Share

Hari Pertama

Saat Anya masih nyaman bergelut dengan alam mimpinya, 

'tok tok tok' 

"Anya, cepet bangun deh. Terlambat sekolah mampus dah, Lo, males banget tiap hari bangunin lo begini! Mana perempuan lagi, gue aja yang cowok bangunnya pagi!" teriak Erland dari depan pintu.

"Anya, bangun sekarang. Ini terakhir gue bangunin lo pagi ini, kalau dalam hitungan ke tiga gue berhenti bangunin, lo. Dengerin ya, satu, dua, ti-" ucapan Erland berhenti karena Anya sudah meresponnya.

"Iya-iya, dasar Kakak laknat. Masih pagi main teriak-teriak aja." sewot Anya tanpa dibalas Erland, Erland sadar kalau nanti dia terus membalas omongan Anya, nanti juga akhirnya cuma buang-buang waktu untuk hal yang gak jelas. Kemudian, Anya bangun dari kasur queen size nya. Dia langsung membersihkan dirinya dulu. Setelah selesai mandi, Anya memakai perlengkapan sekolah yang sudah dibeli kemarin. Setelah itu, dia berdiri di depan cermin, mengoleskan sedikit lipblam agar tidak terlalu pucat.

Gue kok jadi gini ya? biasanya mah gue tampil cantik, lah ini? Kayak gembel!' gumam Anya.

Dia langsung mengambil tas punggungnya, kemudian melangkahkan kakinya menuruni tangga.

"Pagi semuanya." Anya menyapa keluarganya.

"Pagi sayang, eh Kamu ngapain ke sekolah begitu?" tanya Zela sambil ketawa.

"Gak papa, Ma, Anya cuma pengen di sekolah nanti gak jadi anak yang famous. Dan Anya nanti pengen dapat temen-temen yang bener-bener tulus ke Anya," jawab Anya.

"Tapi gak gini juga cantik," ujar Yudha

"Gak papa lah, Pa. Anya emang pengen nyoba jadi nerd," balas Anya.

"Biarin aja deh, Pa. Dia emang aneh, kemarin udah Erland kasih tau, tapi masih aja ngotot pengen berpenampilan seperti ini," sahut Erland.

"Iya deh terserah Kamu. Ayo makan dulu." ajak Yudha.

Mereka pun langsung makan. 

Setelah Anya sudah selesai menghabiskan makannya dia pun bangkit dari duduknya.

"Kak, ayo gue bareng. Tapi nanti turunin gue di halte dekat sekolahan aja ya," ujar Anyaa.

"Lah ngapain gak sekalian sampai sekolahan aja? Pake acara turun di halte segala?" 

"Kan gue lagi nyamar jadi nerd, Kak. Gak mungkin dong nerd kayak gini berangkat sekolah bareng most wanted pemilik sekolahan, aneh-aneh aja deh." Anya mengomel.

"Iya deh iya, pinter juga lo. Ayo berangkat. Ma, Pa, Erland berangkat sekolah dulu, ya." pamit Erland.

"Iya Ma, Pa, Anya juga ke sekolah dulu." 

"Iya hati-hati." 

******

"Beneran Dek, lo mau turun sini?" tanya Erland.

"Iya Kak, gue turun sini aja. Bye!" ucap Anya langsung turun dari mobil. Anya langsung berjalan kaki menuju sekolahan. 

"Wah ada si culun baru tuh." 

"Murid baru pasti ya." 

"Kayak gembel aja tuh orang."

"Sasaran empuk, nih."

"Ngapain orang kayak gitu sekolah disini? gak pantas lah ya." 

"Pasti juga lewat jalur beasiswa, secara umum kan mahal ya sekolah disini, gak mungkin dia mampu bayar." 

Masih banyak lagi yang menghina Anya. Akan tetapi, Anyaa hanya menunduk, tak memperdulikan ucapan mereka. Karena Anyaa berjalan sambil terus menunduk, tiba-tiba, 

'Bruk.' Anyaa menabrak seseorang, dengan perlahan Anyaa pun menghadap ke orang tersebut sebentar.

"M-maaf, gua gak sengaja," ucap Anyaa yang masih menunduk.

"Kalau ngomong itu liatin orangnya, bukannya liatin lantai. Duit Lu ilang? kok nunduk terus?" tanya Laki-laki tersebut.

"Hem, enggak," jawab Anyaa.

"Eh nama lo siapa? Murid baru, ya?" 

"Iya, nama gue Anya," jawab Anya pelan.

"Nama gua Nathan. Ayo ikut gue, gue anterin lo ke ruang kepala sekolah!" 

"Makasih udah anterin gue," ucap Anya sesampainya di depan ruang kepala sekolah.

"Hem," balas Nathan langsung pergi meninggalkan Anyaa di depan ruangan kepala sekolah.

"Permisi," ucap Anya saat memasuki ruangan kepala sekolah. 

"Silahkan, eh Kamu anaknya Yudha?" tanya kepala sekolah.

"Iya, aku Anyaa." 

"Kenapa kamu kok berpenampilan seperti ini? Sampai samar saya." 

"Iya, Pak, saya memang menyamar seperti ini. Jangan sampai bapak membocorkan kalau saya ini anak pemilik sekolah, ya."

"Baik, saya akan menjaga rahasia ini. ayo ikut saya. Saya akan antar kamu ke kelas," ujar Pak Galuh --kepala sekolah. 

Anya berjalan di belakang Pak Galuh sambil menunduk, saat sampai di kelas Anya di suruh masuk.

"Wah itu kan anak culun tadi."

"Kok di kelas kita sih."

"Bahan bully an baru nih." 

Siswa-siswa rame di kelas tersebut.

"Kenalkan nama kamu dulu!" suruh Pak Galuh.

"Selamat pagi, perkenalkan nama saya Anya Varanisa, biasa dipanggil Anya." 

"Kaga usah sok cantik ya," ucap salah satu siswi.

"Silahkan kamu duduk di kursi belakang yang kosong." Anya langsung melangkahkan kaki menuju kursi yang kosong, Anya juga melirik ke arah Erland sekilas saat lewat di depannya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status