Share

Bab 3

Mira sampai di dapur betapa terkejutnya ia ketika mendapati dapurnya berantakan. Peralatan masak berserakan di mana-mana, teflon kesayangannya nampak gosong menyisakan makanan yang tak bisa di makan sama sekali.

Sutil tergeletak di lantai begitu saja, ada begitu banyak nasi yang tercecer di mana-mana. Centong nasi ada di atas kompor bersama dengan piring.

Mira pergi menuju meja makan, di sana tidak kalah jauh berantakannya. Ada makanan yang masih bersisa banyak di meja, piring kotor dan gelas teronggok begitu saja tanpa dibereskan.

Rasa laparnya hilang menguap bersamaan dengan datangnya amarah yang menyesakkan dadanya. Mira berpikir siapa lagi yang mampu melakukan semua ini kalau bukan Miya, mantan kekasih suaminya yang kini tinggal serumah dengannya.

Mira berulang kali mengelus dadanya yang terasa nyeri akibat menahan marah, ia pergi ke kamar Miya yang letaknya dekat dengan ruang tamu, ia melangkahkan kakinya mantap.

Setibanya di depan pintu kamar Miya, tangan Mira yang seyogyanya hendak mengetuk pintu menggantung di udara. Ia mengurungkan niatnya.

Mira mendengar suara canda tawa antara suaminya dan Miya, mereka tertawa bahagia bersama.

"Awhh! Geli Mas," ucap Miya di barengi dengan tawa manja.

"Ihh ..., kamu nakal," sambung Miya.

"Habisnya kamu ngegemesin, aku rindu banget sama kamu. Hampir gila aku menunggumu, aku terus mencarimu tiada henti. Bahkan aku membayar mahal seorang detektif untuk bisa menemukanmu," ucap Alan.

"Aku selama ini tidak bisa pergi kemanapun, suamiku pencemburu dan kejam. Ia selalu menyiksaku dan memukuliku, Mas" terdengar isak tangis dari dalam kamar itu.

"Beruntung aku bertemu denganmu waktu itu, kalau tidak entahlah!" lirih Miya suaranya terdengar begitu menyedihkan.

Mira yang menguping di balik pintu merasa shock, ternyata suaminya selama ini terus berusaha mencari Miya tanpa sepengetahuannya. 'Bahkan berani membayar mahal seorang detektif?'

"Ahh ..., Mas," desah Miya sedetik kemudian.

Baru saja ia tadi menceritakan kesusahan dan kesedihannya, sekarang Mira justru mendengar desahan dari wanita itu.

"Ssshhh ... ahhh, terus Mas. Aku menginginkannya, lagi Mas!" racau Miya di sela desahan panjangnya.

Entah apa yang sedang mereka lakukan berdua dalam kamar, Mira mendengar suara-suara itu bagaikan di sambar petir di siang bolong.

"Sejak kapan kamu melakukan ini semua di belakangku Mas?" tanya Mira lirih.

Kembali cairan bening itu menerobos keluar dengan bejejalan, ia membekap mulutnya sendiri dengan kedua telapak tangannya agar isak tangisnya tak terdengar. Hanya tubuh ringkihnya yang terlihat berguncang dahsyat menahan sesak di dada.

"Ahh ... terus Miya sayang, ya begitu. Aku rindu saat kamu melakukan ini, kini terobati sudah rinduku." ceracau Alan.

"Bagaimana sayang, kamu suka?" tanya Miya.

"Ya! Aku suka sekali, ahhh ...," desah Alan panjang.

Suara Alan dan Miya saling bersahutan, desahan, desisan dan racauan mereka menggema di telinga Mira. Ia luruh di lantai, kakinya sudah tak mampu lagi menopang dan menahan beban tubuhnya.  Dadanya terasa begitu sakit dan sesak, ia meremas dadanya kuat-kuat.

Ia sudah tak tahan lagi mendengarnya, Mira memutuskan untuk pergi dari sana. Tapi langkahnya terhenti ketika ia mendengar pengakuan yang keluar dari mulut busuk suaminya.

"Kamu memang hebat sayang, goyanganmu sungguh tiada tandingannya tidak seperti Mira yang seperti gedebong pisang. Ia hanya pasrah saja tanpa melakukan apa pun, kamu berbeda sayang, aku selalu bergairah saat dekat denganmu," Alan bercerita keburukan Mira di depan Miya yang akan menjadi adik madunya.

Mira menundukan kepalanya, ia merasa harga dirinya sudah hancur. Ucapan Alan akan menjadi cibiran untuknya, Miya akan semakin merasa tinggi hati dan sombong, ia akan merasa dirinyalah yang paling berharga di mata suaminya.

"Kamu sungguh terlalu Mas. Kenapa sampai hal yang tabu sekalipun kau ungkapkan di depan mantan kekasihmu," lirih Mira.

"Aku pun bisa melakukan hal yang lebih seandainya kamu memberiku kesempatan, tapi apa yang aku terima selama ini Mas, sebuah penolakan yang terus berulang setiap kali aku meminta dan menggodamu. Sejuta alasan akan kamu lontarkan, sakit hati ini saat mendapat penolakan darimu, Mas" rintih Mira, air matanya terus menetes tanpa henti. 

"Benarkah?" ucap Miya, rasanya ia tak percaya dengan apa yang Alan ucapkan.

"Terus goyang sayang, ya seperti itu. Kamu memang terbaik ..., ahhhh," desah Alan yang di sauti oleh Miya.

"Aku mau keluar Mas, ahhhh ...," desah Miya.

"Aku juga, ahhh ...," dibalas desahan Alan.

Dan mereka pun terkulai lemas, Mira tidak tahu sejak kapan mereka memulainya. Yang ia tahu bahwa saat ini rasa sakit hatinya semakin parah.

Mira menyeret langkah kakinya, ia dengan langkah gontai menaiki anak tangga. Air matanya terus mengalir, sesekali punggung tangannya menyeka air matanya.

Mira masuk ke kamarnya, ia berdiri di depan jendela kaca besar. Ia membuka gordennya dan menatap kosong ke luar, yang nampak hanya pekatnya malam.

Mira mengela nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya kasar, ia butuh seseorang untuk mendengarkan keluh kesahnya.

Mira memutuskan untuk pergi, ia berjalan keluar kamar setelah menyambar kunci mobil miliknya. Dalam keadaan kalut, ia pergi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menembus gelapnya malam.

Ia terus menyeka air matanya yang terus mengalir membanjiri pipinya, ucapan Alan terus terngiang-ngiang di telinganya. Ia berteriak sekuat tenaga untuk melepaskan beban di hatinya.

"Arrrggghhhh!" teriak Mira sambil memukul kencang setir mobil di depannya.

Konsentrasinya pecah, ia kehilangan fokus dan tiba-tiba dari arah depan datang sebuah sepeda motor dan BRAK!!

Komen (4)
goodnovel comment avatar
azhranie
ga masuk d akal mau" nya nerima mantan kekasih nya tinggal serumah bosen baca cerita ke begini.. ga ada fower nya
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
matilah kau mira anjing. g punya otak dan harga diri.
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
bikin crita tu yg bermanfaat dkit woi.jdi pemerannya jgn terlampau oon...uda sama kayak loe oon nyaa...gk ada betina yg mau berthan sama laki2 hobi selangkanggan itu dooo...mungkin kau aja yg mau di gituin sma laki loo..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status