Share

Bab 10 - Kabar Duka

"Sakit," lirih Arancia. "Ibu, tolong Ara, ayah," gumam Arancia.

Setelah di siram oleh Kevan, tubuh Arancia semakin mengigil. Ia masih berada di dalam gudang yang gelap dan pengap.

Entah sampai kapan Kevan akan membiarkannya di gudang.

"Hikz, badanku sakit. Dingin."

Sementara Kevan, ia tengah memakan makanannya. Di ruang makan yang mewah nan luas itu. Tidak lupa topeng masih menempel di wajah tampannya itu.

Belum ada yang mengetahui bagaimana wajah asli Kevan. Setelah menyelesaikan makannya, Kevan pun beranjak dari kursinya.

"Siapkan mobil, aku akan mengunjungi rumah mertuaku," ucap Kevan dingin.

Sang bodyguard mengangguk. Kevan pun menunggu di beranda depan.

Beberapa saat kemudian ....

Mobil mewah itu melaju dengan anggunnya, membelah jalanan di hari itu. Kevan menatap jalanan yang kebetulan ramai.

Ingatannya melayang ke kejadian hari pernikahannya, andai saja Zahra mau menikah dengannya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status