All Chapters of Live with the CEO: Chapter 31 - Chapter 40
42 Chapters
Memperebutkan Aira
Sesampainya di dermaga Kota Logan mereka mampir ke restoran mengisi perut yang keroncongan.Elina mau saksikan reaksi dua orang pelosok pulau melihat menu makanan asing. Tentu menu ala Italia ini belum pernah menyentuh lidah mereka. Uang saja tidak banyak, batin Elina."Aku keberatan memesan makanan di sini." Aira langsung bicara pada Haris di sebelahnya."Kau tidak suka?" "Aku tidak tahu. Tapi harga tiap makanan sangat mahal."Deva mendesah panjang. "Dia kan orang kaya, makanya ajak kita ke sini supaya mau ganti biaya perawatannya selama di pulau." Aira melirik tajam sahabatnya, memperjelas kalimat yang dilontarkan cukup kasar."Aku yang mengajak kalian kemari. Lapangkan dadamu agar terima balasanku karena sudah merawat Haris dengan sangat baik," ungkap Bradly."Dia yang membawa kita ke sini," pungkas Haris meyakinkannya dengan cara tersenyum."Masih ada waktu untuk pindah ke restoran lain. Bagaimana?" tawar Elina.Bradly dan Haris menatap kesal bocah itu tidak bisa membaca suasan
Read more
David Menemukan Elina
"Ayah! Ayah!" David di ruangan pribadinya dapat mendengar panggilan sang anak dari luar.Benar saja setelah pintu terbuka Elisha masuk gedebak-gedebuk, rambut bergelombang menambah kesan muka juteknya sedang dongkol."Elina masih di pulau itu?" Sepintas pria setengah paruh baya yang merupakan ayah dari ketiga anak berkedip tak mengerti. "Mengapa kau bertanya padaku.""Apa?" "Kau kakaknya.""Aku tidak bercanda.""Kapan ayahmu bisa bercanda? Kau pemarah, adikmu selalu berulah, kakakmu hobi mengamuk. Lagipula kau tidak peduli dengan adikmu. Bisa jadi dia minggat karena muak dengan keluarga kita.""Mana bisa dia melakukan itu!" Elisha geram."Kalau kau penasaran carilah adikmu. Jangan mengamuk padaku. Sudah cukup kau membuat perselisihan dengan Elina. Mau kau apakan lagi dia?" Elisha melihat arah lain sambil memikirkan jika kembarannya meninggalkan Top Mirror, Bradly pasti naik jabatan sebagai CEO. Tidak bisa dibiarkan.David terheran-heran Elisha memilih pergi setelah amukannya mengg
Read more
Timbal Balik hubungan
"Sebelum itu ... Ceritakan semua usai aku mengalami kecelakaan." Antusias Elina tergeser kerutan berlapis dahinya. "Semua?" Apakah dia pikir dua bulan berisi enam puluh hari sekadar cerita pendek yang tamat begitu saja? "Semuanya?" Elina memperjelas. "Persingkat." "Tidak ada yang menarik. Semua berjalan seperti yang kau inginkan. Oh, benar. Setelah kuingat, aku membuat peraturan baru di kantormu." Haris tegang mendengar itu. Peraturan baru macam apa yang Elina buat tanpa seizinnya? Apakah semacam penambahan atau pengurangan upah pegawai? Perbedaan kasta? Mengapa dia bisa memutuskan sesuatu? "Peraturan apa?" Haris belum siap dengar jika itu hal buruk. "Elisha dilarang masuk setiap cabang Top Mirror. Wah, seandainya kau lihat terakhir kami bertemu." Adegan saling menjambak rambut masih membekas. "Si berengsek Bradly menyuruhku menulis permintaan maaf." Elina membicarakan Elisha dan Bradly sekaligus. Haris tidak jadi pingsan. Dia tersenyum bangga menuntun adiknya di jalan yang s
Read more
Perintah Membawa Haris Pulang
Dalam penantian yang ditunggu akhirnya datang juga. "Nona Elina datang." Penyambutan dari asisten rumah tangga merupakan pertanda Elina memasuki ruang makan keluarga. Tentu ada David sang ayah, Yuna sang ibu, dan Elisha si menyebalkan turut hadir memeriahkan suasana. "Masih ingat rumah rupanya," sindir Elisha. Elina memberi senyum singkat terhadap saudarinya yang berbisik keras juga tak lupa menyapa orang tuanya yang cukup lama ditinggalkan. "Setelah membeli unit apartemen kurasa lebih baik tinggal sendiri sambil bekerja dengan nyaman." "Kalian belum sarapan, bukan? Ayo makan. Masih pagi tunda dulu keributan kalian." David sangat jujur dia ingin makan sampai kenyang, bukan kenyang dulu setelah mereka berdebat. "Baik, Ayah." Elina pandai membaca situasi yang mengharuskannya berperilaku baik. David mengetahui kartu yang dia simpan. Sebelum bocor ke Elisha melalui siapa pun, sebisa mungkin Elina mencegah sang ayah. Kepulangan Haris belum boleh diketahui mereka. Bukan sampai in
Read more
Deva Tidak Menyukai Haris
Bradly meletakkan dus gawai baru di meja kerja Elina sebagai bentuk kepeduliannya. Waktu itu Elina melempar ponsel sampai terpecah belah. Semua data yang dibuat sebelumnya telah dipindahkan guna memudahkannya. Bradly sedikit mencemaskan Elina sewaktu berada di rumah. Sikapnya dengan Elisha sama buruk. Mungkinkah Haris muncul lebih cepat dari prakiraan? Secara emosional Elina tak ingin kalah dari saudarinya. Berapa kali mereka mencegahnya buka suara, di sana Bradly yakin dia sudah mengumbar pertemuan dengan Haris. "Apa yang harus aku perbuat sekarang?" Selagi memikirkan langkah ke depannya, Bradly dikagetkan dengan suara Elina. "Apa ini? Kau masuk kamar wanita sendirian." Kunci kamarnya ada dua. Satu padanya, satu lagi dipegang Haris. Elina melangkah tanpa alas kaki. Heels yang dipakai saat berangkat berakhir ditenteng. "Wajahmu mengartikan terjadi sesuatu yang kurang baik." Bradly masih berpikir positif barangkali penglihatannya salah. Elina melempar sepatunya dekat tembok
Read more
Disadap Haris
Tas branded milik wanita pemarah itu dilempar ke kursi begitu saja usai menghadiri rapat direksi. "Sudah kubilang berkali-kali. Top Mirror tidak akan menerima Elisha bahkan bau tubuhnya sekali pun!" "Sekarang Elisha orang berpengaruh di Logan. Saham Freelist naik dua kali lipat. Kali ini terima saja kunjungannya karena jajaran direksi meminta. Lain waktu Haris pasti turun tangan." "Apa cuma Haris yang mereka takuti?" Luapan amarah Elina mencapai batasnya. "Tidak akan pernah aku izinkan Elina menginjakkan kaki selama aku di sini!" "Lalu, kau mau turun jabatan?" "Lebih baik begitu." "Harga dirimu sangat tinggi, Nona." Bradly akui Elina sangat konsisten dengan keputusannya. "Cepat desak Haris kembali ke kursi itu lagi!" Elina menunjuk kursi bertuliskan nama beserta jabatan Haris yang lama kosong. "Aku muak bekerja keras." Pria itu mengangguk, paham betapa bosan dan ada begitu banyak pertentangan antara pekerjaan dengan hati nurani Elina. Semua orang tahu Elina terpaksa mengganti
Read more
Pergi Berbelanja
Aira sedikit kurang nyaman dipandang banyak orang gara-gara outfit yang dikenakan Haris lebih mirip penculik. Haris memakai pakaian dan aksesoris serba hitam. Topi, jaket kulit, masker, celana, bahkan sepatu. "Kau yakin mereka tidak curiga?" bisik Aira. "Keturunan konglomerat harus maksimal dalam penyamaran," jawab Haris merasa baik dan nyaman. "Bukan itu." Aira juga tidak tahu dari kapan tangan mereka gandengan. "Kau lebih mirip penjahat yang menculik seorang gadis." "Aku memang menculikmu." Pria itu sama sekali tidak tersinggung malah bangga disebut penculik. "Benar Deva bilang kepalanya belum sembuh," lirih Aira memalingkan muka sekejap. "Apa yang harus kita beli?" "Pertama! Kita ubah penampilanmu dulu. Setuju?" Haris berdecak pelan. "Hei, aku selalu menawan pakai apa pun. Tidak mau. Kalau ada yang mengenaliku di sini bagaimana? Mau tanggung jawab?" "Katamu kau orang kaya." Aira berani mencibir. Haris berkacak pinggang mengira pergaulan Aira sudah tercemar oleh Elina da
Read more
Elisha Menghubungi Haris
"Sudah temukan Haris?" "Belum. Maaf, Nona." Digenggam pena dengan erat mendengar jawaban asisten tak berguna. Kenzy mengimbuhkan hasil pencarian sehari penuh, "Hanya kartu kreditnya yang terlacak di pusat perbelanjaan kemarin. Sepertinya Tuan Haris disembunyikan oleh seseorang." Tangan perempuan itu bergerak cepat meraih gelas dan melempar ke lantai mengakibatkan pecahan kaca memantul menggores tulang pipinya. Kenzy tidak bergerak sedikit pun. Luka segaris tidak berarti baginya. "Cari lagi!" bentak Elisha. "Baik." Kenzy keluar dari ruangan presdirnya. Sementara Elisha mengobrak-abrik meja yang dipenuhi berkas penting. "Arrrgh!" Dia teriak frustasi. Dalam kecemasan ini Elisha masih butuh jawaban kembarannya. "Elina." Intonasi suaranya melunak. "Apa ini? Berani sekali kau menghubungiku," jawab Elina di seberang sana. "Aku sibuk. Jangan ganggu- " "Aku lihat Haris. Dia sungguh hidup? Dia kembali?" "Kau melihatnya?" Senyum Elina menghiasi wajahnya. "Bagaimana perasaanmu? Kau
Read more
Sisi Baik Sang Presdir dan Keputusannya
Elisha langsung gemetar diancam langsung oleh Haris, tetapi menutupinya. "Selagi aku bersedia, silakan." **Haris menaruh kasar ponsel di meja lantas menyambar kunci mobil. "Kau mau ke mana?" sahut Aira mencegahnya pergi. "Aku akan membunuhnya kali ini." Bukan omong kosong belaka. Dia bisa membunuh Elisha sekarang supaya memuaskan keinginannya sejak dulu. Mata Haris sangat berapi-api dikuasai amarah. "Temani aku makan dulu!" Entah kenapa Aira bilang begitu selagi berniat mencegah Haris pergi. Aira menahan malu menambahkan, "A-aku jujur be-belum punya uang. Kau punya banyak." Haris menghembuskan napas mengartikan tidak bisa menjawab lagi. "Kau sendiri yang bilang mau mengganti total biaya yang aku keluarkan selama merawatmu." Aira terus usaha membujuk pria itu. "Ayo, aku temani." Aira mengusap pipinya yang sedikit basah dan bisa langsung ceria berhasil meredam kemarahan Haris. Aira memesan burger, pizza, dan soda. Sementara Haris tidak, dia masih kenyang. "Dia tidak akan p
Read more
Akibat Minum
#PresdirTopMirrorHidupKembali40,5k Likes10k comments @karyawanmagangTM : Tuhan memberkati @harisliam_tm. Dia hidup! @gagahy68 : Kalau tidak salah adik tirinya menggembor-gemborkan doa bersama atas kematiannya. Apa ini? Dia senang kakaknya mati padahal masih hidup? Wanita jalang. Enyah kau! @khrkn_lee : @gagahy68 Benar. Aku karyawan Top Mirror menjadi saksi ketidaksopanannya. Dia membuat keributan lalu menjambak presdir baru kami @elinaa.liam kemudian pihak @elinaa.liam meminta maaf. @elisha.liam234 harusnya kau berlutut pada adikmu! @jeremythim : Skandal keluarga apa lagi ini... belum tamat kah? Tidak satu pun dari mereka mendukung perdamaian dunia. @hpbee : @elisha.liam234 yang mengumumkan foto Tuan Haris. Kalian tidak tahu, kan? Jangan seenaknya menghina bos kami! @khrkn_lee : hahaha dasar konyol @hpbee. Perangai buruk bosmu diketahui satu negeri. @tianmori : Siapa wanita di sampingnya? Hoho, apa kekasih baru @harisliam_tm? Semoga dijawab. @fansharis : Mungkin, iya. Mereka
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status