Share

06. Mimpi Buruk

"MAHASURA!!!"

Teriakan kencang dari kakeknya, Ki Seno lagi-lagi membuatnya meninggalkan mimpi anehnya ini.

"Kakek kenapa sih, teriak-teriak terus?" tanya Mahasura.

"Kamu itu, dari tadi tidur terus ... kakek sudah selesai menjajakan dagangan sayur, kamu masih saja tidur di tempat yang sama!" gerutu Ki Seno.

"Aku sedang cari inspirasi Kek! Biar bisa jadi pemuda yang berguna seperti keinginan kakek!" kata Mahasura membela diri.

'Tapi bukan dengan cara tidur terus kan?" tanya Ki Seno yang mulai sewot dengan cucunya ini.

"Aku sedang bermimpi yang aneh Kek ... aku lanjutin dahulu ya, nanti aku pulang Kek!" kata Mahasura yang kembali tertidur dengan cepatnya.

Ki Seno hanya mengusap dada saja melihat kemalasan dari cucunya ini.

"Kamu beda sekali dengan ayahmu yang seorang pendekar sakti, serta ibumu yang seorang Dewi kultivator," gumam Ki Seno sambil meninggalkan Mahasura.

Siapa sebenarnya pendekar yang dimaksud oleh Ki Seno?

Pemuda pemalas yang ditinggalkan Ki Seno, tertidur dengan cepat untuk menyambung mimpinya yang terputus ini.

*****

Kapal nelayan sudah berada di tengah Samudra Naga yang ganas dengan ombak besarnya.

Mahasura merasakan energi tarik yang makin besar yang berusaha menariknya ke dasar samudra.

"Kamu kenapa anak muda? Kenapa badanmu selalu ingin melompat ke dasar Samudra Naga yang tidak berdasar ini?" tanya paman nelayan heran. "Kamu hendak bunuh diri?"

"Bukan aku paman yang hendak melompat, tapi energi besar sedang menarikku untuk turun ke dasar samudra!" seru Mahasura.

"Energi seperti apa? Kok aku tidak merasakannya?" tanya nelayan ini.

"Aku juga tidak tahu paman ... kenapa hanya aku yang hendak ditarik oleh energi besar ini?' ujar Mahasura yang mulai ketakutan sekaraang.

Debur ombak Samudra Naga makin menambah kengerian Mahasura kalau sampai dia terjatuh ke dasar samudra Naga ini.

"Jangan dekat-dekat tepian kapal kalau tidak ingin celaka! Ombak ini sangat besar yang bisa menggulungmu hanya dalam sekejab saja!" seru paman nelayan yang mulai khawatir dengan Mahasura yang sedang melawan sesuatu yang tidak tampak.

"Bukan aku yang mau ke tepian paman, tapi aku ditarik!" ujar Mahasura dengan panik.

Paman nelayan ini kemudian berusaha menarik Mahasura menjauh dari tepian kapal, tapi dia tidak mampu menarik Mahasura seakan Mahasura sangat berat sekali seperti batu.

"Tolong aku paman ... aku belum mau mati!" teriak Mahasura.

"Paman tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi, tapi paman tidak mampu menarikmu untuk menjauh dari tepian kapal! maafkan paman, Nak!" kata nelayan ini yang juga bingung dengan apa yang sedang terjadi dengan Mahasura.

"Aku sedang bermimpi atau nyata ini? Kok seperti nyata sih!" gumam Mahasura.

"Bangun Arya ... bangun!" teriaknya pada dirinya sendiri.

Tapi Mahasura tetap berada di atas kapal nelayan. Kali ini dia kesulitan untuk bangun dari tidurnya.

"Aku janji tidak akan bermalas-malasan lagi! Ayo bangun Arya! Kek, kakek ada di mana? Bangunin Arya Kek! Arya janji akan menuruti kakek dan tidak akan bermalas-malasan lagi!" ujarnya.

Energi dari dasar samudra makin kuat menarik Mahasura, membuat paman nelayan sepertinya sudah hendak menyerah untuk menahan Mahasura lebih lama lagi berada di atas kapal nelayannya.

"Jangan menyerah paman! Aku juga lagi berusaha melepaskan diri dari energi besar ini!" teriak Mahasura.

"Paman tidak kuat lagi Nak ... maafin paman," ujar paman nelayan ini yang tidak hendak ikut terseret bersama Mahasura yang mulai mendekati tepian kapal.

Nlayan ini kemudian melepaskan Mahasura untuk berjuang sendiri melawan energi yang berusaha menariknya ke dasar laut terdalam.

Byuurrr ...!

Bagaimana ya nasib Mahasura Arya selanjutnya?

Benarkah kejadian yang dialaminya ini bukan hanya sekedar mimpi saja?

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Amrin Sinaga
mantap kali untuk saat ini
goodnovel comment avatar
Mac Ubay Ajaa
sangat sangat bagus critanz
goodnovel comment avatar
JP
koin ditentuin dari aplikasi, kak ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status