Share

02. Kitab Dewa Naga

Serangan Pendekar Pedang Dewa Naga begitu dasyat sehingga Pendekar Lembah Iblis harus bisa mengimbanginya.

"Tarian Pedang Iblis!"

Pendekar Lembah Iblis langsung mengeluarkan pedangnya yang memancarkan kilau warna warni, kemudian dengan santainya pendekar ini meliuk-liukan tubuh indahnya bagaikan menari dengan alunan musik yang mempesona.

Pendekar pedang Dewa Naga yang biasanya tidak tertarik dengan apapun, benar-benar dibuat takjub dengan tarian pedang Pendekar lembah Iblis sehingga tanpa disadarinya pedang berkilau ini menggores tubuhnya yang tanpa perlindungan.

Aaaah!

Pedang dari Pendekar Lembah Iblis bukan pedang sembarangan. Hanya goresan sedikit saja dapat menimbulkan luka yang perih seperti luka terbakar dan akan terus mengerogoti kulit yang membuat daerah luka akan membusuk dan menyebar luas ke daerah lainnya.

"Kenapa kamu tidak menghindar?" tanya Pendekar Lembah Iblis ini dengan cemas.

Pendekar Pedang Dewa Naga heran melihat Pendekar Lembah Iblis yang mennayakan keadaaannya padahal mereka sedang bertarung sebagai musuh.

"Apa pedulimu?" tanya Pendekar Pedang Dewa Naga.

"Aku tidak ingin membunuhmu! Aku hanya penasaran dengan ilmu pedangmu yang katanya tiada tanding di dunia persilatan!" ujar Pendekar Lembah Iblis.

"Aku baru kali ini melihat tarian pedang yang begitu indahnya sehingga membuatku lengah! Tidak mungkin pendekar dari aliran sesat bisa mempelajari tarian pedang yang begitu indah. Ilmu pedang ini hanya bisa dipelajari oleh wanita berhati murni dan bijaksana!" ujar Pendekar Pedang Dewa Naga.

"Aku kan sudah bilang, kalau aku tidak seperti yang kamu pikirkan ... tapi kamu tidak percaya terhadap perkataanku!" ucap Pendekar Lembah Iblis.

"Tarian pedangmu begitu indah, tapi pedangmu ini sangat ganas! Hanya ada satu pedang yang seperti itu di dunia persilatan yaitu Pedang Penakluk Iblis! Apa pedangmu ini adalah Pedang Penakluk Iblis yang legendaris?" tanya Pendekar Pedang Dewa Naga.

"Aku tidak tahu, pendekar! Pedang ini merupakan warisan dari master bela diri yang mengajariku! Sekarang lukamu harus segera diobati agar tidak menyebar ke seluruh tubuh!" ujar Pendekar Lembah Iblis.

"Apa master bela dirimu ini seorang wanita?' tanya Pendekar Pedang Dewa Naga penasaran.

"Kenapa kamu begitu ingin tahu tentang master bela diri yang mengajariku? Seharusnya kamu urus lukamu yang dapat merenggut nyawamu!" seru Pendekar lembah Iblis.

"Karena master bela diri yang memiliki Pedang Penakluk Iblis ini adalah ibuku! Tarian pedangnya juga sangat indah, sama indahnya dengan tarian pedang yang tadi kamu gunakan untuk menyerangku!" jelas Pendekar Pedang Dewa Naga.

Pendekar Lembah Iblis terkejut begitu mendengar kalau master bela diri yang mengajarinya adalah ibu dari pendekar pedang nomor sati di duna persilatan terutama di Benua Selatan.

"Aku sudah tidak tahu di mana master sekarang! Setelah mewariskan pedang ini kepadaaku, master menghilang begitu saja tanpa kuketahui lagi keberadaannya. Maafkan aku tidak bisa banyak membantumu!" jelas Pendekar Lembah Iblis.

"Kamu sudah banyak membantuku dengan mengobati lukaku! Terima kasih!" ujar Pendekar Pedang Dewa Naga.

"Aku Adhisti, kalau kamu mau mengetahui namaku!" ujar Pendekar Lembah Iblis.

"Aku Ravindra!" kata Pendekar Pedang Dewa Naga memperkenalkan dirinya.

*****

Pendekar yang sering mendapat tantangan untuk membuktikan diri sebagai pendekar nomor satu ini tiba-tiba menghilang tanpa jejak meninggalkan dunia persilatan, di tengah ketenarannya, setelah pertarungannya dengan Pendekar lembah Iblis.

Pendekar ini bahkan menjadi legenda di dunia persilatan karena kemisteriusannya yang tidak bisa dipecahkan misterinya oleh pendekar-pendekar dunia persilatan.

Pendekar Pedang Dewa Naga kemudian menuliskan seluruh Ilmu Tapak Dewa Naga dan Ilmu Pedang Dewa Naga ke dalam sebuah Kitab Dewa Naga.

Sejak beredar kabar kalau ada Kitab Dewa Naga yang berisi ilmu bela diri dari Pendekar Pedang Dewa Naga, dunia persilatan dibuat heboh. Banyak pendekar yang berbondong bondong mencari keberadaan Kitab Dewa Naga ini.

Banyak yang percaya kalau pendekar ini telah pergi ke belahan dunia lain di Dunia Atas untuk menjadi seorang Immortal yang mencapai keabadian, tapi banyak juga yang percaya kalau pendekar ini masih berada di Dunia Bawah.

Dunia Atas adalah dunia yang keras dimana yang kuat menindas yang lemah. Kebanyakan penduduk Dunia Atas berkultivasi untuk mencapai keabadian.

Dunia Bawah adalah dunia tanpa keabadian. Pendekar sehebat apapaun akan hanya tinggal nama saja saat ajal menjemputnya.

Pencarian Kitab Dewa Naga ini tidak pernah membuahkan hasil. Banyak yang sudah mengira kalau Kitab Dewa Naga ini tidak pernah ada. Hanya sekedar rumor yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.

Kitab Dewa Naga yang pernah menggegerkan dunia persilatan sudah menghilang seribu tahun yang lalu, namun pendekar-pendekar dunia persilatan masih tidak henti-hentinya mencari Kitab Dewa Naga yang berisi jurus sakti Tapak Dewa Naga dan Pedang Dewa Naga. Bahkan konon menurut kabar yang beredar, Pedang Dewa Naga juga menghilang bersamaan dengan Kitab Dewa Naga ini.

Kitab Dewa Naga sekarang dikabarkan tertanam di dasar Samudra Naga yang dijaga oleh Naga Samudra. Siapa yang mengubur Kitab Sakti ini di dasar Samudra, sampai sekarang masih tidak ada yang mengetahuinya.

Apa dahulu kala sudah ada yang menemukan Kitab Dewa Naga ini tapi tidak pernah menonjolkan diri, masih menjadi misteri.

Tidak ada yang tahu pasti lokasi tepatnya kitab ini berada. Konon juga menurut kabar yang beredar, hanya yang terpilih yang akan menemukan Kitab Dewa Naga dan Pedang Dewa Naga ini.

Pendekar-pendekar dari dunia persilatan sudah banyak yang menjelajahi Samudra Naga tapi tidak ada satupun yang berhasil menemukan keberadaan Kitab Dewa Naga ini, bahkan bertemu Naga Samudra saja tidak pernah.

Lambat laun, kebenaran tentang Kitab Dewa Naga ini hanya menjadi legenda saja dan bahkan hanya menjadi rumor yang sudah tidak diketahui lagi kebenarannya.

Dunia persilatan mulai melupakan keberadaan Kitab Dewa Naga beserta Pedang Dewa Naga ini seiring waktu yang berlalu dengan cepatnya.

Bahkan nama besar Pendekar Pedang Dewa Naga juga sudah dilupakan, karena lambat laun kisah kehebatan pendekar ini hanya menjadi dongeng semata di Benua Selatan.

Benarkah Kitab Dewa Naga hanya merupakan mitos yang tidak pernah diketahui kebenarannya?

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Pahala Ing
Mantap ceritanya
goodnovel comment avatar
Tri Atmojo
kenapa tidak di cuplik lagi itu kehidupan akhir Ravindra dan Savitri .. nikah pa enggak...haruse nikah itu ..
goodnovel comment avatar
ahmadsobarimalik Malik
bagus lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status