Vena Mengundang Ibrahim ke acara akikahan anaknya
Tujuh bulan kemudian , Vena akhirnya dikaruniai seorang Putri yang cantik, pada saat itu ternyata Vena tengah mengandung, Vena sendiri baru menyadari ketika usia kandungannya menginjak tiga bulan.
Tepat diusia Putrinya 7 hari , Vena pun mengadakan acara akikahan, tidak lupa Vena mengundang Kakaknya beserta keluarga kakaknya.
Vena sudah menikah selama lima tahun dan akhirnya dikaruniai anak setelah lima tahun pernikahannya.
***
Ibrahim yang lagi sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk gorengan merasa heran karena tiba-tiba Vena menelfon , setelah lebih kurang tujuh bulan mereka tidak berkomunikasi.
Drrrtt..
Drrrtt...Drrrtt.." Halo Assalamualaikum Ven.
"Halo Mas, Wa'alaikumsalam. Apa kabarnya Mas? Kamu sehat-sehat aja kan Mas? sudah lama aku gak dengar kabarmu
" Alhamdulillah Mas dan keluarga dalam keadaan sehat semua Ven, tumben kamu telfon Mas? Gimana dengan kabarmu ?
" Aku sehat-sehat aja Mas, Alhamdulillah udah 6 hari aku melahirkan dan aku dikaruniai seorang anak cewek Mas.
" Alhamdulillah, selamat ya Ven. Mas , senang dengar kabar baik ini. Semoga kamu dan anakmu selalu dalam keadaan sehat.
" Iya Mas, aamiin.
Oh ya Mas, Insyaallah besok acara akikahan anakku, Kamu datang ya Mas, ajak Mbak Sindi dan anak-anak ya Mas, acaranya sudah isya Mas, tapi kamu dan keluarga datang pagi-pagi ya Mas." Oh, Iya Ven.
Insyaallah Besok Mas datang beserta keluarga Mas." Ok Mas, udah dulu ya.
Aku tutup telefonnya.Assalamualaikum Mas." Oke Ven, Wa'alaikumsalam.
***
Pagi sekitar Jam 09.00 Wib Ibrahim beserta keluarga berangkat menuju kediaman Vena, butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai di kediaman Vena.
Tepat pukul 10.00 Wib Ibrahim pun tiba dikediaman Vena dan disambut dengan tidak baik oleh Pratama.
" Ehh , Mas Ibrahim si penjual gorengan sudah datang ni? Niat kesini mau bantuin apa cuma sekedar makan aja ni?
" Ehmm, saya kesini karena adikku yang mengundang kesini, kalau soal makan aku udah makan sebelum berangkat kesini, jadi kamu gak perlu khawatir kalau makanan yang ada disini aku makan.
" Ooohhh..
Iyakah? kalau orang miskin kayak kalian lihat makanan yang enak-enak pasti melotot dan ngences tu !" Astaghfirullah Pratama, kalau tidak diundang aku pun tidak akan kesini, aku kesini karena istrimu yang mengundangku!
" Ya deh, Aku percaya .
Tolong ya Mas Penjual Gorengan, bantuin orang-orang itu pasang tenda, datang kesini jangan sekedar duduk saja, bye Aku tinggal dulu. Soalnya aku orang sibuk sih, tidak seperti kamu sibuknya seperti perempuan , masak terus ." Kenapa segitu bencinya dia padaku, Ibrahim Membatin sambil mengusap mukanya dan beristighfar.
***"Mbak Sindi, kalau datang kesini bantuin yang lain masak masak donk Mbak, jangan duduk duduk aja !!
"Iya Ven, Mbak kan baru aja sampai , Mbak duduk bentar aja, ini Vero dari tadi rewel terus.
"Sena nya juga diajak bantu bantu Mbak, aku ngundang kesini bukan untuk duduk - duduk aja ya, aku ngundang biar kalian bantuin aku , rugi donk aku nyuruh kalian kesini kalau kalian cuma nyantai aja, sementara makanan disini kalian makan juga, bawa anak juga tiga , tu sih Caca dari tadi aku lihatin ngambilin kue terus, kayak gak pernah makan enak aja deh aku lihatnya.
"Iya Ven, nanti Mbak bilangin ke anak-anak untuk gak makan kue - kue itu lagi.
Tanpa disadari air mata Sindi menetes karena begitu sesaknya mendengar kalimat yang begitu menyakitkan.
***
"Mas , kita pulang aja ya , kasian anak anak kita Mas, mereka tidak bisa bebas bermain disini, setiap gerak gerik nya selalu diawasi.
"Diawasi gimana sayang?
"Anak kita makan kue dilihatin, Vero dan Caca main ayunan di taman belakang rumah aja juga gak boleh mas, aku kasian lihat anak-anak
"Sabar dulu ya sayang, jangan dimasukin ke hati ya omongan Vena , baru aja kita sampai masak langsung pulang aja, kita bantuin Vena dulu ya, nanti kalau sudah selesai acaranya baru kita pulang.
***
"Hei Mas, bawain belanjaan aku ini donk, kamu jangan duduk aja donk Mas, aku kesini ngundang kamu untuk bantuin aku, kan lumayan juga ada tenaga gratis.
Kalau kamu cuma duduk aja, mendingan kamu gak usah disini Mas !!Deg.
" Kamu tega sekali berbicara seperti itu dengan Mas Ven, apa salah mas dengan kamu?" Benar kan aku bilang, ada kamu lumayan juga ada tenaga gratis, apa fungsinya donk kamu sebagai kakak aku?
" Istighfar Ven, kita ini saudara, tidak boleh berbicara yang menyakiti seperti itu ? Mas , kesini niatnya mau bantuin kamu juga, bukan cuma duduk-duduk aja, Mas tadi duduk karena mau minum sebentar, tapi kamu tega sekali berbicara dengan mas dengan kata-kata yang menyakitkan.
" Ah, udahlah Mas , malas aku ngomong dengan kamu, malah gak selesai-selesai dari tadi ngomongnya, ingattt , jangan cuma duduk dan makan aja disini !!!
" Astaghfirullah, jadi tujuan Vena mengundangku hanya untuk diperlakukan seperti ini, semoga kebaikan selalu mengiringi langkah adikku Ya Rabb, Aku ingin dia kembali seperti dulu lagi, kalau tidak ingat pesan almarhum kedua orang tuaku aku sudah begitu malas bertemu dengan adikku sendiri, Ibrahim membatin sambil menangkupkan kedua tangan di wajahnya.
Sungguh perih hati Ibrahim tapi sebagai kakak dia tidak ingin menjadi seorang pendendam, selalu do'a terbaik yang terucap untuk adiknya.***
Tepat pukul 19.00 acara akikahan pun dimulai, tampak Vena dan Suaminya yang berdiri diruang tamu , keangkuhan terlihat dari cara bicara suami istri itu, bahkan Ibrahim yang berdiri disamping suami Vena seperti diabaikan begitu saja, Ibrahim dianggap seperti babu saja, disuruh ini itu tanpa panggilan yang menyenangkan dari suami Vena.
Sindi yang melihat dari jauh tidak mampu membendung air matanya yang tanpa diundang mengalir begitu deras. Hanya ada nyeri di dada nya, kenapa saudara kandung suaminya bersikap seperti itu.
Sena yang melihat Ayah nya diperlakukan seperti itu pun tidak sanggup menahan air matanya, benar benar hatinya teriris melihat Ayah yang begitu dia sayangi diperlakukan seperti b*bu.
***
Acara akikahan pun selesai sekitar pukul 21.30 Wib, Ibrahim ,Sindi dan anak-anaknya pun pamit pulang kepada Vena.
"Ven, Mas pulang dulu ya , terimakasih atas undangannya.
" Oke Mas, jangan ada bawa apa-apa ya, soalnya tadi kalian udah makan yang banyak, satu keluarga makan disini semua.
" Astaghfirullah , Vena...Vena..
Kata-katamu dari tadi benar-benar menyakiti hati Mas, Mas mau pamitan pulang aja, kamu ngomongnya seperti itu, tenang aja Ven, tidak ada yg Mas bawa dari rumah mewah mu ini."Assalamualaikum, semoga hidup kamu selalu bahagia Ven.
Ucap Ibrahim dengan suara yang bergetar kepada adiknya, dan Ibrahim beserta keluarganya bergegas meninggalkan kediaman Vena.=======Kisah ini diangkat dari kisah nyata dan dibumbui dengan fiksi, mohon maaf jika dalam setiap kalimat ada yang tidak pantas atau ada kalimat yang menyakiti.
Sena diterima di Universitas impiannya1 Tahun kemudianHari ini tiba hari pengumuman kelulusan dari Universitas Martadinata, Aku bisa ikut ujian karena sebagai Mahasiswi undangan, alhamdulillah Aku lulus dengan nilai terbaik dan menjadi Mahasiswi Undangan di Universitas ternama yaitu Universitas Martadinata, sungguh Aku merasa sangat bahagia dan tidak pernah menyangka bisa lulus di Universitas ternama, Aku merasa seperti mimpi.Terimakasih Ya Allah atas Anugerah ini.Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah..Satu impian ku terwujud untuk bisa mengenyam pendidikan di Universitas yang selama ini aku mimpikan, banyak orang yang menginginkan bisa masuk kesini, dan Aku bisa masuk karena menjadi Mahasiswi undangan dan dapat beasiswa juga, maka nikmat mana lagi yang akan aku dustakan. Sangat dan sangat bersyukur, karena aku ingin sukses dan membahagiakan kedua orang tuaku.Memang kesuksesan
Curahan Hati Sena Aku bersyukur lahir dari rahim seorang Ibu yang hebat dan aku bersyukur punya seorang Ayah yang hebat, bagiku kehebatan bukan soal materi saja, tapi sebuah perjuangan yang tidak pernah mengenal kata lelah. Ketulusan mereka dalam mendidik dan merawatku tidak bisa dinilai dengan apapun di dunia ini, harta seisi dunia ini pun tidak akan dapat menggantikan kasih sayang Ibu dan Ayah. Air mata ini selalu jatuh berderai, ketika melihat Ibu dan Ayah pagi-pagi buta harus bangun demi mencari nafkah. Subuh hari Ayah pergi belanja untuk segala kebutuhan dalam berjualan. Sepulang dari pasar Ibu dan Ayahpun kerjasama mempersiapkan bahan-bahan untuk gorengan yang akan dijual. Ayah mulai berjualan sore hari, dan saat itupun Aku ikut membantu Ayah berjualan .Jika ditanya apa Aku malu menemani Ayah berjualan? tentu saja tidak. Ayah
Hari ini adalah hari pertama kuliah dan kegiatan yang pertama kali adalah Ospek, senang sekali rasanya bisa bertemu dengan teman-teman yang baik, walaupun baru kenal tapi rata-rata ramah.Aku tak menyangka kalau bisa sekelas dengan Windi, bukan aku benci padanya tapi memang setiap kalimat hinaannya begitu menyakitkan hati.Sampai kapan Windy menghina aku dan keluargaku, rasanya sudah cukup sabar aku menghadapinya, aku bukan manusia berhati malaikat , aku hanya manusia biasa yang punya rasa sakit hati. Aku sangat berharap setelah masuk Perguruan Tinggi Windi lebih baik lagi.Saat ini aku tengah bersiap-siap untuk ke lapangan karena sebentar lagi kegiatan ospek akan dimulai." Hei, Senaaa anak penjual gorengan , di jual lima ratusan, gorengan anget ... gorengan anget, yang mau beli gorengan mampir sini, ini ada anak penjual gorengan loh, teriak Windy kepada teman-teman yang lain.Beberapa teman yang hendak kelapangan pun s
POV WindyPerkenalkan Namaku Windy Wijaya anak dari Bram Wijaya dan Sukma Ningtyas.Aku terlahir dari keluarga yang terpandang, semenjak kecil aku selalu hidup dimanja oleh mami dan papi, apa yang aku minta selalu dipenuhi oleh mereka, Papi seorang pengusaha properti. Usaha Papi bukan hanya di Indonesia saja tapi merambah sampai mancanegara.Papi dan Mami selalu mengajarkan kebaikan padaku, selalu berkata " jangan pernah berkata yang selalu merendahkan orang lain, apa yang kita punya tidak selamanya abadi, adakalanya hidup itu diatas dan adakalanya kita terjatuh dan berada diposisi yang paling bawah, itulah salah satu nasehat yang diberikan padaku, tapi entah kenapa aku merasa nasehat itu tidak berlaku kepadaku, aku anggap aja itu cuma omongan biasa, aku tidak pernah suka melihat orang yang hidupnya jauh dariku, aku merasa mereka tidak sepadan denganku.Papi dan Mami menjadi donatur tetap dibeberap
Kisah Masa Lalu 1Ada seorang Mahasiswa yang tampan dan pintar yang selalu mencuri perhatian seorang gadis desa yang sangat cantik, segala upaya dia lakukan untuk mendapatkan perhatian dari sang gadis desa.Gadis Desa itu bukan hanya cantik tapi dia sangat pintar dan selalu memiliki indeks prestasi yang sangat memuaskan, karena itulah sang pemuda menyukai gadis desa tersebut.Pemuda tersebut bernama Bram Wijaya dan gadis Desa tersebut bernama Sindi Permata.Gadis tersebut benar-benar cantik seperti Kilauan permata, kecantikannya sangat natural beda dengan gadis-gadis kebanyakan.Sindi selalu diperebutkan oleh banyak laki-laki, tapi Sindi sadar dan tau diri kalau dia bukanlah anak orang yang berada, tujuan dia kuliah untuk belajar dan menjadi orang yang sukses.Sindi bisa menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi karena beasiswa yang dia dapatkan, oleh karenanya Sindi benar-benar tidak memiliki niat untuk pacaran atau sekedar be
Kisah Masa Lalu 2"Terimakasih Bram, kamu datang kesini saja itu suatu hal yang sama sekali tidak aku sangka dan sekarang kamu menawarkan bantuan kepadaku, kamu benar-benar teman yang baik Bram" Itu karena aku.....***" Itu karena aku menyukaimu Sin.Selama ini aku begitu kagum kepadamu, kamu wanita yang berbeda, banyak hal yang aku suka dari kamu." Ehmmm, kamu bercanda Bram.Hahaha..Ini sudah pukul 08.00 Bram, aku mau berangkat kerja dulu ya, bisakah nanti kita lanjutkan lagi pembicaraan ini?" Oh, ok sin.Mau kah kamu aku anterin?" Apa tidak merepotkan Bram?" Tentu saja tidak Sin.Oke, tunggu bentar ya, aku mau pamitan dengan Ibu dulu.***Sore Harinya, sekitar pukul 17.00 Sindi pun pulang kerj
Kisah Masa Lalu 3Dalam perjalanan Pulang Bram begitu semangat, dalam angannya apa yang dia inginkan bisa dia raih, Bram begitu kagum dengan sosok Sindi Permata. Wanita yang cantik bukan hanya diluar saja tapi hatinya juga sangat cantik bak permata yang berkilau.Berbunga-bunga hati Bram, karena sebentar lagi dia akan memiliki wanita pujaan hatinya. Sepanjang perjalanan Bram tersenyum dan tiada hentinya membayangkan wajah cantik Sindi." Kamu cantik Sin, bertahun-tahun aku memendam rasa ini, aku tidak berani mengungkapkannya, karena aku sadar kita masih terlalu dini untuk memulai hubungan, aku berjanji setelah selesai kuliah aku akan melamarmu, kamu penyemangat hidupku. Hari-hariku terasa sangat indah dengan hadirmu, beberapa bulan aku tidak melihatmu dikampus aku merasa hati ini sangat hampa, aku akan berjuang untuk bisa memiliki kamu sin, Ujar Bram disaat fokus menyetir.Rasa bahagia yang begitu menyeruak membuat Bram bicara sendiri dan senyum-sen
Kisah Masa lalu 4Berhari-hari Bram murung , dia bingung harus berbicara apa Sindi, Bram pun mengurung diri dikamar, Bram merasa tidak punya semangat dalam hidupnya.Sebulan kemudian Bram memutuskan untuk pergi ke Desa Sekar Jaya, Bram berniat untuk menemui Sindi dan bicara baik-baik kepada Sindi.Sekitar 12 Jam perjalanan yang ditempuh Bram, akhirnya dia sampai di rumah Sindi sore harinya.Tok..Tok..Tok.."Assalamualaikum Sindi, ini aku Bram." Oh, ada Bram, silahkan masuk Bram!" Aku duduk diteras aja ya Sin, kamu baru pulang kerja yaa?" Iya Bram, aku baru saja sampai dirumah, kamu apa kabar Bram?" Alhamdulillah aku baik-baik saja Sin. Oh ya Sin, ada hal penting yang mau aku bicarakan , ini perihal percakapan kita beberapa bulan lalu Sin.