Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)

Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby)

Oleh:  Tere Bina  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
9 Peringkat
57Bab
12.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dinar dan Inder menikah sebab punya tujuan masing-masing. Inder karena menginginkan perusahaan dari ayahnya, sedangkan Dinar biar ada yang membiayai kuliahnya yang mengambil jurusan bidan. Siapa sangka Dinar malah jatuh cinta pada Inder, namun Inder tidak. Sebab Inder memiliki mantan yang begitu cantik bahkan indah menurut Inder. kecantikan mantannya itu sulit membuat Inder bisa menerima pernikahannya dengan Dinar sekalipun Dinar sudah menerima bahkan jatuh cinta pada pria dingin itu. Saat Dinar ingin menyerah dan ingin bercerai, barulah ia tahu, bahwa Inder punya rahasia dengan mantannya tersebut. Hingga pria itu sulit melepas hubungannya sekalipun telah menikah.

Lihat lebih banyak
Walau Tak Seindah Mantanmu (Sentuh Hatiku, Hubby) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Aditya Bna
suka deh sama alur ceritanya...
2023-09-05 06:47:33
0
user avatar
Aditya Bna
pengen baca terooosss
2023-08-30 21:26:57
0
user avatar
May Rosevelt
sepertinya seru nih!
2023-06-11 18:39:23
0
default avatar
JewelAngela8
lanjutkan dong cerita nya aku penasaran
2023-06-02 19:39:30
0
user avatar
Elin land
lanjutkan dong hehe
2023-05-13 14:35:05
0
user avatar
Elin land
ceritanya keren, aku suka sekali bacanya...
2023-05-09 16:19:03
0
default avatar
JewelAngela8
ceritanya seru ih lanjut lagi dong hehe
2023-05-08 17:49:10
0
user avatar
Ayu Minang Abriani
ceritanya bagus
2023-05-03 02:11:15
0
user avatar
Santi Suntia
wih cerita sangat the best ,,cuman saja up nya lama
2023-04-23 22:31:57
2
57 Bab
Sakitnya Malam Pertama
"Buka bajuku!""Hah!" Aku melongo. Saat mendengar instruksi dari Inder. Pria yang baru saja sah menjadi suamiku."Kenapa mau dibuka bajunya, Mas?" Ah, pertanyaan konyol memang. Jelas-jelas aku sudah tahu sebenarnya apa mau Inder."Gak usah sok polos. Kamu pasti lebih tau apa yang aku inginkan." Entah kenapa ini suami gak ada lembut-lembutnya saat meminta haknya. Alih-alih aku mengharapkan ia bersikap romantis. Tak bicara kasar saja sudah untung.Aku mendesah. Aku kira dia tak akan menyentuhku, Sebab kami menikah hanya karena ingin mendapatkan tujuan kami masing-masing. "Lalu, kenapa kamu gak buka sendiri aja, sih, Mas?""Apa gunanya aku kasih mahar 100 juta kalau aku mau pakai kamu aja harus aku sendiri yang buka baju."Oh, Tuhan…dia masih saja membahas mahar 100 juta yang aku minta. Maunya apa coba? Bahas ini di malam pengantin kami. Mau menunjukkan betapa murahannya aku?Ada yang bilang kalau aku ini murahan, sih! "Din, cepet!" Aku beringsut maju, mendekati Inder. Perlahan tangan
Baca selengkapnya
Wanita Matre
Aku segara menghapus air mata saat melihat Lavender Alaik, atau yang akrab di panggil Inder tersebut membalikkan badan setelah selesai bertelepon.Inder tampak terkejut saat melihat keberadaanku yang berdiri tak jauh dari balkon kamar.Melalui pandangan ekor mataku, ia berjalan ke arahku."Kamu kenapa?" Inder menatapku dengan mata memicing."Gak papa." Aku menjawab ketus."Kenapa nangis?" Ia maju satu langkah."Dih, ogah, ya!" Aku segera memalingkan wajah. Tak ingin Inder tahu kalau aku baru saja menangisinya. Ih, gengsi dong."Itu, kenapa matamu bengkak!" Tangan Inder menunjuk wajahku, selanjutnya ia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Salah satu kebiasaan Inder."Efek tidur kali." Aku menjawab asal sambil mengusap mata. Takut ada sisa air mata disana."Jagan bohong, Dinar!""Apa, sih!" Aku melipat tangan di dada."Tidurmu saja gak nyenyak tadi. Sebentar pula, tuh. Lalu bagaimana bisa sampai membuat matamu bengkak?""Aku gak nyenyak, kan, karena ulah kamu juga." Aku masih b
Baca selengkapnya
Upss...Salah G****e!
Aku menelan ludah. Tatapan Inder sangat dingin. Aku menoleh ke belakang. Mendapati Andra yang juga sama dinginnya.Kenapa selain di kelilingi orang-orang bermulut kasar, aku juga dikelilingi orang-orang berwajah dingin. Apa mereka sebenarnya adalah keluarga monster?"Pikirkan urusan selingkuhmu nanti saja. Aku masih punya uang untuk menahanmu dalam pernikahan ini." Kata-kata Inder begitu terdengar dingin. Serasi dengan wajahnya."Segera ke ruang tamu. Keluargamu sudah datang." Setelah berucap, Inder segera pergi, dengan masih gayanya yang selalu memasukkan tangannya ke kantong celananya.Haish…aku pikir tadi dia kesini mau menjemputku, menarik tanganku. Tak tahunya malah hanya begitu saja. Yah…begitu saja. Tak ada romantis-romantisnya itu suami.*****Saat ini kedua belah pihak keluarga, keluargaku dan keluarga Inder sudah berkumpul di meja makan. Melaksanakan makan siang.Dari keluargaku hanya tiga orang yang hadir. Emak, Inggit dan terakhir Dirham.Sedangkan dari pihak Inder, ada P
Baca selengkapnya
Kuntilanak Berdaster
Akhirnya, aku tak jadi menyalahkan google. Sebab karena google, aku malam ini jadi bisa tidur tenang. Sebab, Inder yang merasakan kesakitan di area sekel*kangannya sebab tak sengaja aku tendang tadi, ia memutuskan untuk langsung tidur.Ah, akhirnya…makasih Mbah Google…tonight i can sleep well.Baru saja aku ingin memejamkan mata, hendak menyelam ke alam mimpi, tapi tiba-tiba saja aku mendengar kebisingan sebab notif pesan yang berasal dari ponsel.Itu bukan ponselku. Sebab notif pesan ponselku kalau malam aku bikin senyap. Lalu siapa?Siapa yang jam segini masih chatingan? Apa Inder? Iya, siapa lagi yang ada di rumah ini kalau bukan Inder? Sebab rumah ini hanya aku dan Inder saja. Tapi bukankah tadi aku lihat Inder langsung tidur. Setelah tragedi penerjanganku di tubuh pusatnya?Semakin lama, notif pesan tersebut semakin padat kudengar.Karena penasaran, aku membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhku dan menoleh ke samping tempat dimana Inder tidur. Dan….Ternyata Inder belum ti
Baca selengkapnya
Aku Sakit....
Pagi-pagi sekali, saat aku bangun hendak mandi, aku sudah tak mendapati Inder di sampingku. Entah kemana perginya itu pria.Saat aku hendak masuk ke kamar mandi, tiba-tiba Inder masuk dengan pakaian rapi namun rambutnya masih tampak basah.Wah, ternyata meskipun ia monster, rupanya ia rajin juga. Bangun lebih awal dariku, bahkan sudah rapi."Apa liat-liat?" ketus Inder, "apa matamu ketuker dengan mataku."Eh, apa barusan ia bilang? Astaghfirullah…aku benar-benar kaget, ternyata selain ia monster ternyata ia punya mulut genre 21+, hot alias panas.Kesel? Tentu. Oleh karena itu, tanpa berkata-kata aku melintas di depannya, segera masuk ke kamar mandi."Jangan masuk dulu!"Sontak kakiku yang sudah menginjak lantai kamar mandi terhenti saat mendengar instruksi dari Inder.Aku menoleh, menatap Inder
Baca selengkapnya
Jangan Bodoh!
Akhirnya…aku berjalan ke arah jalan besar, setelah Inder menurunkanku tanpa perasaan dari mobilnya. Bahkan Inder tak merasa bersalah saat tadi ia menurunkanku. Padahal tadi aku sempat mengharap Inder akan menurunkan ku di jalan besar, agar aku tak perlu berjalan kaki untuk menunggu taksi.Jadi seperti ini sakitnya? Saat kita kalah saing dengan mantan?Apalagi mantannya cantik. Ah, Cleo bukan cantik, ia lebih pantas disebut indah. Sebab cantik milik setiap wanita, namun indah itu hanya milik kamu, sebutan dari  Inder untuk Cleo.Begitu tulisan tangan Inder yang aku baca di album foto yang kutemukan di bawah bantalnya.Entah sudah berapa lama aku berdiri di pinggir jalan untuk menunggu taksi, namun belum ada satupun taksi yang lewat, bahkan yang ada penumpangnya sekalipun tak kujumpai.Pada kemana taksi hari ini? Apa mereka lagi sama galaunya sepe
Baca selengkapnya
Ada Apa Dengan Mantan?
"Kenapa kau diam? Apa kau sudah menyadari kebodohanmu itu?" Mas An tampak mengejek.Aku tak menggubris kata-kata Mas An, sibuk mengurusi diriku sendiri yang berusaha mengelap air mata agar pria tak sampai melihatnya. Dan lebih megejekku lagi.Selain itu, aku juga sibuk menata hatiku yang sempat resah dan kecewa. Sebab aku di sini lebih banyak di manfaatin daripada memanfaati.Inder benar-benat licik. Tapi….Aku memang butuh uang untuk biaya kulihku, jadi aku tak bisa untuk mundur. "Hei, kenapa kau diam saja. Apa kau sedang merenungi dan menyesali kebodohanmu itu?""Cukup! Kenapa kau selalu bilang aku bod0h!" Kali ini aku protes, sebab aku tak terima sedari tadi Andra selalu mengataiku bod*h. Siapa pun tak akan terima itu."Kenyataannya kamu memang bod*h!""Cukup! Hentikan! Kau bilang aku bodoh. Coba sekarang katakan. Dimana letak kebodohanku!" Suaraku meninggi, sekuat tenaga menahan emosi."Apa yang membuatmu mengataiku bodoh? Hah!""Kau jatuh cinta pada Inder!""Apa?" Aku memekik kag
Baca selengkapnya
Cinta Yang Merusak Cita-Cita
Saat ini aku dan Inder tengah makan malam, hanya berduaan saja. Selama acara makan malam berlangsung, kami hanya diem-dieman. Hening!Rasanya menikah dengan sebelum menikah sama saja aku rasa. Aku masih merasa kesepian dan tak punya kawan curhat lebih pribadi, dulu pernah bermimpi, jika punya pasangan hidup nanti, aku akan bermanja-manjaan sama suamiku menceritakan keseharianku, tapi nyatanya pas punya suami eh  kayak Inder, mode senyap.Karena makananku sudah selesai, aku berdiri hendak masuk kamar. Urusan beres-beres, nanti saja atau bisa aku lakukan besok pagi."Mau kemana kamu?" Langkahku terhenti sambil menoleh ke Inder yang masih makan."Mau ke kamar," jawabku cuek."Duduklah dulu, temani aku makan sampai selesai, makan sendirian itu sepi, mengurangi selera makan."Aku tersenyum sinis, benar-benar egois, dikiranya aku gak kesepian mungkin, cuman
Baca selengkapnya
Tak Mau Rugi Sendiri
Aku segera mengusap air mata tatkala Inder masuk kedalam kamar.Inder tercengang, melihatku."Apa?" Aku dan Inder serempak saat menanyakan kalimat yang sama."Seharusnya aku yang tanya. Ada apa dengan dirimu?" Inder bertanya dengan mata menatap lekat ke arahku.Segera kupalingkan wajahku darinya sebelum melihat mataku dan menyadari kalau aku habis nangis.Malu saja pada Inder kalau ia tahu aku baru saja menangisi dirinya.Dengan tanpa kata-kata, aku segera melangkah ke arah ranjang, dan membaringkan diri disana.Mengabaikan tatapan Inder. Yang tampak horor.***"Kok bisa, sih. Mbak jatuh cinta sama Mas Inder?" Raut Inggit tampak terkejut saat aku menceritakan perasaanku pada Inder.Saat ini aku lagi ada di cafe bersama Inggit.Sepulangnya dari kampus, aku sengaja ngajak Inggit ketemuan, di cafe yang ada di depan bank tempat ia bekerja."Ya mau gimana lagi, Git. Mbak juga gak niat memiliki rasa ini. Ini menyebalkan tahu!" Aku menopang dagu dengan sebelah tangan dengan siku bertumpu di
Baca selengkapnya
Beri Aku Anak
Aku masih menatap Inder yang baru saja membuka kan pintu mobil untuk Cleo. Saat ini mereka tampak melangkah ke arah cafe.Sesekali tangan Inder merapikan anak rambut Cleo yang terbang diterpa angin.Kok hatiku juga ikut panas, ya? Tak hanya mataku. Tapi hatiku juga sekarang yang panas. Dan rasanya seperti di remas-remas.Melihat sikap Inder pada mantan nya yang begitu lembut, tapi denganku ia tak ada lembut-lembutnya. Inder hanya lembut saat dia membutuhkanku saja saat tidur.Dan aku sadar. Inilah perbedaanku dengan Cleo. Aku jauh berbeda dan tak ada apa-apanya dengan mantan Inder. Aku harus selalu sadar degan itu agar rasa sakit ini tak berlarut-larut dan melebar dan semakin menganga.Aku mengusap air mataku seraya berlari pergi sebelum Inder melihatku yang saat ini ia hampir memasuki cafe.Oh, kenapa cintaku pada Inder sesakit ini?Hu hu hu....*****Baru saja aku selesai dari sholat isya ku, aku mendapati ponselku berbunyi pesan masuk.Aku membanting Hp ku kasar ke kasur. Saat melih
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status