Share

Pertengkaran Sheila dan Damar

"Kamu ngapain kemari?" Sheila mempertanyakan keberadaan laki-laki yang telah menjadi tunangannya.

"Memang ya Aku nggak boleh ya, jenguk tunangan sendiri?" Pria itu menunduk. Mendekatkan wajahnya pada Sheila yang duduk di sofa.

Ia menyentuh ujung hidung Sheila.

"Ih, jangan sentuh-sentuh," rutuk Sheila menghapus bekas sentuhan di hidungnya.

"Sedikit aja pun."

"Sedikit pun nggak boleh. Lihat si Zaid itu. Kalau aku tarik lengannya saja langsung ditepisnya. Padahal nggak bersentuhan langsung," ujar Sheila.

" Zaid. Dia itu kampungan." Damar tidak mau kalah.

"Lagi pula kamu sudah jadi tunanganku," sambungnya lagi.

"Aku, aku nggak mau jadi gadis murahan."

Damar tertawa mendengar perkataan Sheila.

"Siapa yang bilang kamu gadis murahan?"

Damar semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Sheila. Membuat Sheila mengkerut.

"Aku tidak akan melamarmu jika kamu murahan, Sheila. Aku menyentuhmu sedikit kupikir bukan masalah besar. Cepat atau lambat kita kan pasti menikah."Damar terus mencecar Sheila.

"S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status