Share

2. Hadiah Peningkatan dari Sistem

Angga masih belum sadarkan diri. Tubuhnya terbaring lemas di tempat tidur rumah sakit, tanpa tanda-tanda kesadaran. Wajahnya pucat, mencerminkan kelelahan yang mendalam. Meskipun begitu, tatapannya tampak gelisah, seolah-olah ia berada dalam dunia yang samar-samar di antara kesadaran dan mimpi.

Sistem mengusir kesadarannya dari tubuhnya. Menurut sistem, tubuhnya sedang diupgrade agar konstitusinya lebih cocok untuk menjadi dokter bedah. Jika kesadarannya tetap bertahan di tubuhnya, dia akan merasakan daging dan otot yang terkoyak serta rasa sakit mematahkan tulang berulang-ulang.

Monitor detak jantung terus memantau detak nadinya, mengisi ruangan dengan bip-bip yang teratur, menambah ketegangan di udara.

"Angga cepatlah bangun, jika tidak, semua pencapaianmu akan diambil orang lain." Suara Joshua begitu lirih mencoba membangunkan sahabatnya itu.

Kekhawatiran di mata Joshua tak tersamarkan. Tiba-tiba pintu terbuka dan seorang perawat muda yang cantik masuk.

"Bagaimana keributan antar para direktur? Apakah sudah selesai?"

Perawat yang juga merupakan sumber gosip rumah sakit dan juga kekasih Joshua sejak dua minggu lalu itu pun menjawab, "Apanya yang selesai? Keributan semakin memanas. Ini tidak akan selesai dalam waktu dekat, temanmu ini benar-benar akan dijadikan kambing hitam. Tsk tsk tsk."

Siska menggelengkan kepalanya dengan ekspresi kasihan sambil menatap ranjang tempat Angga terbaring. Awalnya, mereka berdua hanya berbisik dan bertukar kata-kata pelan. Namun, seiring berjalannya waktu, obrolan mereka menjadi semakin intim, hingga akhirnya keduanya terlarut dalam suasana yang semakin ambigu. Mereka mulai beradu lidah, tanpa menyadari bahwa kesadaran Angga telah menonton semuanya dalam diam.

Bah, bah, bah!!! Teman macam apa ini. Bagaimana bisa dia bermesraan di bangsal rawat ketika temannya terbaring tak sadarkan diri.

Angga benar-benar ingin memaki Joshua, namun kesadarannya kembali ditarik oleh sistem.

Ding!

Tubuh fisik Host telah menerima peningkatan.

Berikutnya adalah peningkatan kemampuan teknis, peningkatan dimulai!!

Ngiiiiiing...

................

"Operasi pengangkatan tumor pankreas berjalan dengan sukses. Saat ini, pasien sedang dalam tahap pemulihan di ruang operasi." Suasana di ruang tunggu menjadi sedikit lebih ringan, meskipun kecemasan masih bergelayut di udara.

Pihak keluarga yang tadinya cemas kini bisa merasa sedikit lega.

"Siapa penanggung jawab untuk mendatangkan Profesor William? Saatnya mereka melakukan perhitungan!! Apakah karena kami hanyalah awam di industri medis jadi mereka bisa sesuka hati. Menerima uang tapi melalaikan pekerjaan. Jika penjelasannya tidak memuaskan, maka aku akan menarik semua dana penelitian pada rumah sakit ini."

Dokter yang menyampaikan kabar tidak menyangka respon dari keluarga pasien akan begitu keras, dia hanya mengangguk dan bergegas berlari menyampaikan kata-kata keluarga pasien.

Ketika pesan dari dokter yang menjadi kurir informasi itu tersampaikan. Petinggi dan direktur yang awalnya dipenuhi kemarahan untuk saling menyalahkan kini memiliki ekspresi muram yang seragam.

"Siapa yang awalnya memutuskan untuk mengundang Profesor William untuk operasi ini?"

"Ya, ini aku!! Apa yang ingin kau katakan? Bukankah tadinya kau memujiku karena koneksi yang luas sehingga aku memilliki kontak Profesor William? Mengapa sekarang kau menargetkan ku? Apakah menurutmu aku begitu mudah ditindas?"

Keduanya dalam posisi jabatan yang setara, tidak mungkin menyalahkan satu sama lain. Rasa tidak suka diantara keduanya hanya bisa ditahan untuk saat ini.

"Dealer alat kesehatan dan pihak keluarga donatur penelitian terbesar di rumah sakit sedang menunggu penjelasan. Jangan Bertengkar!!! kita harus memikirkan jalan keluarnya untuk saat ini!"

"Kita tidak bisa menyalahkan Profesor William, pekerjaan utamanya adalah dokter Keluarga Kerajaan. Ini hanyalah situasi yang tidak terduga, tidak perlu ada yang disalahkan."

Merasa posisinya bisa tetap aman, semua orang hanya memberi anggukan halus.

"Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana mungkin aku sebagai kepala direktur rumah sakit, tidak mengetahui bahwa ada bakat yang mampu melakukan operasi setingkat ini, tapi bekerja di rumah sakit ini dengan tidak mencolok?"

"Huang Danfu!! Sebagai penanggung jawab personalia, kau harus menjelaskannya padaku!!"

Huang Danfu yang namanya disebutkan merasa dia hampir mati. Tidak mungkin ia melimpahkan kesalahan kepada Dokter Billy. Ayahnya adalah Direktur Departemen penyakit dalam, dan dia juga masih memiliki paman, seorang direktur Departemen bedah umum.

Menggertakkan giginya dan menguatkan hati, akhirnya ia menjawab, "Dokter Angga memiliki kepribadian yang buruk. Dia tidak disiplin dan suka mencari masalah di departemen. Bahkan, ia sudah beberapa kali mencuri pasien dari rekan sejawat lainnya. Dia hanya melakukan apa yang dia mau. Jika tidak begitu, mana mungkin dokter berbakat sepertinya masih tidak memiliki mentor!"

Huang Danfu memutarbalikkan fakta antara Angga dan Billy, sejujurnya hati nuraninya merasa bersalah. Tapi dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri dan berulang kali meminta maaf kepada Angga di dalam hatinya.

Dokter Angga maafkan aku. Jika kau ingin menyalahkan seseorang, salahkan lah dirimu sendiri mengapa dapat menyinggung setan kecil seperti Dokter Billy. Batin pimpinan personalia dengan pahit.

Dengan sigap semua informasi Angga kini tersaji, kasus dua operasi usus buntu yang ditangani Angga hari ini menjadi topik diskusi. Para pimpinan dan direktur kini dapat lebih mempercayai kata-kata pimpinan personalia.

"Benar-benar tidak disiplin... " Seorang dokter senior berkata dengan kecewa.

Bahkan mampu mencuri pasien dari Dokter Billy yang memiliki Ayah dan Paman sebagai pendukung.

"Dokter Angga ini benar-benar sangat mengacau. Sayang sekali bakat seperti itu berada di tangan orang yang tidak beretika."

Kebanyakan orang yang membaca informasinya tampak kecewa. Namun ayah dan paman dari Dokter Billy kini berwajah hitam. Tentu saja mereka lebih tahu watak Billy daripada orang yang hadir ini. Huang Danfu bisa menipu orang lain tapi tidak mungkin untuk menipu keduanya.

................

Cahayanya terlalu kuat, lebih menyilaukan dibandingkan melihat langsung ke matahari tengah hari. Itulah yang dipikirkan Angga ketika sistem kembali menarik kesadarannya.

Apa yang sedang terjadi? Apakah ini ilusi?

Kenangan yang tak terhitung jumlahnya mengalir dari benak Angga, dari masa kanak-kanak hingga dewasa, beberapa di antaranya telah dia sendiri lupakan. Pada saat ini, hal itu tampak sangat jelas dan nyata.

Rasanya hanya sedetik, dan sepertinya bertahun-tahun telah berlalu. Lautan ingatan menjadi tenang, dan pada saat yang sama, sebuah suara muncul di telinga Angga.

Ding!

Peningkatan fisik adalah hadiah sistem, diharapkan Host akan tetap menjaganya selalu dalam kondisi prima.

Peningkatan teknis adalah kerja keras Host sendiri. Sistem memberikan waktu pelatihan tanpa batas hingga Host mencapai hasil optimal.

Pemberitahuan!! Sistem dan dunia luar memiliki aliran waktu yang berbeda.

Peningkatan teknis, Mulai!!

...

Saat kesadarannya dapat kembali memasuki tubuh, beban berat di benak Angga akhirnya bisa dilepaskan.

Sistem tidak membohonginya. Dia akhirnya kembali.

Menatap jam dinding, ternyata hanya 10 jam berlalu. Di dalam sistem sepertinya dia telah berlatih 10 tahun tanpa henti.

Pengetahuan dan tingkat teknis antara sebelum dan sesudah pingsan terlalu jauh. Angga sangat bersyukur dia lah yang dipilih sistem.

Merasakan ada pergerakan di tempat tidur, Joshua yang tertidur di kursi tepi tempat tidur pun terbangun.

"Oh Angga, kau akhirnya bangun." Suaranya terdengar begitu mengantuk.

"Mungkinkah kau menunggu disini semalaman?" tanya Angga penasaran.

"Yo! Siapa lagi yang akan menjagamu jika bukan aku, sang sahabat sejati!!" Joshua berdiri dan menepuk-nepuk dadanya bangga.

Teringat adegan sepasang kekasih sebelumnya, meski terpaut ruang waktu yang panjang, Angga tetap mengingatnya.

"Cih, sahabat sejati? Sebelum mengatakan itu kau sebaiknya mencari cermin, Josh. Dengan bibir yang dipenuhi lipstik seperti itu, aku curiga kau kelelahan bukan karena menjaga di bangsal."

Mendengarkan ejekan Angga, Joshua segera mengelap kasar wajah dan bibirnya. Baru saja dia akan mengelak memberi alasan, Angga sudah berjalan menuju pintu.

"Aku lapar Josh, ayo kita makan."

...

Setelah menikmati sarapan, keduanya kembali mengobrol.

"Jadi Josh, dari yang kau sampaikan, aku tidak mendapat pujian dan malah menerima hukuman?" Angga terkekeh penuh ironi.

"Ya, menurut informasi yang di dapat Siska, kau akan ditangguhkan setidaknya satu bulan. Mereka akan menginspeksi ketidakdisiplinan mu. Hukumannya kemungkinannya adalah mengurangi jumlah pasien bedahmu atau memindahkanmu ke poliklinik rawat jalan."

Angga hanya mengangguk ringan tanpa ekspresi berarti lalu menyampaikan keputusannya pada Joshua.

"Kalau begitu, aku akan segera mengajukan surat pengunduran diri." Angga menyampaikannya dengan tersenyum.

Joshua yang sedang makan hampir menjatuhkan sendoknya mendengar keputusan Angga. Dia tahu seberapa Angga menyukai bedah dan betapa Angga membutuhkan pekerjaan dan menghasilkan uang.

"Angga, kau ti--"

Angga memotong kata-kata Josh, "Tidak perlu menghawatirkan ku, Josh. Aku memiliki rencanaku sendiri."

Diakhiri dengan nada geli, Anggap tersenyum melihat reaksi Joshua.

Angga yang dulu mungkin hanya akan terus menahan rantai penghinaan ini, tapi Angga yang akan beralih bidang bedah dan telah terberkati sistem tentu memiliki rencana lain.

Kini, perjalanan yang berliku ini telah membentuknya menjadi seseorang yang tak lagi gentar menghadapi ujian berat dan peningkatan dari sistem telah melandasi kepercayaan dirinya.

Dengan tekad yang bulat, Angga tidak sabar untuk melihat reaksi negatif Billy ketika saatnya tiba. Itu akan menjadi titik balik dalam hidupnya, dan Angga siap untuk mengukir keberhasilan di tengah keraguan dan ejekan.

----------------

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status