Tuhan, terimakasih karena Engkau telah mengirimkan sosok yang begitu berarti di hidupku. Tanpa izin-Mu karena menakdirkan mereka untukku maka aku bukanlah siapa-siapa di dunia ini
-Ladies Brave-
_______
"Wahh, hebat ya lo jadi juara!" sahut Zella sambil menepuk bahu Jessy.
Jessy langsung berdecak dan merasa bangga. "Biasa itu mah." katanya sambil menggibaskan tangannya.
"Dih, sombongnya." timpal Nayfira.
"Kalian berlima pergi aja. Main atau apa gitu sekalian memorian." kata Julian pada kelima wanita itu.
Sahabat bukan hanya yang bisa mengusir sepi dalam hidupmuNamun sahabat pun adalah sosok yang dapat menutupi kekuranganmu di hadapan orang lain.♡♡♡Disebuah ruangan yang luas terdengar suara yang begitu bergemuruh. Mereka bersorak memberi semangat untuk salah satu peserta yaitu sahabatnya yang sedang bertanding.Pertandingan dimulai hampir satu jam yang lalu dan peserta itu mendapatkan poin seri di pertandingan itu.Pertandingan taekwondo itu menjadi harapan untuk peserta itu menjadi atlit taekwondo yang profesional dan sukses."Jessy! Ayo tembak! Hajar terus!"teriak Calista."Hidup Jessy, kita selalu dukung loe!"lanjut Zella sambil menepuk-nepuk tangannya.Penonton lain yang ada di sekeliling mereka tersenyum melihat tingkah mereka yang b
Bersyukurlah selama Nafasmu masih berjalanWaktu masih bergulirDan raga masih tegak berdiriItu tandanya Tuhan masih peduli dan menyayangimu walau dirimu sempat lalai pada-Nya-"-Setelah kegagalan yang Aleysia, Jessy dan Calista raih itu, berarti impiannya tertunda.Mereka harus menunggu lebih banyak waktu agar mimpi itu bukan sekedar angan-angan lagi apalagi gagal karena hal kecil."Kesel gue sama Bang Johan, bisa-bisanya dia keluarin gue dengan cara sadis gitu!"geram Calista sambil mengacak-ngacak spageti yang akan ia santap."Sadis gimana? Ngebunuh loe maksudnya?"tanya Zella heran."Ya kali dibunuh, kalo dibunuh berarti ini adalah hantu Calista."ujar Nayfira dengan penuh percaya diri.Semua sa
Terkadang,, sahabat lebih tahu tentang kehidupan kita dibanding orang tua kita sendiri.♥♥♥Waktu masuk SMA telah tiba. Zella dan sahabat-sahabatnya telah terdaftar menjadi siswa di SMA favorit di Jakarta itu.Teriknya matahari dan biru langit menjadi pertanda bahwa mereka pun turut bahagia yang sama halnya dirasakan oleh lima insan itu.Semua mata tertuju pada sebuah gedung-gedung yang menjulang serta lapangan yang membentang luas.Tanaman-tanaman yang tumbuh di sekitar menjadi pelengkap keindahan bangunan itu.Siswi-siswi baru sungguh terkagum-kagum melihat bangunan yang bertingkat tiga itu. Ya, tak ada murid laki-laki disana karena sekolah itu khusus untuk murid wanita saja."Gila, gede banget ini sekolah!"kagum Calista sambil memperhatikan bangunan sekolah itu."Beruntung gue
Jadilah dirimu bagaikan pelangi yang bisa membuat orang tersenyum dan bahagia ketika dirimu hadir..Begitu pula dengan dirimu, Sahabat. Jadilah sosok yang bisa membuatku mengukir senyuman karena kasih sayangmu.° ° °Zella's"Gue bahagia punya sahabat kayak kalian."Nayfira dan yang lainnya mengerutkan dahinya. Ketika mereka sedang asyik bermain ludo di handphone milik Calista seketika harus berhenti karena perkataanku. Saat itu kami sedang berada di markas "Ladies Brave", nama persahabatan kita hehe."Jangan suka lebay gitu ahh!"ujar Calista lalu melanjutkan bermain game yang sedang digandrungi itu."Kita emang temenan dari bocah kan? Kalo gak salah dari umur 9 tahun."kata Aleysia yang masih lekat dengan ingatan masa kecil kita.Aku
Buatlah aku bahagiaWalau itu dengan cara yang sederhana• • •Nayfira'sDua pekan berlalu. Aku bersama sahabat-sahabatku merasa betah bersekolah disini yaaa walaupun ada beberapa kendala yang tak lain dan tak bukan berasal dari Belva and Arzetta.Mereka selalu mengusili aku dan sahabat-sahabatku walau akhirnya Belva dan Arzetta terkalahkan karena strategiku dan sahabat-sahabatku. Namun tetap saja merekea bertahan, sepertinya tak ada kata "Jera" dalam diri mereka.Hari ini kami pulang lebih awal karena memang setiap hari Jum'at adalah bonus untuk para siswi. Biasanya kami pulang jam 14.00 namun setiap hari Jum'at, pukul 10.30 kami sudah bisa pulang. "Biar kalian refreshing sejenak dari suntuknya hari-hari yang telah kalian lewati". Kata Bapak sekolah kami sih gitu."Kalian, tumben ya si Belva sama
Daun gugur tak membuat pohonya gugur. Begitupun denganku, orang lain berkata tentangmu tak membuat rasa cintaku menghilang kepadamu.• • •Bel istirahat berbunyi...Zella dan sahabat-sahabatnya lebih memilih menghabiskan waktu istarahat dengan makan siang di kelas. Selain dengan sahabat-sahabatnya, teman-teman Zella yang lainnya pun ikut melengkapi kebersamaan makan siang.Beberapa saat, seorang lelaki paruh baya mengetuk pintu kelas Zella. Seketika semuanya menghentikan aktivitas makan siangnya."Permisi, maaf adek-adek mengganggu kalian. Saya mau nanya, ada yang namanya Zella?"tanya lelaki itu.Semuanya melirik ke arah Zella."Gue? Ko gue?"bisik Zella pada teman-temanya."Samperin dulu aja, Zell. Siapa tau penting."tutur Calista yang berada di sampingnya. Tanpa basa-ba
Kebahagiaan di dunia ini bagaikan pelangi yang melingkar dengan indahnya di langit biru sana namun seketika ia menghilang. Ya, tidak kekal. Sungguh dunia ini begitu fana dan tempat persinggahan sementara.• • •"Beruntung banget lo, Zell bisa ketemu si Vano."tutur Jessy sambil mengerjakan tugas.Hari ini Bu Vasya sebagai guru pelajaran B.Indonesia sedang ada rapat jadi beliau meninggalkan tugas untuk murid-muridnya."Ketemu dimana? Kapan?"tanya Zella sambil menoleh ke arah Jessy yang satu bangku dengannya. Ternyata Zella lupa dengan pertemuannya bersama Vano saat itu."Waktu lo ngajar Ava."jawab Jessy. Zella pun mengingat dan langsung meringis malu."Iya, beruntung banget lo, Zella."timpal Nayfira yang ada di depan Jessy dan Zella."Nimbrung aja lo!"ketus Jessy. Nayfira langsung mengerucutkan bibirnya.
Orang yang mencintaimu karena sesuatu yang dimilikimupercayalah, ia akan pergi setelah sesuatu itu hilang darimu• • •Sepulang sekolah Nayfira dan sahabat-sahabatnya seperti biasa berjalan kaki menuju halte. Namun tetap saja ada rintangan padahal mereka tak sedang berbuat apa-apa. Hanya dengan berjalan saja gangguan demi gangguan datang."Ladies Brave!"teriak seorang lelaki yang membuat kelima wanita itu menghentikan langkahnya.Mereka berbalik dan terdapat Gibran bersama sahabat-sahabatnya yang sedang mengendarai motor ninjanya dan segera turun menghampiri mereka. Tapi tak seperti biasanya Belva, Arzetta, dan Ava yang selalu ikut namun kali ini mereka tak ada. Ya, hanya lima laki-laki itu saja."Ada Gibran, ada Gibran."bisik Nayfira sedikit salah tingkah sambil menepuk-nepuk bahu Zella."Sakit, Nay!" Z