Share

Nafkah untukku dan anakku yang minim

Jangan lupa follow akun dan berlangganan guys. 

Terimakasih 

Part 4

🌷🌷🌷🌷🌷

Aku sedang mengangkat baju di belakang rumah, nampak mas Hans sudah pulang kerja. 

Sepertinya ia lelah sekali, ku dekati suami ku dan ku buat kan secangkir kopi. 

Hari ini tepat tanggal satu harusnya mas Hans sudah memberiku jatah yang tek seberapa itu padaku. 

Meski tak cukup dan lebih banyak menghemat nya aku tetap mengharapkan uang dari mas Hans, begitu juga aku butuh untuk beli sayur besok pagi. 

Semua urusan memasak memang aku yang menanggungnya, karna ibunya juga sudah janda. 

Ada menu tersaji setiap pagi adalah tugasku, tapi apalah daya, semuanya tak pernah terlihat dimata ibu mertua ku. 

Yang terlihat hanyalah dian, anak kesayangannya dan sudah dianggap kaya dan mampu dibanding aku. 

Yang hanya meminta uang pada suamiku, tapi meski begitu aku tetap menanam sayur mayur serta berjualan didepan rumah. 

Cukup untuk sebulan juga nyatanya, tapi itu tak cukup untuk mematahkan bahwa dian anak yang paling berbakti pada orang tuanya. 

Meski begitu aku tetap dengan senang hati untuk menyenangkan mereka semua, tak ada sedikitpun niatku untuk berbuat jahat kepada mereka. 

Mertua ku pun tak nampak menyayangi anak-anak ku, terlihat saat kemarin dian mengantar makanan padanya, tak sedikitpun menawari cucunya walau sekedar basa-basi .

Terkadang hatiku juga sakit namun mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi dan tak bisa disesali. 

Tampak mas Hans sudah pulang kerja, dengan wajah yang sangat lelah . 

Aku sedang mengangkat jemuran yang tadi pagi kucuci,segera ku masukkan dalam keranjang baju. 

Ku bawa semua baju sekeranjang penuh masuk dari halaman belakang rumah, untuk segera kulipat, jika tidak akan menggunung dan malas melihatnya. 

Mumpung anakku sedang bermain dengan temannya diluar jadi aku bisa sekalian melipat nya. 

Sebenarnya kerjaanku hanya seperti ini saja setiap hari, tapi ini sangat melelahkan. 

Kulihat mas Hans mendekatiku, wajahnya berubah jadi agak berseri, apan karna ini hari gajiannya dari kantor. 

Ia memberikan aku amplop putih berisi uang jatah untuk sebulan, ia bergegas duduk disofa dan meletakkan tasnya didekat meja, dengan mengendurkan kerahasiaan kemejanya . 

Aku meletakkan amplop itu saku bajuku agar aman, dan melanjutkan melipat bajuku yang sebanyak ini, aku memang melakukannya semuanya. 

Semua cucian aku yang melakukannya tanpa rasa lelah sedikitpun ,tak ada yang aku harapkan tapi ucapan terimakasih pun tak pernah kudengar dari mulut mertuaku. 

Mas Hans kembali menoleh kearahku, "sarah itu ada lebihannya buat beli lipstik atau apalah yang kamu mau, " Ujar mas Hans. 

"Buat aku mas, mas beneran buat aku uangnya, " Tanyaku, sambil melipat baju ini. 

"Iya aku dapat bonus dari boss bulan ini buat kamu saja, itu untuk uang makan dan jajan anak kita  kalau uang sekolah biar aku yang bayar kan cuman berapa sih, " Ujar mas Hans. 

"Mungkin hanya seratus ribuan mas, " Ujarku. 

Betapa banyak temanku yang iri padaku, karna bisa menikahi mas Hans, pasalnya mas Hans adalah pegawai dengan gaji tetap tiap bulan. Berbeda dengan suami temanku yang hanya butuh yang gajinya sehari sekali. 

Mereka menyimpulkan bahwa hidupku bahagia dan tercukupi , tapi itu hanya presepsi mereka yang berbeda dengan kenyataan yang kualami sekarang. 

Nyatanya aku harus pintar mengelola uang, dengan di beri duapuluh ribu sehari untuk jajan dan belanja, sering juga kugunakan uang warungku yang kecil. 

Kadang aku harus mengambil uang warung karna bedak dan lipstikku sudah habis, walau harga kosmetik ku sangat murah dan merakyat. 

Tapi hari ini bahagia karna diberi lebih oleh mas Hans, bisa kugunakan untuk membeli lipstik baru. 

Mas Hans meninggalkanmu bergegas menuju kamar . 

Aku yang masih melipat baju segera ku selesaikan. Aku bisa saja melakukannya besok tapi baju kering ini akan menggunung besok. Pasti aku juga akan malas melipat nya jika sudah seperti gunung. 

Maka dari itu aku membiasakan cuci,kering langsung lipat. 

Aku mengambil amplop disaku bajuku dan membukanya, untuk memastikan berapa bonus yang diberikan padaku. 

Ternyata uang yang diberikan mas Hans sebesar 650 ribu, ia memberiku bonus sebesar 50ribu untuk membeli skincare ku, walau tak cukup aku tetap bersyukur karna ia masih ingat dengan kewajibannya menafkahi keluarganya. 

Next partpart guys.. .. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status