Share

Bab 18 - Putus Asa, Menyerah?

"Malang sekali nasibmu, Nak. Di saat orang lain bahagia di dalam pernikahan nya. Namun, nasibmu malah sebaliknya," monolog pria paruh baya itu.

Arancia masih betah memainkan air kolam dengan kedua kaki mungilnya. Sudah dua bulan ini, ia tidak mengajar.

Arancia merindukan anak didiknya, ia merindukan masa ketika dirinya masih bisa bekerja. Arancia juga merindukan sang ayah, meskipun terhadap ayahnya berlaku tidak adil.

Arancia melirik lelaki paruh baya yang masih setia berdiri di sampingnya, "Paman, aku merindukan pekerjaanku! Apakah jika aku meminta izin pada tuan, ia akan memberikan aku izin? Aku rindu dengan anak didikku, sudah dua bulan tidak bertemu mereka. Aku terakhir bertemu dengan mereka ketika tuan tidak ada di mansion ini."

Lelaki paruh baya itu tidak bisa menjawab pertanyaan nona mudanya. Ia pun sebenarnya kasihan, Arancia bak seekor burung yang terkurung di sangkarnya.

"Kira-kira tuan bakalan marah nggak ya Paman, aku takut. Mes
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status