Kisah Masa Lalu 3
Dalam perjalanan Pulang Bram begitu semangat, dalam angannya apa yang dia inginkan bisa dia raih, Bram begitu kagum dengan sosok Sindi Permata. Wanita yang cantik bukan hanya diluar saja tapi hatinya juga sangat cantik bak permata yang berkilau.
Berbunga-bunga hati Bram, karena sebentar lagi dia akan memiliki wanita pujaan hatinya. Sepanjang perjalanan Bram tersenyum dan tiada hentinya membayangkan wajah cantik Sindi.
" Kamu cantik Sin, bertahun-tahun aku memendam rasa ini, aku tidak berani mengungkapkannya, karena aku sadar kita masih terlalu dini untuk memulai hubungan, aku berjanji setelah selesai kuliah aku akan melamarmu, kamu penyemangat hidupku. Hari-hariku terasa sangat indah dengan hadirmu, beberapa bulan aku tidak melihatmu dikampus aku merasa hati ini sangat hampa, aku akan berjuang untuk bisa memiliki kamu sin, Ujar Bram disaat fokus menyetir.
Rasa bahagia yang begitu menyeruak membuat Bram bicara sendiri dan senyum-sen
Kisah Masa lalu 4Berhari-hari Bram murung , dia bingung harus berbicara apa Sindi, Bram pun mengurung diri dikamar, Bram merasa tidak punya semangat dalam hidupnya.Sebulan kemudian Bram memutuskan untuk pergi ke Desa Sekar Jaya, Bram berniat untuk menemui Sindi dan bicara baik-baik kepada Sindi.Sekitar 12 Jam perjalanan yang ditempuh Bram, akhirnya dia sampai di rumah Sindi sore harinya.Tok..Tok..Tok.."Assalamualaikum Sindi, ini aku Bram." Oh, ada Bram, silahkan masuk Bram!" Aku duduk diteras aja ya Sin, kamu baru pulang kerja yaa?" Iya Bram, aku baru saja sampai dirumah, kamu apa kabar Bram?" Alhamdulillah aku baik-baik saja Sin. Oh ya Sin, ada hal penting yang mau aku bicarakan , ini perihal percakapan kita beberapa bulan lalu Sin.
Fitnahan WindyPoV WindySebulan sudah aku menempuh pendidikan di Martadinata, banyak hal yang aku rasakan dan aku juga selalu saja merasa tidak suka melihat Sena, rasa tidak suka melihat dia menjadi bintang di kelas, seakan akan Sena adalah primadonanya di kelas ini, rasa penyesalan ini adalah kenapa aku harus satu kelas dan sama-sama satu fakultas dengan Sena.Bukan hanya itu Sena juga dikenal banyak dari mahasiswa-mahasiswi fakultas yang lainnya.Kenapa dia yang hanya seorang anak penjual gorengan bisa jadi primadona sih. Lagi-lagi aku merasa disaingi dengan Sena.Berbagai macam ide terlintas difikiranku, seorang Windy tidak boleh kalah oleh siapapun termasuk Sena. Lihat aja Sena, apapun akan aku lakuin agar kamu dibenci oleh banyak orang, sama sekali aku tak rela kalau kamu yang selalu dipuja.****POV AuthorSetelah pulang dari kampus
Sena Kaget mendengarkan penjelasan dari NadinWaktu sudah menunjukkan pukul 10.00 , dan materi kuliah pertama sudah selesai, bergegas mahasiswa dan mahasiswi meninggalkan kelas dan menuju kantin, dengan tergesa-gesa Sena menarik tangan Nadin, Sena begitu penasaran dengan apa yang di omongin Windy kepada teman-teman yang lainnya, karena Sena merasa ada yang aneh juga dengan tatapan beberapa orang teman-temannya.Setelah sampai di kantin dan memesan makanan, Sena pun bertanya dengan Nadin" Nadin, aku mau tanya ya, sebenarnya Windy itu bicara apa dengan teman-teman kita? Aku heran melihat beberapa teman satu kelas itu melihat aku dengan tatapan yang sulit aku artikan." Kamu jangan marah ya kalau aku sampaikan apa yang diucapkan Windy tadi pagi, kamu janji dulu ya Sen." Iya aku janji, cepetan donk Nadin aku benaran penasaran nihh..." Gini Sen, tad
Fitnahan Windy menyebar Beberapa mahasiswa dan mahasiswi saling berbisik ketika melihat Sena melewati mereka, ada yang memandang sinis dan ada juga yang memandang dengan tatapan iba.Satu Fakultas ekonomi itu rata-rata mengenal Sena , Sena dikenal karena kecerdasannya dan rupa nya yang cantik .Bisik-bisik itu membuat Sena tidak pernah tenang dan merasa sangat terganggu, Sena bingung harus berbuat apa, sungguh hal ini membuat dirinya menjadi sangat dilema.Macam-macam kalimat yang Sena dengar" ih ,gak nyangka aku ya, tampang nya alim tapi ternyata, uwow....uwoow gitu, jadi simpanan Om- Om." Cantik-cantik jadi simpanan Om- Om hidung belang." Wooow, ini ni Mahasiswi yang pinter itu, pintar sih pintar tapi jadi simpanan, aku sih ogah.***" Nadin, kamu lihat kan banyak orang yang melihat aku dengan tatapa
Ruri mengetahui kebenarannyaBerita yang lagi hits di Fakultas ekonomi, ternyata sampai juga ke Fakultas Hukum, dan Ruri yang mengetahui berita tersebut sontak saja kaget, dia sama sekali tidak percaya dengan fitnah yang ada.Tanpa sepengetahuan Sena , ternyata Ruri melihat Sena yang baru saja tiba dirumah temannya, kediaman Luna tidak jauh dari dari tempat tinggal Ruri, sore itu Ruri melihat Sena bersama dengan dua orang temannya.Ruri merasa Iba dengan Sena, dia tidak ingin berita itu menyebar ke semua Fakultas, dengan cepat Ruri melangkah ke Fakultas Ekonomi , Ruri hendak memberikan perhitungan kepada Windy.Ruri ingin meluruskan berita tersebut, Ruri yakin ketika dia yang berbicara dengan Windy, Windy pasti akan mendengarnya.***Setibanya di Fakultas Ekonomi, Ruri pun mencari keberadaan Windy." Windy, aku mau bicara dengan kamu.Ayok ikut aku ke kantin." Ada apa
Ruri menemui orang tua WindySudah satu Minggu sejak pertemuan aku dengan Windy yang kulihat belum ada sama sekali niat baik dari Windy.Fitnah tentang Sena sudah menyebar kemana-mana, sekarang aku harus mengambil keputusan sendiri, aku harus bisa bantuin Sena. Karena ulah Windy Sena jadi dikucilkan oleh banyak mahasiswa.Hari ini juga aku akan menemui orang tua Windy, semoga nanti dengan nasehat yang diberikan oleh orang tuanya Windy akan mengungkapkan kebenarannya.****Setelah 30 menit perjalanan akhirnya Ruri sampai juga di rumah Windy." Pak , saya ingin bertemu dengan orang tua Windy. Apa ada pak ?" Oh Mas Ruri ya? ada Mas.Bentar Mas, saya bukain dulu gerbangnya, ujar satpam dirumah Windy." Siap Pak." Silahkan Masuk Mas Ruri !!" Oke Pak, terimakasih yaa." Sama-sama Mas.****"Assalamualaikum Om..Tante..." Eh ada Ruri, tumben loh kamu kesin
Sena MurungSudah hampir 2 Minggu nama Sena tercemar dikampus, Sena menjadi tidak percaya diri. Setiap orang yang melihat dirinya seperti jijik dan terkesan merendahkan.Banyak yang menghujat dengan kata-kata yang merendahkan dan sebagian dari mereka ada juga yang menganggap Sena sebagai barang murahan.Mereka yang merendahkan adalah sebagian dari mahasiswa yang tidak sekelas dengan Sena karena mereka tidak begitu mengenal Sena, sedangkan teman sekelasnya hanya beberapa orang saja yang suka menghujat .Sena yang sebelumnya adalah Sena yang selalu ceria, kini Sena lebih banyak murungnya. Sena sama sekali belum memiliki solusi atas apa yang menimpa dirinya.Sena seperti putus asa untuk mencari jalan keluarnya dari permasalahannya dan sudah 3 hari Sena pun tidak masuk kuliah .****Jam didinding menunjukkan pukul 02.30 dini hari dan Sena pun terbangun dari tidurnya, Sena bergegas mengambil Wudhu untuk melaksanakan
Setelah dari kantin Ruri segera menuju Fakultas Hukum , Ruri benar-benar tidak sanggup menatap Sena, debaran di dadanya masih saja terus berdebar, mata teduh Sena yang menghanyutkan hatinya. Apa yang ada dalam diri Sena merupakan hal yang selalu membuat Ruri candu, hanya Sena gadis yang selalu menarik hatinya.Bertahun-tahun lamanya Ruri memendam rasa, tapi Ruri juga tidak ingin gegabah, kelak dia ingin memiliki dan menyentuh Sena dalam ikatan halal saja. Ruri sangat mengetahui jika Sena bukan lah sembarang gadis yang dengan gampang bisa disentuh, Sena seorang gadis yang sangat terhormat." Setelah pelajaran usai nanti aku harus menemui Windy dan mengingatkan dia untuk segera minta maaf kepada Sena, Ruri membatin.Satu jam sudah berlalu dan Ruri pun bergegas meninggalkan ruangan, hal yang menimpa Sena membuat Ruri menjadi sangat gelisah, Ruri ingin semuanya terungkap dan tidak ada