Share

Kembali Dibully

'Kring kring kring' alarm Anya sudah berbunyi. Dia yang mendengarnya pun langsung terbangun.

"Hoam, jam berapa sih?" Anya mengambil handphonenya untuk melihat jam.

"Hah? Udah jam enam? Gue gak boleh telat nih, masak nerd telat. Jangan dong," ucap Anya langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Setelah siap dengan penampilannya, dia langsung pergi ke sekolahan naik angkot.

 Iya, hari ini  Anya kembali pergi ke sekolahan setelah kemarin dia dikunci digudang.

Anya berhasil sampai sekolahan jam tujuh kurang lima belas menit. 

Saat memasuki area, seperti biasa masih anyak orang yang mengatainya.

"Dia gak pantes banget deh sekolah disini" 

"Bocah kampungan!" 

"Makin kesini makin belagu aja tuh nerd" 

"Di sekolahan kita ada sampah."

Hingga masih banyak lagi yang angkat bicara, sedangkan Anya, dia hanya terus melangkahkan kakinya sambil menunduk, dia tak mau ambil pusing meladeni perkataan teman-temannya.

*****

Saat istirahat, Anya dan Dea terpaksa duduk dengan Nathan, Erland dan kawan-kawannya. Karena mereka tidak menemukan kursi yang kosong lagi.

'Brak' 

"Heh, Nerd! Ngapain Lo duduk sama most wanted di sekolah ini? Gak pantes ya lo berdua duduk disini!" Ucap Adel.

"Lo bisa mendengar kan? Bisa bicara kan? Kenapa lo diam aja? Jawab dong!" Angel yang kesal pun ikutan angkat bicara.

"Emang kenapa kalau mereka duduk disini? Ini tempat umum, jadi bebas mereka mau duduk dimana," sahut Erland yang ada di samping Anya dan Dea.

"Tapi kan...." 

"Mending lo yang pergi sana, bikin telinga gue sakit tau gak lo banyak omong gini," ucap Nathan.

"Awas aja lo berdua ya, gue akan bikin lo berdua nyesel udah deket-deket sama Nathan dan teman-temannya," ucap Angel dengan penuh penekanan sebelum melangkahkan kaki meninggalkan Anya, Dea, dan Nathan beserta kawan-kawannya.

*****

Saat pertengahan pelajaran, Anya merasa mules. 

"Dea, gue ke toilet bentar ya, ada panggilan alam mendadak," ucap Anya.

"Gue anterin, ya?" 

"Gak usah gue sendiri aja!" 

Anya pun langsung meminta ijin kepada guru yang mengajar, dan dia langsung menuju ke toilet sendirian.

Setelah Anya selesai di kamar mandi, dia langsung melangkahkan kaki untuk menuju ke kelas. Akan tetapi, saat di perjalanan dia dihadang oleh Adel dan Angel.

"Bagus deh lo sendirian." Adel bertepuk tangan sambil tersenyum sinis. 

"Bahagia ya, Lo bisa deket sama most wanted di sekolahan ini? Hebat ya lo bisa masuk ke pertemanan mereka? Pakai pelet apa, Lo?" 

"Enggak, Kak. Aku gak tau tentang itu," jawab Anya pelan seolah-olah dia ketakutan.

"Jangan sok polos deh, Lo." 

"Kalau lo gak jauhin mereka, gue akan buat lo lebih sengsara, ingat itu!" Ucap Adel sambil menarik rambut Anya sekali, kemudian dia dan Angel meninggalkan Anya yang memegangi kepalanya yang sakit, mungkin.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status