Share

Uang lima belas ribu di saku ibu

Ibu tetap mengelak ia tak mau disalahkan yang sudah jelas salah, menuduh tanpa ada bukti apapun, dan lebih mirisnya mas Hans hanya diam saja tak membela ku. 

"Sudah sana jemur bajunya, sudah selesai kan menyuapi lisa dan yeri, " Ujar ibu. 

Dian pergi begitu saja setelah dicubit ibu tadi, mungkin ia malu, tapi tak mungkin punya malu dia. Aku bergegas menjemur baju yang masih ada didalam pengering, kumasukkan kedalam keranjang dan menjemurnya, karna sudah cukup terik untuk menjemur bajunya. 

Hari ini cukup banyak cuciannya, karna semua baju ibu yang kotor baru di letakkan di mesin cuci, menambah kerjaanku yang sudah berat tambah berat. Sebenarnya kerjaanku hanya itu-itu saja, jujur itu melelahkan kerjaan ya yang ada batasan istirahat nya , sebentar kerja sebentar kerja lagi. 

"Sar,, kopiku mana, kok belum dibuatkan, " Tanya mas Hans dari dalam. 

Segera ku selesaikan jemurannku, bergegas menghampiri Mas Hans di dapur. "Sebentar ya mas kubuat kan , tadi aku jemur baju dulu, " Uajrku. 

"Yaudah cepetan buatkan kopi ku, " Ujarku. 

"Iya ku buatkan ya, " Ujarku. 

Ku suguhkan kopi di depan mas Hans, "kamu hari ini kerja kan mas, nanti pulangnya belikan aku jeruk ya sekilo saja," Ujarku. 

"Mana uangnya, kan udah kukasih kamu kemarin, " Mas Hans menyodorkan tangannya kearahku, aku menghela nafas. 

"Mas uangku kan untuk kebutuhan ku dan anak masak juga ," Ujarku. 

"Terus aku harus beli pakai uangku gitu,itu kan untuk bensin dan jajanku, " Ujar mas Hans. 

"Jeruk ya juga gak buat aku sendiri kan mas, yasudah kalau gak mau belikan, biar aku beli sendiri nanti, " Ujarku. 

Ibu datang ke meja makan, duduk manis dan mengambil piring didepannya, segera mengisi nasi dan sayur ku tanpa rasa bersalah tadi malam. 

"Ibu ada acara nanti, " Ujar Hans. 

"Tidak, nanti mau kerumah dian saja kok main, disini sumpek, " Ujar ibu. 

Aku hanya diam saja seolah tak mendengar apapun, malas aku juga ribut lagi,akuu juga ikutan makan karna sudah lapar juga, selesai sudah makan pagi ini. Kopi mas Hans juga sudah habis dan sudah makan, ia pamitan berangkat kerja katanya akan pulang agak makan karna mengantar mobil pelanggan kerumahnya. 

Aku membereskan meja makan dan menutup kembali tudung saji, "tunggu dulu jangan ditutup, " Ujar ibu. 

"Kenapa buk nanti ada lalat masuk buk," Ujarku. 

Ibu mengambil rantang dari rak piring dan memasukkan sayur lodeh kedalamnya. "Untuk siapa buk kok pakai rantang, " Tanyaku penasaran. 

"Untuk dian dia gak masak, suaminya lapar katanya, " Ujar ibu. 

"Kok gak dimarah sama ibu dian gak masak buat suaminya, kalo aku dimarah padahal aku selalu masak, " Ujarku lirih. 

"Kamu gak ikhlas ngasihnya, sayur lodeh aja pelit, " Ibu meninggalkan aku didapur yang sedang membersihkan meja. 

Lisa dan yeri, sudah berangkat bersama mas Hans, seperti biasa nanti pulangnya jalan bareng sama temennya, karna sekolahnya hanya didepan gang sana. Aku merebahkan badanku yang pegal-pegal . 

Kunyalakan TV yang sudah dimatikan mas Hans, hiburanku satu-satunya, ponsel pun tak pernah terisi kuota karna uangnya pas-pasan. Tapi aku tak masalah karna untuk apa juga kuota, aku juga sudah berumah tangga, yang penting kebutuhan tercukupi. 

Warung jajanan ku sudah kubuka, walau sehati dapat 29ribu dari anak-anak yang jajan tetap kusyukuri.menonton TV hingga tertidur di soga depan, baru terlelap sebentar aku terkejut karna ada yang berdiri didepan pintu rumah. 

Ternyata bik seh, rumahnya sebelahan dengan rumah mertuaku, biasanya juga sering main kerumah hanya sekedar ngobrol. 

"Lo wes turu to sar, " Ujar bik seh. 

"Nggak bik, sini masuk lagi nonton TV ini lo, " Ujarku. 

Meski saudara ibu mertuaku, sifatnya berbanding terbalik dengan mertuaki, kami mengobrol banyak diruang tamu, dan ide yang selama ini ku pikirkan akan beritau bik seh saja untuk kerja sama. 

"Lha ibuk ku dimana to nduk, kok bibik dak lihat dari tadi," Ujar bik seh. 

"Ohh katanya kerumah dian bik nganter sayur lodeh, " Ujarku. 

"Hoalah dian dari dulu gak berubah, masih aja manja dan gak bisa masak, untung suaminya orang punya, " Ujar bik seh .

Aku hanya mengangguk saja, atas penuturan bik seh. 

"Oh iya bik, aku ada ide buat home industri, tapi belum ada tempatnya, gimana aku sama bibik kerja sama saja, " Ujarku. 

"Oawalah yo boleh to nduk, bibik juga nganggur dirumah, dirumah bibik saja buatnya toh kan longgar dapurnya nduk, " Ujarku. 

"Beneran bik, bagus kalau gitu, rencananya aku akan buat bisnis keripik tempe bik, kan disini belum ada yang jualan, " Ujarku. 

"Bisa itu ndok siapa tau laris manis, kita bisa cari tambahan, " Ujar bik seh. 

Kemudian bik seh pulang, karna suaminya sudah pulang dari kadang. .

Tak lama ibuku datang , ia sudah pulang dari rumah dian ternyata, kenapa pulang, gak pulang saja juga gak papa. 

"Eh sar, kamu lihat uang ibu nggak, kok gak ada ,kamu yang ambil, " Tanya curiga ibuku.. 

"Nggak tau buk, emang berapa uangnya yang hilang, " Ujarku. 

"Lima belas ribu, kamu ngambil nggak ,itu untuk bayar jahitan ibu, " Ujarnya. 

"Nggak tau buk, cari saja sendiri kan ibu yang meletakkannya ,mana kutau dimana uangnya sekarang, " Ujarku. 

"Tolong carikan dong, malah diem disitu, cepetan ya kaki gak ada ya kamu yang ganti, " Ujar ibuku. 

Hah kebingungan macam apa ini, siapa yang menghilangkan dan siapa yang mengganti. Sudah kucari di mana-mana tapi tak ketemu juga, dimana ibu meletakkan itu. 

"Tak ada bu uangnya, sudah kucari dimana pun, di mesin cuci juga gak ada, " Ujarku. 

"Yasudah ganti saja uang ibu, ibu mau bayar jahitan ya sekarang ," Ujar ibu. 

"Loh kok aku, " Ujarku. 

"Udan jangan banyak tanya, mana uangnya ,cuman lima belas ribu aja kok, " Ujar ibu sambil menengadah tangannya. 

"Oh ya jangan lupa gamis punya ibu, disetrika nanti ya, " Ujar ibu. 

"Iya bu, " Jawabku singkat. 

Aku mengambil jemuranku dan segera kulipat semuanya agar aku sore bisa main kerumah bik seh. 

Ku setrika pula gamis pesanan ibuku, sungguh cerewet wanita tua itu, aku semakin malas. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anissa Bahmed
kenapa suami di novel pada manja semua ...aku punya suami kalau mau kopi aku sedang sibuk dia buat sendiri ....rasa macam istriku pembantuku bukan pendamping ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status