ini gak boleh telat loh, kalau telat aku kasih bunga 10% loh .

" Koq kamu gitu Ven? penghasilan Mas itu tidak menentu, kadang jualan Mas rame kadang juga sepi .

" Ya itu sih urusan kamu Mas, kalau kamu mau pinjam syaratnya tidak boleh telat, kalau telat bunganya 10%.

" Oke lah kalau kamu maunya gitu, Mas juga lagi butuh banget.

***

Itulah yang diucapkan bibi Vena kepada ayahku yang berkunjung kerumahnya, kata kata itu terlalu menyakitkan bagi kami yang miskin ini.

Apakah bagi mereka kami yang miskin ini memang benar-benar sehina ini, tidak ada basa basi apapun yang kami dapatkan setiap berkunjung kerumahnya. Setiap berkunjung kerumahnya kami hanya dijadikan seperti b*bu saja, entahlah kenapa Bibi Vena seperti itu, tapi aku merasa sangat heran kenapa Ayah tetap saja sabar menghadapi Bibi Vena.

***

Aku Sena Ibrahim seorang anak dari penjual gorengan, Aku punya dua orang adik dan ibuku seorang ibu rumah tangga.

Ayahku bernama Ibrahim dan Ibuku bernama Sindi Permata.

Pendapatan ayah dari berjualan hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari aja, kalau ada lebih pasti ayah utamakan untuk pendidikan aku dan adik - adik.

Aku bangga pada ayah dan ibuku, mereka orang tua yang hebat bagiku, tiada kata keluhan yang terlontar dari bibir mereka.

Kehidupan miskin yang kami jalani membuat kami selalu dihina dengan banyak orang, tapi yang lebih menyakitkan yang menghina justru keluarga terdekat kami.

Begitu banyak hinaan yang kami dapatkan , membuat aku bertekad kalau aku harus sukses dan bisa membuat kedua orang tuaku dihargai oleh banyak orang, yang aku lihat bahwa yang menjadi tolak ukur untuk dihargai hanyalah sebuah kesuksesan dan harta yang berlimpah. 

Aku yakin suatu saat aku bisa menggapai cita-cita ku dan bisa menutup mulut orang orang yang suka meremehkan, karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kehidupan itu bagai roda yang selalu berputar.

***

Cerita Ini berdasarkan dari kisah nyata dan dibumbui dengan sedikit fiksi .

mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
awal yang bagus.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status