Share

Noda Masa Lalu Istriku
Noda Masa Lalu Istriku
Penulis: Kyency blue

Prolog

Aku berlari terseok menyusuri hutan saat banyak warga mengejarku. Entah apa yang di katakan lelaki tua itu mengenaiku hingga para warga secara membabi buta mengejarku layaknya mangsa yang sangat menggiurkan.

Kutahan rasa sakit pada kakiku dan memaksanya untuk terus melangkah. Entah sudah berapa banyak darah yang terbuang dari luka menganga pada betis yang terasa sangat perih ini.

 

“Lara!” teriakan demi teriakan para warga menyerukan namaku dengan lantang.

 

Aku berjongkok dibalik rimbunnya semak belukar. Ku bekap mulutku sendiri saat air mata semakin membasahi pipi yang penuh memar ini.

 

 

Entah sudah berapa kali pukulan yang aku terima dari para warga di wajah serta tubuhku, yang jelas saat ini tubuhku terasa remuk serta tulangku serasa patah.

 

 

“Lara!” teriakan itu kembali terdengar.

 

Aku dapat melihat beberapa obor berjalan secara beriringan serta sorot senter yang mengarah kesana kemari dari tempatku jongkok.

 

 

Aku berusaha sekuat tenaga menahan isakan yang semakin ingin keluar dari mulutku.

 

Badanku bergetar hebat ketika rasa takut kian mendekap selaras dengan semakin dekatnya para warga dengan posisi persembunyianku saat ini.

 

“Hei, lihat, itu seperti Lara!” teriak salah satu warga saat sebuah senter menyorot kearah tempat persembunyian ku.

 

Aku terpaku, badanku seolah membeku saat semakin banyak sorot senter yang mengarah kearahku.

 

Aku ingin keluar dan kembali lari tapi badanku seolah tidak mau bekerja sama. Rasa sakit kian menyerang betisku dan membuatku tidak mampu lagi berdiri.

 

Ku rasakan pandanganku mulai mengabur, seluruh badanku terasa lemas serta kepala yang seakan terasa semakin berat. Kurasakan dadaku yang merasa sesak dengan laju napas yang seolah kembang kempis diujung jiwa.

 

Aku mendengar banyak langkah kaki yang berjalan mendekat kearahku. Seruan-seruan tidak jelas juga memenuhi gendang telingaku. Entah sudah berapa banyak warga yang mengepung raga tak berdaya yang kumiliki.

 

“Ya Tuhan, apa aku akan mati saat ini?” batinku berteriak putus asa.

 

Badanku lunglai, rasanya tidak ada lagi kemampuanku untuk menggerakkan satupun anggota tubuh yang ku miliki. Hanya napas pelan yang mampu aku lakukan.

 

“Iya, ini Lara!”

 

 

“Dia tidak sadarkan diri.”

 

“Mungkin dia mati!”

 

Beberapa kalimat yang masih dapat ku dengar dengan samar meski mata tak sanggup lagi aku buka.

 

“Kita harus bagaimana ini?” tanya suara yang lain.

 

“Tunggu!” sebuah seruan dari suara yang sangat aku kenal.

 

Suara laki-laki tua yang menjadi sumber penyebab dari semua yang aku alami saat ini. Laki-laki yang telah mengambil harta yang paling berharga dalam hidupku. Laki-laki yang telah membuatku menjadi wanita paling terhina saat ini.

 

“Angkat dia dan buang. Singkirkan ja-lang ini dari kampung kita. Jangan sampai kampung kita menerima karma dari semua perbuatan tidak bermoral yang dia lakukan. Dia sudah berani menggodaku dan aku yakin akan banyak laki-laki yang akan dia goda jika dia masih di kampung kita!” lagi, suara itu memerintahkan yang lainnya untuk menyingkirkanku.

 

Dapat ku rasakan tubuhku yang dibopong oleh beberapa warga. Aku ingin bangun, aku ingin berontak, tapi rasanya tubuhku tidak mampu untuk melakukan itu semua bahkan hanya untuk membuka mata saja terasa sulit.

 

Tubuhku di bopong hingga beberapa meter dari jarak aku di temukan. Entah kekuatan dari mana hingga aku dapat membuka mata dan melihat untuk terakhir kalinya wajah laki-laki kejam yang tega membuang ku layaknya sampah setelah berhasil menodai kesucianku.

 

"Aku akan kembali dan menuntut balas pada apa yang aku dapatkan sekarang!” batinku berteriak sesaat sebelum para warga yang membopongku membuangku dalam jurang gelap yang sangat menakutkan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status