Share

106. Dituduh Maling

Qizha menekan handle, tapi pintu terkunci. Ia meraih hp di tas. Menelepon Qasam. Telepon tersambung, tapi tak ada sahutan.

"Qasam, jawab dong. Duh!" Qizha mendengus.

Kalau seandainya Qizha keluar dari mobil dan membuka kunci begitu saja, apakah semua akan baik- baik saja? Apakah alarm tidak akan berbunyi? Pastinya alarm akan berbunyi sangat keras dan membuat seisi penghuni rumah kaget.

Okelah, sehubungan Qasam tak mau menolongnya, maka jangan salahkan Qizha jika ia membuat ulah.

Qizha menekan kunci di sisi handle. Klek. Pintu terbuka dan didorong.

Benar, dugaannya.

Wing tot wing tot wing tot... Alarm mobil berbunyi sangat kuat sekali. Mana bunyinya naeh sekali.

Seketika, satpam pun menghambur ke garasi, mengecek garasi dengan tatapan mata seperti elang, yang menyorot dengan sempurna ke arah mobil milik Qasam.

"Hei, maling!" Satpam berlari mendekat ke arah Qizha. Ia langsung mencengkeram pergelangan tangan majikannya itu dengan erat. Dia menatap seperti seorang hakim pada terdakw
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
semoga biba bisa menolong qizha dari tuduhan ini
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuuh.. gara-gara ulah qasam.qizha jadi dituduh maling
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
kenapa omongan husein kotor sekali , kasihan sekali qizha ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status