Share

102. Terpandang dan Terhormat

“Aku sebenarnya juga nggak suka Mas Qasam menikah dengan wanita yang nggak Mas Qasam cintai. Itu pasti hanya akan membuat beban hidup Mas Qasam jadi makin berat. kasihan sekali Mas Qasam,” sambung Wafa lagi.

Qasam diam saja. membiarkan Wafa mengungkapkan apa saja.

Jika Qizha memiliki suami yang mencintainya, tentu sang suami akan membelanya., menjaga hatinya dari serangan kalimat- kalimat julid yang menyakiti. Tapi ini Qizha harus berjuang sendiri.

“Cepat habiskan makanmu! Kita akan ke kantor!” Qasam melangkah pergi meninggalkan meja.

Qizha buru- buru menghabiskan makan, lalu meneguk minum separuh.

“Hei, jangan tinggalkan minummu begitu saja! ini maish ada separuh. Kau harus menghabiskannya. Sususmu ini mahal!” seru Amira.

Qizha yang sudah dua langkah meninggalkan meja, kembali ke meja dan meneguk susu sampai habis. Sebenarnya perutnya mual menghabiskan susu itu karena sudah kenyang, tapi nenek itu pasti akan memakinya jika ia membantah.

Beginilah nasib menantu yang sed
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qasam,awas ya kalo kamu nanti bucin kepada qizha
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sabar, qizha.g'usah dengerin omongan orang.mereka hanya iri kepadamu
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Hadapi mereka yg tdk suka dg elegan tanpa mengotori tanganmu, mereka tdk tahu kebenaran yg terjadi....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status