Share

Siswa Baru

"Aw sakit sekali." Riana bangkit dari posisi jatuhnya, dan baru sadar kalau dia nindihin orang. 

"Eh, maaf! Aku gak sengaja," ucap Riana dengan kepala yang terus menunduk.

"Lo siapa sih? Pagi-pagi udah bikin mood orang buruk aja." 

Belum sempat Riana menjawab pertanyaan cowo tersebut mereka berdua ketahuan oleh ibu guru. 

"Kalian berdua ngapain? Terlambat ya?" 

"Mampus, ada Bu Dina," gumam Farel

"Enggak Bu, saya nggak telat. Saya baru aja dari toilet." 

"Kamu mau mengelak ya Rel, mana mungkin kamu dari toilet masih bawa tas gitu," 

"Ada apa ini kok rame-rame di sini?" tanya Pak Candra selaku pemilik dan kepala sekolah. 

"Ini pak, mereka berdua terlambat," jawab Bu Dina. 

"Farel kamu cepat masuk ke kelas, Bu Dina dan Riana ke ruangan saya sekarang!" 

"Bu, ini Riana keponakan saya."

"Tapi kok beda sama yang di foto?" 

"Iya, saya harap ibu bisa merahasiakan ini semua! Dan panggil saja dia Rara."

"Oh baik pak, ayo Ra saya antar ke kelas." 

"Iya bu, terima kasih." Riana pun berjalan di belakang Bu Dina sampai ke depan kelas. 

"Selamat pagi!" 

"Pagi Bu!" jawab siswa dalam kelas dengan kompak.

"Saya di sini akan memberi tahu bahwa akan ada murid baru di kelas ini." Apa yang diucapkan Bu Dina membuat ruang kelas seketika rame.

"Wah siapa ya murid barunya?" 

"Cewe apa cowo ya? Kalau cewe cantik gak ya?" 

"Semoga cowo ganteng" 

Banyak sekali kalimat-kalimat yang terlontar dari mulut siswa-siswa di kelas tersebut. 

"Udah-udah, kalian jangan berisik! Nak, silakan masuk!" 

"Hai, selamat pagi semua. Perkenalkan nama saya Nana. Semoga bisa berteman dengan baik." 

"Kirain cantik, eh taunya zonk!"

"Jadi, Nana mulai sekarang akan tinggal di kelas sebelas IPA 2. Semoga kalian bisa berteman baik dengan Nana. Kalau gitu silakan kamu duduk di situ!" Bu Dina menunjuk salah satu kursi kosong yang ada di samping seorang gadis. 

Riana pun menganggukkan kepalanya, dan tanpa lama langsung duduk di tempat yang sudah tersedia. 

"Hai, salam kenal gue Resti." Gadis itu mengulurkan tangannya di hadapan Riana.

Dengan perlahan pun Riana menerima uluran tangan tersebut. "E-eh, salam kenal juga, aku Nana." 

"Lo gak usah takut, sama gue mah santai aja." 

"Hai cupu!" Panggil Reyhan, dan Riana pun hanya tersenyum tipis.

Selang beberapa menit ada seorang siswa masuk ke kelas. 

Deg 

"Itu kan orang yang tadi gue tindihin, kok satu kelas sama gue. Bisa-bisa gue kena marah," batin Riana.

"Lo kenapa lihatin Farel kayak gitu? Dia itu ketua geng King of People," jelas Resti yang melihat Riana bengong melihat ke arah Farel.

"Ketua geng King of People, seperti namanya penguasa orang-orang. Dia kalau sama orang lain paling tegaan, paling kejam, gak mandang cowo ataupun cewe."

"Mampus gue!" gumam Riana.

"Kenapa na?" 

"Eh gak apa-apa." Riana menggelengkan kepalanya.

******

Kring kring kring

Saat bel istirahat sudah berbunyi, banyak siswa langsung berkeliaran keluar kelas.

"Lo ke kantin bareng gue ayo!" 

"Boleh." 

Belum juga mereka melangkahkan kaki, Farel datang menghampiri mereka berdua.

"Eh, lo tadi yang nindihin gue kan?" Pertanyaan Farel yang hanya dibalas dengan anggukan dari Raina.

"Karena lo udah buat mood gue hancur pagi-pagi, mulai besok lo jadi babu gue!"

"Babu gimana ya?" 

"Ya lo dah tau babu tu kerjanya gimana kan? Ya jadi lo harus siap kalau gue butuhin!"

"Rel, kok lo gitu? Maafin aja lah. Dia juga murid baru kan di sini," ucap Resti.

"Emang kenapa? Ya gue gamau tau, pokoknya mulai besok dia jadi babu gue!" ucap Farel, kemudian langsung meninggalkan Riana dan Resti yang masih diam di tempat.

"Kok lo gak nolak sih?" 

"Udahlah Res, aku males ribut." 

"Eh nggak apa-apa kok.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status