Share

108. Kuat

Qizha tersenyum lebar menatap wajah sangar Qasam. Biarkan saja Qasam tak menyukai tingkahnya. Qizha tak akan berhenti berusaha mengubah keadaan. Entah keadaan itu akan berubah atau tidak, namun Qizha tak akan putus asa untuk berikhtiar.

“Jangan marah padaku, sebab keadaannya memang sulit. Kamu meninggalkan aku dalam keadaan aku sedang tidur pulas. Semuanya nggak akan terjadi kalau kamu…”

“Diamlah! Tidur sana!” Qasam melempar bantal ke wajah Qizha, membuat wanita itu spontan menangkapnya.

Ya Allah… begini amat menjadi istri yang dibenci suami sendiri. Qizha meletakkan bantal ke lantai. Seperti biasa, ia menggelar selimut untuk dijadikan alas badannya.

Tubuhnya direbahkan di atas selimut, tak lupa menyelimuti badan dengan selimut pula.

Setengah jam berbaring, ia tak bisa tidur. Gelisah.

“Qasam, kamu udah tidur?” Qizha menatap cermin di depannya, wajah Qasam terpantul di sana. Pria tu berbaring menghadap ke arah cermin hingga Qizha dengan mudah menatapnya.

“Jangan berisik!”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
betul itu,qizha.tunjukkan kepada qasam baru dirimu bukanlah orang seperti yang dibayangkan qasam
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
goda terus qizha, biar qasam gk bs lupain kmu. menghadapi orang kayak qasam harus pakai hati cinta ...
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
qasam2, ga da niat gtu buat cerita ortu qizha itu siapa? biar tahu klo ibu smbunh qizha musuh ayahmu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status