POV Ibrahim 2
Sesampainya di rumah aku begitu penasaran kenapa amplop ini begitu tebal, sebelum tidur aku cek isi amplop tersebut, Ya Allah betapa aku kaget luar biasa , disaat aku benar-benar butuh pertolongan , ALLAH kirim pertolongan lewat Herlambang, berulang-ulang aku cek totalnya , Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Didalam Amplop tersebut ada uang dengan nominal 5 juta rupiah, Ya Allah pertolonganmu begitu nyata,tanpa aku sadari aku menangis terisak-isak. Aku begitu terharu, pertemuan dengan Herlambang sudah bagian dari takdir Allah." Ayah ada apa? Kenapa tiba-tiba nangis? apa ada masalah Yah? Ujar istriku yang baru saja muncul dari kamar mandi." Eh .. gak ada Bu, Ayah cuma terharu saja disaat kita lagi butuh pertolongan gini, ALLAH kirimkan seseorang untuk membantu kita ." Maksud Ayah gimana? Siapa yang bantu kita Yah? Apa Ayah cari pinjaman lagi?" Tidak Bu, Ayah tidak cari pinjaman lagi, tapi tadi disaat jualan ada teman satu kantor Ayah dulu yang beli gorengan, beli gorengannya cuma 100 ribu, tapi dia kasih uang pakai amplop gini, total semuanya 5 juta rupiah Bu." Alhamdulillah... Alhamdulillah...Benaran Yah? Kenapa dia kasih uang banyak sekali ya? siapa namanya Yah?" Dia staff keuangan Ayah Bu, sewaktu Ayah menjabat sebagai Direktur keuangan, Pak Herlambang salah satu staff keuangan Ayah." MasyaAllah, kenapa dia bisa sebaik itu ya Yah? Alhamdulillah disaat kita lagi butuh pertolongan , ALLAH kirimkan dia untuk membantu kita." Iya Bu, kita sangat bersyukur dapat bantuan disaat lagi kesulitan.Semoga suatu saat kita bisa balas kebaikan Pak Herlambang." Iya Yah, semoga saja kita selalu diberi kesehatan dan suatu saat diberi kesempatan untuk dapat bertemu dengan beliau." Aamiin, iya Bu.***
Aku selalu ingat pesan Almarhum Ibu dan Ayah untuk selalu yakin akan pertolongan Allah, karena ketika kita yakin , Allah pun akan beri kita kemudahan , selalu berfikiran positif kepada Allah . Kemiskinan hidup bukanlah akhir dari kehidupan kita, Kekayaan pun tidak akan pernah kekal, hidup itu akan selalu ada ujian , tinggal bagaimana kita menyikapi ujian yang yang diberikan. Kemiskinan dan kekayaan akan selalu ada ujian dibaliknya, itulah sebagian nasehat yang diberikan oleh almarhum orang tuaku.
Esok harinya Aku bergegas kerumah Vena dan segera mengembalikan uang yang Aku pinjam beserta bunganya. Sebagai Kakak, Aku juga takut kalau Vena dan Suaminya bertengkar karena Aku, Aku ingin mereka tetap baik-baik saja, walaupun Vena sering kali menyakiti hatiku, tapi dia adalah adikku, aku ingin selalu melihat dia bahagia. Aku harus menjalankan amanat yang telah diberikan oleh almarhum orang tuaku.Sungguh aku kaget dengan omongan Vena, dengan teganya dia menuduh kakaknya mencuri, apa salahku padanya sehingga dia sebegitu benci kepadaku, ada rasa yang tersayat dihati ini, rasa yang amat perih yang tidak bisa aku ungkapkan dengan ribuan kata. Aku hanya bisa bersabar menghadapi sikapnya, karena bagiku dia adalah adikku , yang sangat aku sayangi, aku berharap kelak dia dapat berubah menjadi seorang Vena yang dulu, yang menghormatiku dan menyayangiku sebagai kakaknya.***
Kini aku dapat bernafas dengan sedikit lega, sisa uang yang diberi Herlambang bisa aku gunakan untuk tambahan modal jualan, bayar sewa kios dan uang sekolah anak-anak.
Aku berharap suatu saat nanti bisa bertemu dengan Herlambang, jika ada uang lebih mungkin uangnya akan aku balikin, aku merasa tak enak jika ini hanya dikasih cuma-cuma. Semoga dia selalu sehat dan diberikan kelancaran dalam setiap urusannya.❤️❤️❤️
Kisah ini diangkat dari kisah nyata dan dibumbui fiksi, mohon maaf jika dalam setiap kalimat ada yang tidak berkenan.
❤️❤️❤️
Vena Mengundang Ibrahim ke acara akikahan anaknya Tujuh bulan kemudian , Vena akhirnya dikaruniai seorang Putri yang cantik, pada saat itu ternyata Vena tengah mengandung, Vena sendiri baru menyadari ketika usia kandungannya menginjak tiga bulan. Tepat diusia Putrinya 7 hari , Vena pun mengadakan acara akikahan, tidak lupa Vena mengundang Kakaknya beserta keluarga kakaknya. Vena sudah menikah selama lima tahun dan akhirnya dikaruniai anak setelah lima tahun pernikahannya. *** Ibrahim yang lagi sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk gorengan merasa heran karena tiba-tiba Vena menelfon , setelah lebih kurang tujuh bulan mereka tidak berkomunikasi. Drrrtt..Drrrtt...Drrrtt.. " Halo Assalamualaikum Ven. "Halo Mas, Wa'alaikumsalam. Apa kabarnya Mas? Kamu sehat-sehat aja kan Mas? sudah lama aku gak dengar kabarmu " Alhamdulillah Mas dan keluarga dalam keadaan sehat
Sena diterima di Universitas impiannya1 Tahun kemudianHari ini tiba hari pengumuman kelulusan dari Universitas Martadinata, Aku bisa ikut ujian karena sebagai Mahasiswi undangan, alhamdulillah Aku lulus dengan nilai terbaik dan menjadi Mahasiswi Undangan di Universitas ternama yaitu Universitas Martadinata, sungguh Aku merasa sangat bahagia dan tidak pernah menyangka bisa lulus di Universitas ternama, Aku merasa seperti mimpi.Terimakasih Ya Allah atas Anugerah ini.Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah..Satu impian ku terwujud untuk bisa mengenyam pendidikan di Universitas yang selama ini aku mimpikan, banyak orang yang menginginkan bisa masuk kesini, dan Aku bisa masuk karena menjadi Mahasiswi undangan dan dapat beasiswa juga, maka nikmat mana lagi yang akan aku dustakan. Sangat dan sangat bersyukur, karena aku ingin sukses dan membahagiakan kedua orang tuaku.Memang kesuksesan
Curahan Hati Sena Aku bersyukur lahir dari rahim seorang Ibu yang hebat dan aku bersyukur punya seorang Ayah yang hebat, bagiku kehebatan bukan soal materi saja, tapi sebuah perjuangan yang tidak pernah mengenal kata lelah. Ketulusan mereka dalam mendidik dan merawatku tidak bisa dinilai dengan apapun di dunia ini, harta seisi dunia ini pun tidak akan dapat menggantikan kasih sayang Ibu dan Ayah. Air mata ini selalu jatuh berderai, ketika melihat Ibu dan Ayah pagi-pagi buta harus bangun demi mencari nafkah. Subuh hari Ayah pergi belanja untuk segala kebutuhan dalam berjualan. Sepulang dari pasar Ibu dan Ayahpun kerjasama mempersiapkan bahan-bahan untuk gorengan yang akan dijual. Ayah mulai berjualan sore hari, dan saat itupun Aku ikut membantu Ayah berjualan .Jika ditanya apa Aku malu menemani Ayah berjualan? tentu saja tidak. Ayah
Hari ini adalah hari pertama kuliah dan kegiatan yang pertama kali adalah Ospek, senang sekali rasanya bisa bertemu dengan teman-teman yang baik, walaupun baru kenal tapi rata-rata ramah.Aku tak menyangka kalau bisa sekelas dengan Windi, bukan aku benci padanya tapi memang setiap kalimat hinaannya begitu menyakitkan hati.Sampai kapan Windy menghina aku dan keluargaku, rasanya sudah cukup sabar aku menghadapinya, aku bukan manusia berhati malaikat , aku hanya manusia biasa yang punya rasa sakit hati. Aku sangat berharap setelah masuk Perguruan Tinggi Windi lebih baik lagi.Saat ini aku tengah bersiap-siap untuk ke lapangan karena sebentar lagi kegiatan ospek akan dimulai." Hei, Senaaa anak penjual gorengan , di jual lima ratusan, gorengan anget ... gorengan anget, yang mau beli gorengan mampir sini, ini ada anak penjual gorengan loh, teriak Windy kepada teman-teman yang lain.Beberapa teman yang hendak kelapangan pun s
POV WindyPerkenalkan Namaku Windy Wijaya anak dari Bram Wijaya dan Sukma Ningtyas.Aku terlahir dari keluarga yang terpandang, semenjak kecil aku selalu hidup dimanja oleh mami dan papi, apa yang aku minta selalu dipenuhi oleh mereka, Papi seorang pengusaha properti. Usaha Papi bukan hanya di Indonesia saja tapi merambah sampai mancanegara.Papi dan Mami selalu mengajarkan kebaikan padaku, selalu berkata " jangan pernah berkata yang selalu merendahkan orang lain, apa yang kita punya tidak selamanya abadi, adakalanya hidup itu diatas dan adakalanya kita terjatuh dan berada diposisi yang paling bawah, itulah salah satu nasehat yang diberikan padaku, tapi entah kenapa aku merasa nasehat itu tidak berlaku kepadaku, aku anggap aja itu cuma omongan biasa, aku tidak pernah suka melihat orang yang hidupnya jauh dariku, aku merasa mereka tidak sepadan denganku.Papi dan Mami menjadi donatur tetap dibeberap
Kisah Masa Lalu 1Ada seorang Mahasiswa yang tampan dan pintar yang selalu mencuri perhatian seorang gadis desa yang sangat cantik, segala upaya dia lakukan untuk mendapatkan perhatian dari sang gadis desa.Gadis Desa itu bukan hanya cantik tapi dia sangat pintar dan selalu memiliki indeks prestasi yang sangat memuaskan, karena itulah sang pemuda menyukai gadis desa tersebut.Pemuda tersebut bernama Bram Wijaya dan gadis Desa tersebut bernama Sindi Permata.Gadis tersebut benar-benar cantik seperti Kilauan permata, kecantikannya sangat natural beda dengan gadis-gadis kebanyakan.Sindi selalu diperebutkan oleh banyak laki-laki, tapi Sindi sadar dan tau diri kalau dia bukanlah anak orang yang berada, tujuan dia kuliah untuk belajar dan menjadi orang yang sukses.Sindi bisa menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi karena beasiswa yang dia dapatkan, oleh karenanya Sindi benar-benar tidak memiliki niat untuk pacaran atau sekedar be
Kisah Masa Lalu 2"Terimakasih Bram, kamu datang kesini saja itu suatu hal yang sama sekali tidak aku sangka dan sekarang kamu menawarkan bantuan kepadaku, kamu benar-benar teman yang baik Bram" Itu karena aku.....***" Itu karena aku menyukaimu Sin.Selama ini aku begitu kagum kepadamu, kamu wanita yang berbeda, banyak hal yang aku suka dari kamu." Ehmmm, kamu bercanda Bram.Hahaha..Ini sudah pukul 08.00 Bram, aku mau berangkat kerja dulu ya, bisakah nanti kita lanjutkan lagi pembicaraan ini?" Oh, ok sin.Mau kah kamu aku anterin?" Apa tidak merepotkan Bram?" Tentu saja tidak Sin.Oke, tunggu bentar ya, aku mau pamitan dengan Ibu dulu.***Sore Harinya, sekitar pukul 17.00 Sindi pun pulang kerj
Kisah Masa Lalu 3Dalam perjalanan Pulang Bram begitu semangat, dalam angannya apa yang dia inginkan bisa dia raih, Bram begitu kagum dengan sosok Sindi Permata. Wanita yang cantik bukan hanya diluar saja tapi hatinya juga sangat cantik bak permata yang berkilau.Berbunga-bunga hati Bram, karena sebentar lagi dia akan memiliki wanita pujaan hatinya. Sepanjang perjalanan Bram tersenyum dan tiada hentinya membayangkan wajah cantik Sindi." Kamu cantik Sin, bertahun-tahun aku memendam rasa ini, aku tidak berani mengungkapkannya, karena aku sadar kita masih terlalu dini untuk memulai hubungan, aku berjanji setelah selesai kuliah aku akan melamarmu, kamu penyemangat hidupku. Hari-hariku terasa sangat indah dengan hadirmu, beberapa bulan aku tidak melihatmu dikampus aku merasa hati ini sangat hampa, aku akan berjuang untuk bisa memiliki kamu sin, Ujar Bram disaat fokus menyetir.Rasa bahagia yang begitu menyeruak membuat Bram bicara sendiri dan senyum-sen