Mencintai Sang Gamophobia

Mencintai Sang Gamophobia

Oleh:  Igamurti Ndekano  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
5Bab
223Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jatuh cinta pada Fredy Antonio adalah kesalahan terbesar yang pernah di lakukan Salma. Laki-laki itu hanya menganggap angin lalu perasaan Salma dan tidak pernah menanggapinya. Fredy bahkan memacari perempuan lain di hadapan Salma, dan menyakiti hati Salma di tiap kesempatan. Suatu ketika, Salma terbangun di atas ranjang Fredy. Rasa malu yang hebat membuatnya ingin menjauhi Fredy dan berupaya untuk tidak mengejar-ngejarnya lagi. Namun perasaan yang dimilikinya justru semakin dalam dan kuat semenjak kejadian itu, membuatnya harus berjuang lebih banyak untuk menghapus perasaannya pada Fredy yang tidak terpengaruh apapun. Menyadari bahwa Fredy adalah seorang Gamophobia tak membuat Salma menyerah, dia berjuang sampai akhir untuk merebut hati Fredy, meski untuk itu dia harus terluka berulangkali. Akankah Fredy jatuh cinta pada Salma dan merubah pandangannya tentang pernikahan?

Lihat lebih banyak
Mencintai Sang Gamophobia Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
5 Bab
JANGAN MEMBERI HARAPAN
Salma Andara terbangun di atas ranjang Fredy Antonio! Dia tidak salah lihat. Di antara rasa peningnya karna pengaruh alkohol semalam, dia masih dapat mengenali laki-laki yang berbaring telungkup dalam balutan selimut tanpa busana di sampingnya itu adalah Fred. Sahabatnya, sekaligus lelaki yang dia cintai. Kilasan kejadian semalam bermunculan dalam benaknya, dia tidak begitu ingat bagaimana bisa dia berakhir di tangan Fred. Yang Salma ingat, dia terkahir berada di klub bersama dua sahabat lelakinya yang lain, sahabat mereka, Effendy dan Andika.Lalu, dia tidak ingat apapun selain malam panas yang dilewatinya tanpa akal sehat, ketika dia dan lelaki di sampingnya tidak lagi mengenal jarak."O, Sh*t." keluhnya dengan paras memerah. Salma adalah perempuan terhormat, dia tidak pernah bermimpi akan berakhir seperti ini meskipun dia telah mencintai Fredy sejak lama. Dia menatap Fred, laki-laki itu masih terbaring tenang. Bulu matanya yang lentik dan panjang di teduhi sepasang alis tebal yang
Baca selengkapnya
PERTEMUAN DI PANTAI
"Akhirnya dia datang juga," Ibu Salma, Sundari Andara tersenyum ketika Salma memasuki ruang makan kediaman Andara.Di sana sudah ada keluarga Maheswara, Priyan Maheswara, Kim Hyuna Isterinya, dan Adyan Maheswara yang ternyata lebih ramah dari yang Salma bayangkan. Mereka menatap kedatangan Salma dengan senyum lebar.Salma membalas senyum itu sebagai formalitas, lalu menyalami keluarga itu dengan ramah sebelum akhirnya duduk di kursi makan kosong yang berhadapan langsung dengan Adyan Maheswara. Sekali pandang, Salma langsung bisa menilai kalau dia bukan laki-laki yang buruk. Wajahnya tampan, khas campuran Korea Indonesia, dengan senyum manis yang Salma kira adalah daya tarik tersendiri laki-laki itu."Kamu sangat cantik, Nona Andara," puji Kim Hyuna. Salma memang perempuan yang cantik dan pandai memadupadankan busana. Dia selalu terlihat anggun dan bersinar kemanapun dia melangkah."Terimakasih, Nyonya." balas Salma dengan senyum lembut. "Baiklah, karna semua sudah lengkap, ada baikn
Baca selengkapnya
RENCANA KE DIENG
Dalam persahabatan mereka, kelima sahabat itu memiliki sebuah basecamp khusus yang telah mereka tetapkan semenjak masa perkuliahan mereka. Basecamp itu terletak di lantai tiga mall milik keluarga Antonio. Meskipun demikian, cukup jarang mereka kumpul disana karna kepadatan pekerjaan.Malam itu, Salma mendapati pesan dari sahabat-sahabatnya yang meminta ia datang ke basecamp.Sebenarnya, Salma tidak merasa tertarik untuk datang karna lagi-lagi dia enggan bertemu dengan Fred. Namun, demi solidaritas, wanita cantik itu memutuskan untuk datang.Salma menjadi yang terakhir tiba, karna dirinya memang sengaja ingin terlambat. Ketika dia sampai, dilihatnya para sahabatnya sudah ada di sana dengan pakaian santai, sama seperti yang dia kenakan. Rasanya sudah lama Salma tidak menyaksikan kawan-kawannya berkumpul dalam balutan pakaian nonformal, mengingat setiap pertemuan mereka dilakukan pada waktu break pekerjaan."Hai," sapanya sembari tersenyum, langsung membuka kulkas untuk mengambil segelas
Baca selengkapnya
PENDAKIAN
Seminggu kemudian, rencana pendakian ke Dieng itu nyatanya benar -benar terealisasi. Mereka berkumpul dulu di basecamp sebelum kemudian pergi ke Wonosobo.Salma menjadi orang ke empat yang datang dengan kaos putih dan celana gunungnya. Di sana sudah ada Effendy, Ashley dan Andika.Salma menghempaskan tubuhnya ke sofa."Barang-barangmu?" tanya Andika."Mobil, tidak mungkin aku membawanya kesini." tukas Salma sembari memutar mata. Ia terlihat cantik dalam pakaian santainya, meski aura elegan yang di bawanya tidak sedikit jua luntur.Dia menoleh malas pada Ashley yang duduknya tak pernah jauh dari Chislon."Jangan menyusahkan, kamu selalu menjadi yang paling merepotkan ketika mendaki." gerutu Salma blak-blakan pada Ashley. Perempuan berkulit putih pucat itu mendengus mendengar teguran Salma."Fredy lama," Andika bersuara. Effendy melihat sembari tersenyum kecil, "Begitulah kalau bawa pacar.""Iya, sama seperti kamu dan princessmu itu." balas Andika yang tidak di indahkan Effendy.Sementa
Baca selengkapnya
TERSESAT
Setelah berjam-jam pendakian, mereka akhirnya tiba di puncak Prau, lima belas menit sebelum sunset. Ada beberapa pendaki juga, tapi mereka kebanyakan telah bersiap turun.Salma dan kawan-kawannya mulai mengambil gambar dengan antusias, setelah itu mulai mengambil swafoto dengan pasangan yang membuat Andika dan Salma hanya bisa saling pandang dengan pahit."Kalau tahu begini, lebih baik kamu bawa Si Adyan Maheswara itu, Sal." kata Andika pula sembari menegak minumannya."Kalau aku bersama Adyan, maka kamu akan semakin ngenes." balas Salma pula sembari tertawa kecil. "Lagipula, kamu itu tampan, tetapi tidak jua membuat wanita kepincut padamu." lanjutnya pula."Dulu aku belum punya wanita yang kusukai," ujar Andika pula. Salma memasang ekspresi mual."Sekarang sudah ada doong.""Lalu kenapa tidak kamu gaet?" tanya Salma lagi. Keduanya fokus bercakap cakap sembari menikmati detik detik sunset, yang lainnya sibuk berfoto ria."Istri orang soalnya..." Andika tertawa pendek, matanya menatap
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status