Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina

Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina

By:  Kejora  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
2 ratings
37Chapters
3.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kisah seorang anak yang berjuang untuk membuktikan kepada banyak orang bahwa dia bisa sukses, tidak selamanya kemiskinan itu akan bertahan. Karena roda kehidupan itu selalu berputar.

View More
Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Masandra
numpang promo thor pemuda yang tidak terduga pria tampan terdahsyat yang legendaris
2022-02-27 22:41:08
0
user avatar
Naike Catur
bagus ceritanya
2021-09-18 10:49:53
0
37 Chapters
Bab 1
"Sena, nanti siang bisa temani ayah kerumah Bibi ?  " Apa Ayah gak pernah kesal gitu dengan Bibi ? Bibi itu selalu menghina Ayah, Sena gak mau kerumah Bibi Vena Yah. " Walau gimanapun Bibi, Bibi Vena tetaplah adik Ayah Sen, Kita gak boleh dendam dan sakit hati, kita harus sabar, kita do'akan trus bibi supaya dia jadi yang lebih baik lagi. "  Iya ..iya Ayah, nanti Sena temani kerumah Bibi.  🌻🌻🌻   Tepat pukul 13.00 , Sena dan Ayahnya pun berangkat ke kediaman Vena.   Sesampainya di rumah Vena Tok. Tok.. Tok... " Assalamualaikum Ven, " Wa'alaikumsalam, oh Mas Ibrahim  Baru saja Ibrahim tiba di rumah Vena, tetapi Vena langsung melontarkan kata-kata tanpa henti. " Ada apa Mas ? Tujuan kamu kesini mau pinjam uang kan Mas? Tiap kesini pasti uang saja kan yang kamu butuhkan ? Benar kan yang aku bilang Mas? " Ya ampun Ven, Mas ba
Read more
Bab 2
Hai sen, lo sekolah apa gimana sih? sepatu udah robek gini aja masih dipakai, baju lo juga kusam kayak gini, aduuuuhhh tidak ada yang bagus bagus nya deh dari lo, mendingan loh tu juga jadi penjual gorengan kayak orang tua elo. Ngapain sekolah , pasti Lo gak mampu kan bayar uang sekolah . Orang macam lo mana mampulah , tapi sok sok mau sekolah, hahahaha.... Kamu apa apaan sih win, sekolahan ini aja bolehin aku sekolah, tapi kenapa sih kamu selalu aja hina hina aku, aku memang orang miskin Windy, tapi aku punya hak yang sama dengan kamu, aku punya hak untuk tetap sekolah.  Orang miskin aja ngomong soal hak.. hahahaha.. Sadar diri aja deh lo, gue muak lihat orang miskin kayak lo. Udah windy, cukup...cukup win. Sampai kapan kamu ngehina aku terus, selama ini aku gak pernah ganggu kamu windy, tapi kamu kenapa selalu mengusik orang miskin kayak aku, hiks...hiks.. Aku memang anak penjual gorengan, tapi aku juga punya cita-cita,
Read more
Bab 3
POV Vena 1 Sudah lebih dari satu bulan tapi mas Ibrahim belum juga balikin uang yang dia pinjam dariku, ini yang bikin aku sebal padanya, tidak pernah tepat waktu setiap balikin uang, oleh karena itu aku minta bunga 10% kalau dia sampai telat balikin uangnya. Aku hanya kasih waktu 1 bulan paling lambat , aku takut Mas Pratama marah-marah , dari awal aku menikah dengan Mas Pratama beliau tidak pernah suka dengan Mas Ibrahim Kakakku. Mas Pratama pernah cerita kalau dia amat sakit hati dengan Mas Ibrahim karena perbuatan Mas Ibrahim di masa lalunya. Tapi ketika aku bertanya ada masalah apa, Mas Pratama tidak pernah mau menjelaskan dengan detail kepadaku. Dia sering menghasut aku untuk jangan terlalu percaya dengan omongan Mas Ibrahim, semua omongan Mas Ibrahim hanyalah kebohongan belaka. Mas Ibrahim sampai jatuh miskin karena ulah dia sendiri, itulah komentar Mas Pratama tentang Ibrahim. Sebagai istri yang sangat mencintai suami tentu aku percaya dengan
Read more
Bab 4
POV Vena 2 Uhh, aku jadi sebal dengan Mas Ibrahim , gara-gara dia aku dimarahi Mas Pratama, aku jadi benci dengan Mas Ibrahim, tidak sudi aku pinjamin dia uang lagi. Aku pinjamin uang karena aku kasihan, kenapa dia harus telfon Mas Pratama sih!! Seballl banget aku arggghhhhhhh... Lebih baik aku telfon dia sekarang, aku gak terima gara-gara dia aku dimarahi Mas Pratama, mana aku kuat tidak diberi uang bulanan, biaya hidup aku saja besar, kesalon aja ngabisin uang jutaan rupiah, belum lagi belanja pakaian bermerek. Tiap bulan Mas Pratama selalu transfer uang 25 juta rupiah ke rekeningku, angka yang sangat fantastis, apalagi saat ini belum punya anak, jadi aku nikmati saja uangnya untuk kesenanganku. *** " Halo Mas. " Iya Ven, ada apa Ven? Apa suamimu udah memberitahu kalau aku telat bayar hutangku? " Iya Sudah Mas, tapi gara-gara Kamu , aku dimarahi Mas Pratama, kamu kenapa sih telfon ke dia, kenapa gak telfon
Read more
Bab 5
POV Ibrahim Sungguh aku sangat bingung harus cari dimana uang 2 Juta rupiah plus dengan bunganya 10%, kenapa Vena begitu tega dengan kakak sendiri, berhari-hari aku memikirkan ini rasanya kepala ini mau pecah, udah hampir satu minggu pula jualanku sepi, aku bingung benar-benar bingung.Hasil jualan yang kudapat hanya bisa untuk makan sehari-hari dan untuk transportasi anak-anakku. Dimalam yang sunyi aku bentangkan sajadah, aku hanya bisa pasrah kepada Sang Maha Pemberi kehidupan, menangis dikegelapan malam, meminta pertolongan kepada Nya. Aku sungguh tak kuasa, tapi aku yakin Allah pasti akan beri pertolongan kepadaku, aku yakin Allah tidak akan membebaniku diluar kemampuanku. Sebagai seorang Ayah, Aku harus kuat dan tidak boleh mengeluh, aku tidak boleh menyerah, demi anak-anak dan istri yang begitu tulus kasih sayangnya untukku, disaat aku jatuh dialah wanita yang selalu setia mendampingiku. *** Hingga suatu malam disaat aku duduk merenun
Read more
Bab 6
POV Ibrahim 2 Sesampainya di rumah aku begitu penasaran kenapa amplop ini begitu tebal, sebelum tidur aku cek isi amplop tersebut, Ya Allah betapa aku kaget luar biasa , disaat aku benar-benar butuh pertolongan , ALLAH kirim pertolongan lewat Herlambang, berulang-ulang aku cek totalnya , Alhamdulillah... Alhamdulillah...Didalam Amplop tersebut ada uang dengan nominal 5 juta rupiah, Ya Allah pertolonganmu begitu nyata,tanpa aku sadari aku menangis terisak-isak. Aku begitu terharu, pertemuan dengan Herlambang sudah bagian dari takdir Allah. " Ayah ada apa? Kenapa tiba-tiba nangis? apa ada masalah Yah? Ujar istriku yang baru saja muncul dari kamar mandi. " Eh .. gak ada Bu, Ayah cuma terharu saja disaat kita lagi butuh pertolongan gini, ALLAH kirimkan seseorang untuk membantu kita . " Maksud Ayah gimana? Siapa yang bantu kita Yah? Apa Ayah cari pinjaman lagi? " Tidak Bu, Ayah tidak cari pinjaman lagi, tapi tadi disaat jual
Read more
Bab 7
    Vena Mengundang Ibrahim ke acara akikahan anaknya   Tujuh bulan kemudian , Vena akhirnya dikaruniai seorang Putri yang cantik, pada saat itu ternyata Vena tengah mengandung, Vena sendiri baru menyadari ketika usia kandungannya menginjak tiga bulan. Tepat diusia Putrinya 7 hari , Vena pun mengadakan acara akikahan, tidak lupa Vena mengundang Kakaknya beserta keluarga kakaknya. Vena sudah menikah selama lima tahun dan akhirnya dikaruniai anak setelah lima tahun pernikahannya. *** Ibrahim yang lagi sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk gorengan merasa heran karena tiba-tiba Vena menelfon , setelah lebih kurang tujuh bulan mereka tidak berkomunikasi. Drrrtt..Drrrtt...Drrrtt.. " Halo Assalamualaikum Ven. "Halo Mas, Wa'alaikumsalam. Apa kabarnya Mas? Kamu sehat-sehat aja kan Mas? sudah lama aku gak dengar kabarmu  " Alhamdulillah Mas dan keluarga dalam keadaan sehat
Read more
Bab 8
 Sena diterima di Universitas impiannya  1 Tahun kemudianHari ini tiba hari pengumuman kelulusan dari Universitas Martadinata, Aku bisa ikut ujian karena  sebagai Mahasiswi undangan, alhamdulillah Aku lulus dengan nilai terbaik dan menjadi Mahasiswi Undangan di Universitas ternama  yaitu Universitas Martadinata, sungguh Aku merasa sangat bahagia dan tidak pernah menyangka bisa lulus di Universitas ternama, Aku merasa seperti mimpi.Terimakasih Ya Allah atas Anugerah ini.Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah..Satu impian ku terwujud untuk bisa mengenyam pendidikan di Universitas yang selama ini aku mimpikan, banyak orang yang menginginkan bisa masuk kesini, dan Aku bisa masuk karena menjadi Mahasiswi undangan dan dapat beasiswa juga, maka nikmat mana lagi yang akan aku dustakan. Sangat dan sangat bersyukur, karena aku ingin sukses dan membahagiakan kedua orang tuaku.Memang kesuksesan
Read more
Bab 9
Curahan Hati Sena     Aku bersyukur lahir dari rahim seorang Ibu yang hebat dan aku bersyukur punya seorang Ayah yang hebat, bagiku kehebatan bukan soal materi saja, tapi sebuah perjuangan yang tidak pernah mengenal kata lelah. Ketulusan mereka dalam mendidik dan merawatku tidak bisa dinilai dengan apapun di dunia ini, harta seisi dunia ini pun tidak akan dapat menggantikan kasih sayang Ibu dan Ayah.   Air mata ini selalu jatuh berderai, ketika melihat Ibu dan Ayah pagi-pagi buta harus bangun demi mencari nafkah. Subuh hari Ayah pergi belanja untuk segala kebutuhan dalam berjualan. Sepulang dari pasar Ibu dan Ayahpun kerjasama mempersiapkan bahan-bahan untuk gorengan yang akan dijual.  Ayah mulai berjualan sore hari, dan saat itupun Aku ikut membantu Ayah berjualan .Jika ditanya apa Aku malu menemani Ayah berjualan? tentu saja tidak. Ayah
Read more
Bab 10
  Hari ini adalah hari pertama kuliah dan kegiatan yang pertama kali adalah Ospek, senang sekali rasanya bisa bertemu dengan teman-teman yang baik, walaupun baru kenal tapi rata-rata ramah.Aku tak menyangka kalau bisa sekelas dengan Windi, bukan aku benci padanya tapi memang setiap kalimat hinaannya begitu menyakitkan hati.Sampai kapan Windy menghina aku dan keluargaku, rasanya sudah cukup sabar aku menghadapinya, aku bukan manusia berhati malaikat , aku hanya manusia biasa yang punya rasa sakit hati. Aku sangat berharap setelah masuk Perguruan Tinggi Windi lebih baik lagi.Saat ini aku tengah bersiap-siap untuk ke lapangan karena sebentar lagi kegiatan ospek akan dimulai." Hei, Senaaa anak penjual gorengan , di jual lima ratusan, gorengan anget ... gorengan anget, yang mau beli gorengan mampir sini, ini ada anak penjual gorengan loh, teriak Windy kepada teman-teman yang lain.Beberapa teman yang hendak kelapangan pun s
Read more
DMCA.com Protection Status