Share

123. Cinta

Qasam menggapai tangan Qizha. Namun tak mungkin ia menarik tangan itu dengan paksa, tubuh Qizha terjepit di dalam. Akan Berbahaya jika ditarik paksa.

Qasam menarik pintu, berusaha membukanya. Namun tak mehgasilkan apa pun. Pintu yang sudah penyok itu sulit dibuka.

Qasam lalu menendang pintu supaya terbuka. Sia- sia. Pintu tetap saja tak bisa dibuka.

Dengan panik, Qasam berlari menuju mobilnya mengambil dongkrak. Lalu ia segera mendobrak pintu dengan dongkrak. Mengerahkan semua tenaga untuk bisa mencungkil pintu.

Krak!

Suara pintu berderak. Sedikit terbuka.

Tangisan Qizha terdengar sangat keras, ia kesakitan. Qasam makin panik mendengar jerit tangis Qizha. Gerakan tangannya yang tengah berusaha membuka pintu dengan dongkrak pun jadi tak karuan.

Semakin merasa gusar dan panik, semakin tak becus arah yang dia tonjok dengan dongkrak.

Krak!

Lagi, pintu berderak. Kali ini pintu berhasil dibuka.

Qasam melempar dongkrak ke sembarang arah. Ia berjongkok, menggapai tan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Nah,akhirnya terucap jg kata sakral itu...cinta..
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
syukurlah qizha berhasil diselamatkan dari kecelakaan mobil itu.semoga tidak terjadi apa-apa terhadap qizha
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
apakah benar qasam mencintai qizha ya? ataukah itu hanya ucapan qasam saja agar qizha segera sadar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status