Share

05. Mimpi Aneh

Ki Seno benar-benar menyerah terhadap Mahasura yang selalu saja menjawab tegurannya dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.seperti sekarang.

Ki Seno selalu mengajarkan hal-hal yang benar, yang membuat Mahasura sangat patuh dan rajin sejak kecil.

Namun menginjak usia remaja, Mahasura mulai sering membangkang dengan tidak mau membantu Ki Seno lagi.

Bahkan terkesan Mahasura tidak menghormatinya sama sekali, yang telah merawat anak itu hingga seperti sekarang.

Ada saja alasan pemuda pemalas ini untuk menghindari pekerjaan yang disuruh oleh Ki Seno kepadanya.

Mahasura lebih suka tidur-tiduran dan bermalas-malasan untuk mendapatkan mimpi yang indah baginya.

Namun, Mahasura mulai kena batunya dengan mengalami mimpi yang buruk dan berulang-ulang, bahkan dia bisa menyambung mimpinya yang terputus, entah karena terbangun oleh teriakan Ki Seno atau mengalami kejadian buruk yang membuatnya ketakutan sehingga terbangun dari tidurnya.

Mahasura yang tertidur lelap setelah ditinggalkan Ki Seno, mulai bermimpi yang sangat aneh.

Mimpi yang dirasakan Mahasura sekarang ini sangat berbeda dengan mimpi yang dialaminya sebelumnya, karena dia merasa dirinya sendiri seakan berada di dalam mimpi tersebut.

Tidak pernah Mahasura merasakan mimpi yang begitu nyata baginya, seakan dia memang berada di alam mimpi tersebut seperti di kehidupan nyata.

Mahasura bahkan sudah tidak bisa membedakan antara dia sedang bermimpi atau tidak.

Pemuda pemalas ini dalam mimpinya, sedang tertidur dalam sebuah kapal nelayan yang sedang merapat di pelabuhan.

Tanpa disadari oleh Mahasura, nelayan ini pergi ke tengah samudra Naga untuk menangkap ikan dengan membawa Mahasura bersamanya.

Dalam mimpinya ini ada suara yang terus menerus memanggil namanya.

"Mahasura .... Mahasura ... saatnya memenuhi takdirmu! Jangan lari dari takdir, Mahasura!"

Suara tersebut lama kelamaan menjadi semakin kencang hingga memekakkan telinga.

Mahasura sampai terbangun oleh suara keras ini dalam mimpinya.

"Siapa yang melawan takdir? Aku saja tidak tahu apa takdirku sesungguhnya!" gumam Mahasura. "Aku ada di mana ya sekarang?"

Mahasura yang terbangun berusaha melihat sekelilingnya.

Ternyata dia masih berada di kios pasar tempatnya tidur tadi.

Kakeknya sudah hilang dari hadapannya. Mungkin sedang berjualan di pasar tanpa dibantu oleh cucunya yang sangat pemalas ini, atau mungkin juga sudah pulang ke rumah.

"Mimpi yang aneh .... kenapa aku terus mengalami mimpi yang tidak masuk akal ini? Siapa yang terus menerus memanggil namaku ini!" katanya dalam hati.

Belum sempat lama berpikir, otaknya menjadi lelah membuat pemuda pemalas ini tertidur kembali.

Mimpinya berlanjut lagi di atas kapal nelayan yang berlayar di tengah Samudra Naga.

"Kok aku tetap berada di mimpi yang sama? Ada yang tidak beres ini!" ujarnya dalam hati.

Mahasura Arya berada di atas kapal nelayan yang cukup besar yang memang diperuntukkan untuk menangkap ikan yang lebih besar di tengah Samudra Naga .

Seorang nelayan yang sudah setengah baya tampak tidak mempedulikan Mahasura yang sedang tertidur di kapalnya. Inilah yang membuat Mahasura heran, karena dia tidak mengenali nelayan yang sedang menangkap ikan di Samudra Naga ini.

"Paman ... apa paman tidak takut akan muncul Naga Samudra?" tanya Mahasura kepada nelayan ini.

Nelayan setengah baya ini memandang Mahasura dengan heran, seakan pertanyaan Mahasura ini tidak masuk akal baginya.

"Kami belum pernah bertemu Naga Samudra yang dikabarkan menghuni dasar Samudra Naga ini!" jawab nelayan ini dengan santai tanpa rasa takut.

"Berarti hanya rumor ya paman? Naga Samudra ini sebenarnya tidak ada!" ujar Mahasura.

"Aku tidak tahu! tapi aku tidak ingin bertemu Naga Samudra kalaupun naga ini ada dan berada di dasar Samudra Naga."

Tiba-tiba Mahasura merasakan adanya tarikan tenaga yang kuat yang berasal dari dasar samudra tepat di bawah kapal nelayan ini.

Tarikan ini semakin lama semakin kuat terhadap diri Mahasura, yang membuat pemuda pemalas sedikit khawatir dan ketakutan.

"Kok rasanya tubuhku terus ditarik-tarik ke dasar Samudra Naga ini ya ... serem banget!" ujar Mahasura dalam hati.

"Kenapa anak muda? Kamu takut dengan Naga Samudra?" tanya nelayan tadi lagi.

"Aku tidak takut, paman! Aku juga tidak percaya kalau Naga Samudra itu nyata!" jawab Mahasura di dalam mimpinya ini.

Mahasura mulai merasakan keanehan antara mimpi dan kenyataan yang sekarang berbeda sangat tipis.

"Terus kenapa kamu melihat ke arah bawah samudra ini terus?" tanya paman nelayan.

Mahasura tidak menceritakan tentang energi yang ingin menariknya untuk turun ke dasar Samudra Naga.

"Ini mimpi apa nyata sih? Kok rasanya nyata sekali!" gumam Mahasura dalam hati.

Mahasura mulai merasakan ketakutan dengan mipinya sendiri. Mimpi yang awalnya indah baginya untuk pengantar tidur, kini menjadi menyeramkan buatnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status