Share

4. Pengantin Dadakan

Di sebuah rumah mewah kediaman keluarga Ferdian.

Tatapan tajam terarah kepada pria dan juga gadis muda yang duduk berdampingan.

"Kamu benar-benar buat malu, Anna!" Bentak seorang pria paruh baya yang bernama Roy. Dia baru saja mendapat laporan dari security tempat Anna bekerja kalau Anna dan seorang pria melakukan tindakan tak senonoh di toilet, dan mereka memergokinya sendiri.

Anna dan pria itu langsung dibawa ke rumah Anna untuk diadili.

"Papa, kejadiannya..."

"Diam! Jangan panggil aku Papa, karena kamu bukan anakku!" Sergah Roy. Anna hanya menunduk, benar yang dikatakan lelaki itu dirinya memang bukan anak kandung di keluarga ini.

"Heh kamu, siapa namamu?" Tanya Roy pada pria di samping Anna.

"Dony." Jawab pria itu singkat.

"Kalian harus mempertanggung jawabkan perbuatan kalian. Kalian harus menikah hari ini juga!" Tegas Roy sambil menatap keduanya. Netra Dony kontan membulat.

"Menikah? Aku tidak melakukan apa-apa padanya, kenapa harus menikahinya?"

Dony langsung melayangkan protes. Dirinya tadi hanya menolong gadis itu dan tidak berbuat macam-macam sama sekali. Malah gadis itu yang tiba-tiba memeluknya.

"Kalian sudah tertangkap basah, ada saksi yang melihat perbuatan kalian. Masih saja menyangkal! Saya tidak mau tau, pokoknya kalian harus menikah! Berani berbuat, harus berani bertanggung jawab!" Ucap Roy telak.

Dony menganga tak percaya mendengarnya. Tiba-tiba saja dirinya harus menikahi seorang gadis yang tidak di kenalnya sama sekali. Pria itu menoleh ke arah Anna, gadis itu hanya diam dan menunduk tanpa berkata apapun lagi.

*****

Anna Josephine, seorang gadis muda berusia delapan belas tahun. Berstatus sebagai anak adopsi di keluarga Ferdian. Roy Ferdian dan istrinya Lea Ferdian dulunya sangat sulit untuk memiliki anak, hingga lima tahun pernikahan mereka. Akhirnya Roy dan Lea mengadopsi Anna yang saat itu berusia lima tahun dari sebuah panti asuhan. Awalnya mereka sangat menyayangi Anna. Hingga satu tahun setelah mengadopsi Anna, akhirnya Lea hamil.

Sikap mereka perlahan berubah terhadap Anna. Dan setelah anak mereka lahir, mereka tidak lagi menyayangi Anna. Anna tetap tinggal di rumah mereka, tapi tak pernah sedikitpun mereka memberikan perhatian terhadap Anna.

Di usianya yang baru meninjak tujuh tahun, Lea sudah menyuruh Anna untuk mengerjakan berbagai pekerjaan rumah. Lea juga mulai memarahi dan tak segan memukul Anna jika gadis kecil itu membuat kesalahan.

Dan kini Anna sudah beranjak remaja, dia baru saja lulus SMA. Roy dan Lea langsung menyuruhnya untuk bekerja, padahal selama ini Anna juga selalu bekerja paruh waktu setelah pulang sekolah.

Anna akhirnya diterima di tempat kerja baru, sebuah perusahaan yang cukup besar sebagai cleaning service. Namun sayang, lagi-lagi Anna mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman-teman kerjanya. Mereka sangat suka mengerjai dengan menambah pekerjaan Anna.

Seperti sekarang ini, teman-teman kerja Anna menyuruhnya untuk membersihkan toilet di bassment, tempat yang lumayan sepi karena jarang ada karyawan yang lalu lalang di sana. Padahal itu bukan bagian dari pekerjaan Anna. Tapi Anna tidak berani menolak, karena mereka pasti akan lebih galak darinya.

Ketika sedang membersihkan toilet, tiba-tiba saja pintunya terkunci. Anna panik dan berteriak. Anna juga menggedor-gedor pintu toilet itu berharap ada orang yang mendengar dan menolongnya.

Namun setelah lima belas menit, tidak ada seorang pun yang datang. Anna tak menyerah, ia tetap berteriak minta tolong walaupun suaranya nyaris habis. Dan akhirnya pintu itu terbuka. Tanpa melihat siapa yang membuka pintu, Anna langsung saja memeluk orang itu karena rasa takut dan panik sudah sedari tadi melingkupi hatinya.

Dan ternyata itu malah menimbulkan salah paham antara dirinya, orang yang menolongnya dan juga security yang berfikir mereka melakukan hal yang tak senonoh di toilet.

*****

Janji suci itu terucap di depan pemuka agama, tanpa gaun mewah dan riasan di wajah pengantin. Roy dan Lea yang menjadi saksinya. Senyum mengembang di wajah mereka melihat sepasang pengantin dadakan itu.

Akhirnya mereka bisa membuat Anna pergi dari rumah dan keluarga mereka tanpa susah payah dan juga mendapat pandangan negative dari para tetangga.

Sejak mempunyai anak kandung, Roy dan Lea memang berencana untuk membuang Anna dari daftar keluarga mereka. Tapi mereka kesulitan untuk mencari alasan yang tepat. Dan sekarang kebetulan sekali Anna terlibat masalah seperti ini.

"Anna, kamu sudah tidak boleh lagi tinggal di rumah kami lagi. Kamu harus ikut suamimu itu. Dan ingat, jangan pernah lagi menginjakkan kakimu di rumah kami!" Ucap Lea sinis.

"Iya." Jawab Anna pelan.

"Itu barang-barangmu." Lea menunjuk sebuah koper kecil yang nampak usang. Anna mengangguk.

"Dony, mulai hari ini Anna menjadi tanggung jawabmu. Dan kita sudah putus hubungan dengan Anna." Ucap Roy pada Dony yang berdiri di hadapannya.

"Dan jangan sekalipun kalian mendatangi kami lagi, karena kita bukan keluarga!" Ucap Roy penuh penekanan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status