Share

Bab 8

Sena diterima di Universitas impiannya

1 Tahun kemudian

Hari ini tiba hari pengumuman kelulusan dari Universitas Martadinata, Aku bisa ikut ujian karena  sebagai Mahasiswi undangan, alhamdulillah Aku lulus dengan nilai terbaik dan menjadi Mahasiswi Undangan di Universitas ternama  yaitu Universitas Martadinata, sungguh Aku merasa sangat bahagia dan tidak pernah menyangka bisa lulus di Universitas ternama, Aku merasa seperti mimpi.

Terimakasih Ya Allah atas Anugerah ini.

Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah..

Satu impian ku terwujud untuk bisa mengenyam pendidikan di Universitas yang selama ini aku mimpikan, banyak orang yang menginginkan bisa masuk kesini, dan Aku bisa masuk karena menjadi Mahasiswi undangan dan dapat beasiswa juga, maka nikmat mana lagi yang akan aku dustakan. Sangat dan sangat bersyukur, karena aku ingin sukses dan membahagiakan kedua orang tuaku.

Memang kesuksesan bukanlah tolak ukur sebuah kebahagiaan, tapi dengan kesuksesan dapat membungkam mulut-mulut mereka yang suka menghina, karena hidup ini bagai roda yang berputar, jangan pernah sekali-kali meremehkan seseorang hanya karena status sosialnya.

***

"Ibu, ayah...

Sena pulang, alhamdulilah akhirnya Sena lulus di Universitas Impian Sena . Makasih Ayah, makasih ya Ibu atas do'a - do'a yang kalian panjatkan untuk kelulusan sena. Semoga setelah ini Allah beri kemudahan dan kelancaran untuk kuliah sena.

"Iya nak, semoga dalam setiap langkahmu di ridhoi Allah selalu, ibu dan ayah tiada henti-hentinya berdoa untuk kesuksesan kamu nak, begitu bersyukurnya Ibu dan Ayah dengan nikmat yang Allah berikan hari ini.

" Ayah dan Ibu akan selalu berdoa yang terbaik untuk Kamu nak, semoga apa yang kamu cita-citakan dapat diwujudkan.

***

"Eh, loe kuliah disini juga ? anak penjual gorengan aja pede banget sih mau kuliah di kampus yang mahal ini? Kampus ini cuma untuk orang kaya kayak gue aja loh , bukan untuk anak penjual gorengan kayak loe,  tau gak !!

" Memang kenapa ya kalau saya bisa kuliah disini, saya tidak pernah minta bantuan kamu untuk bisa masuk kesini , apa ada yang salah untuk anak penjual gorengan seperti saya ini bisa kuliah disini? Saya tidak pernah mengusik hidup kamu dan kenapa kamu selalu mengusik hidup saya Windy??

" Sudah habis kesabaran saya menghadapi kamu yang selalu sombong dan merasa diatas segala-galanya, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin Windy!!!

" Selama ini kamu selalu menghina orang tua saya,  padahal kamu tidak pernah tau dengan mereka, tapi selalu saja menghina mereka, cukup kamu menghina mereka, sudah cukup Windy!!!

 

Semakin lama Sena merasa sangat jenuh menghadapi sikap Windy yang suka menghina, Sena benar-benar gak kuat kalau tiap bertemu Windy selalu kalimat hinaan yang diucapkan gadis cantik itu, dari paras Windy memang sangatlah cantik , tapi kecantikannya hanya dari luar saja, tidak sebanding dengan sifat yang dia miliki. Sungguh sesak dada Sena setiap mendengar kalimat hinaan itu.

" Roda kehidupan ini berputar, kita tidak akan tau apa yang akan terjadi kedepannya, Aku akan berusaha mewujudkan cita-citaku dan akan Aku buktikan bahwa Aku bisa menggapainya, semoga Kamu pun begitu Windy bisa mewujudkan apa yang kamu cita-citakan.

" Oh ya? Biasanya kalau dari orang tuanya miskin, sampai ke anak-anaknya juga miskin loh, jadi istilahnya " Keturunan Miskin". Kalau Aku pasti bisalah, Aku kan " Keturunan kaya", kalau udah kaya ya tetap kaya , gak bakalan miskin.

" Terserah kamu saja mau ngomong apa! Dunia seisinya ini milik ALLAH bukan milik kamu, Dia Yang Maha Kaya, soal takdir Allah lebih mengetahui daripada kamu !!

" Oh ya? Aku tidak percaya dengan hal-hal yang gituan deh, yang Aku tau kalau orang kaya ya tetap kaya dan selamanya tetap menjadi " Keturunan kaya" dan orang miskin seperti loe akan selamanya menjadi " Keturunan Miskin ".

Tidak masuk akal kalau orang miskin bisa jadi kaya, mimpi loe kejauhan Sen ! Hahaha..

" Terserah deh kamu mau ngomong apa, dimata Kamu Aku memang segitu rendahnya ya. 

Astaghfirullah, Sena mengelus dada sungguh dia capek sekali jika harus berdebat dengan Windi, tidak akan habis waktu jika harus meladeninya, Sena pun meninggalkan Windy yang dari tadi tidak berhenti menghinanya.

" Eh, loe . 

Gue lagi ngomong juga, main kabur-kabur aja, gak sopan banget sih loe!!

( Windy mendengkus dengan kesal )

Windy tidak pernah tau jika dulu Sena pun hidup dalam keadaan berkecukupan, jadi yang Windy lihat hanyalah Sena yang sekarang, Sena anak Penjual Gorengan, dimatanya Sena begitu hina, selalu dipojokkan dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status