Share

Bab 5

POV Ibrahim

Sungguh aku sangat bingung harus cari dimana uang 2 Juta rupiah plus dengan bunganya 10%, kenapa Vena begitu tega dengan kakak sendiri, berhari-hari aku memikirkan ini rasanya kepala ini mau pecah, udah hampir satu minggu pula jualanku sepi, aku bingung benar-benar bingung.

Hasil jualan yang kudapat hanya bisa untuk makan sehari-hari dan untuk transportasi anak-anakku.

Dimalam yang sunyi aku bentangkan sajadah, aku hanya bisa pasrah kepada Sang Maha Pemberi kehidupan, menangis dikegelapan malam, meminta pertolongan kepada Nya. Aku sungguh tak kuasa, tapi aku yakin Allah pasti akan beri pertolongan kepadaku, aku yakin Allah tidak akan membebaniku diluar kemampuanku.

Sebagai seorang Ayah, Aku harus kuat dan tidak boleh mengeluh, aku tidak boleh menyerah, demi anak-anak dan istri yang begitu tulus kasih sayangnya untukku, disaat aku jatuh dialah wanita yang selalu setia mendampingiku.

***

Hingga suatu malam disaat aku duduk merenung tiba-tiba ada seorang laki-laki yang hendak membeli gorenganku, aku benar-benar lupa dia siapa, tapi dia mengenaliku.

Spontan dia menjabat tanganku dan berkata , 

" Pak Ibrahim ya? Ya Allah, sudah lama kita tidak ketemu ya Pak, maaf Pak apa sekarang Bapak jualan gorengan yaa? atau cuma sekedar duduk disini saja?

" Iya benar Saya Ibrahim, tapi maaf Bapak ini siapa? Koq bisa tau dengan nama saya?

" Bapak benar-benar lupa dengan saya?

" Benaran Pak, saya sama sekali tidak ingat.

" Saya Herlambang Pak, staff Bapak sewaktu kerja di Perusahaan Sawit Pak. Staff keuangan Bapak , apa Bapak lupa juga dengan nama Saya?

" Oh, iya iya, dengan Bapak Herlambang ya, duh kenapa bisa lupa ya saya, hehe...

" Maaf sebelumnya Pak, apa Pak Ibrahim sekarang..., Ehmmm .. Maaf ya Pak Saya tidak bermaksud menyinggung pekerjaan Bapak, tapi saya hanya penasaran saja .

" Iya tidak apa-apa Pak, tanya aja apa yang mau ditanyakan, sama sekali saya tidak akan tersinggung.

" Maaf ya Pak, apa sekarang Pak Ibrahim jualan gorengan ini ya?

" Iya Pak benar sekali, ya beginilah kerjaan saya sekarang, yang penting halal dan berkah untuk keluarga kecil saya. Semenjak saya di berhentikan dari Perusahaan Itu, saya benar-benar bingung harus melangkah gimana, tapi Alhamdulillah inilah petunjuk yang Allah berikan kepada saya, saya tetap bertahan hidup walaupun sebagai penjual gorengan.

" Saya turut prihatin dengan apa yang menimpa Bapak, padahal semasa kerja di Perusahaan Sawit , Perusahaan itu berkembang dengan sangat pesat, tapi saya juga bingung apa benar kata orang - orang kalau bapak itu korupsi? Sejujurnya saya tidak yakin Pak dengan berita itu.

" Saya sama sekali tidak Korupsi, saya hanya difitnah, dan saya sama sekali tidak mengerti apa maksud orang yang telah memfitnah saya itu, saya hanya berharap suatu saat akan terbongkar semuanya.

" Iya Pak, semoga saja Allah beri petunjuk dan nama baik Bapak kembali lagi.

" Aamiin, iya Pak .

Semoga saja do'a Pak Herlambang dikabulkan Allah. Oh ya, dari tadi kita cerita terus sampai-sampai lupa mau buatin minum, bentar ya Pak saya buatkan minum dulu.

" Tidak perlu repot-repot Pak, saya beli gorengannya saja Pak, kata teman-teman saya gorengan disini tuh enak, makanya saya penasaran dan akhirnya kita bisa jumpa lagi pak, hehe..

" MasyaAllah, gorengan nya biasa aja pak seperti gorengan pada umumnya, cuma untuk saat ini saya hanya mampu sewa kios kecil ini untuk berjualan. Alhamdulillah selalu Allah beri kemudahan disetiap kesulitan saya.

" Salut saya dengan Pak Ibrahim, benar-benar hidup dengan rasa syukur ya , saya beli gorengannya 100 ribu saja ya Pak.

" Wah, banyak sekali Pak, apa lagi ada acara dirumah Bapak?

" Kebetulan karena ini weekend, keluarga besar kami lagi berkumpul Pak .

" Oh gitu ya Pak.

" Ini ya Pak uangnya.

" Loh, kok beli gorengan aja uangnya pakai amplop gini Pak? Terus kenapa tebal gini amplopnya?

" Tidak apa-apa Pak, bapak ambil saja ya. Ini tidak seberapa dibandingkan kebaikan Bapak selama ini kepada saya.

" Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah.

Terimakasih banyak ya Pak , semoga kebaikan Bapak di Balas Allah berlipat - lipat ganda. Aamiin.

" Iya, sama2 Pak.

Saya pamit dulu ya Pak, insyaallah suatu saat kita ketemu lagi .

" Iya Pak, sampai jumpa lagi.

Semoga kita masih diberi kesempatan untuk bertemu lagi.

========

Cerita ini diangkat dari kisah nyata, dan dibumbui dengan sedikit fiksi.

Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan .

========

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status