Tanpa terasa setahun telah berlalu dan tepat hari ini adalah kelulusanku di sekolah North High School Dallas. Aku merayakannya bersama dengan teman dekatku, Gillian Moore dan tentu saja Mattew Steward.Malam itu kami bertiga berkumpul bersama di flat kecilku di pinggir kota.Minum bersama dan tertawa penuh canda seakan melepaskan penat setelah beberapa bulan disibukan dengan jadwal sekolah yang melelahkan.Hingga saat itu Gillian menerima telepon dari ibunya agar ia cepat kembali ke rumah, keperluan mendesak itu alasan yang Gillian katakan pada kami. Setelah Gillian pergi kini hanya aku dan Matt di rumahku sendiri, suasana tiba-tiba menjadi canggung karena tak ada Gillian diantara kami berdua, hal itu memang jarang terjadi.Gillian selalu ada di tengah-tengah kami, sifatnya yang ceria membuat siapapun cepat akrab dan menyukainya. Berbeda dengan aku yang cenderung lebih tertutup dan pemalu."Apa kita akan masih sering berjumpa Michelle setelah kita lulus dan tak satu sekolah lagi?" tan
Empat tahun berlalu sejak kelulusan dan aku menerima cinta Mattew Steward.Selama 4 tahun pula kuberikan seluruh cintaku pada Matt, perhatian dan segalanya terkecuali 1 hal yang tak mungkin aku berikan padanya karena aku masih belum siap menerimanya.Aku belum siap untuk memberikan 1 hal itu pada Matt karena sebuah trauma yang belum bisa kulepas dalam hidupku dan aku bersyukur karena Matt dapat menerima semua itu.Kini aku bekerja di sebuah kantor farmasi yang mempunyai gaji yang cukup besar, daripada di tempat kerjaku sebelumnya di sebuah mini market 24 jam.Dengan gaji yang lumayan besar itu aku dapat bekerja sekaligus berkuliah namun aku mengambil fakultas terbuka mengingat aku harus bekerja setiap hari untuk memenuhi segala kebutuhan hidupku.Termasuk kebutuhan Matt, kekasihku yang kini sudah hampir 1 tahun lamanya tinggal bersamaku di flat milikku.Ya, kami kini tinggal bersama dalam satu atap.Matt beralasan kalau ia sudah diusir oleh keluarganya karena mempertahankan aku sebaga
Hari ini teman satu kantorku, Julian Robert mengajakku makan siang bersama di luar kantor. Awalnya aku menolaknya namun ia beralasan kalau hari ini ia baru bertengkar dengan kekasihnya dan itu membuatnya frustasi hari ini.Maka dari itu ia memaksaku untuk ikut menemaninya untuk mencari udara segar di luar kantor."Kau juga harus sekali kali merilekskan tubuhmu Michelle, di dalam kantor membuatku semakin tegang akhir-akhir ini dan itu membuatku semakin stres!" ujar Julian padaku.Karena permintaan yang tak dapat ku tolak itulah kami sekarang di sini, sebuah cafe yang letaknya cukup strategis di pinggir kota.Menu yang di sediakan juga beragam dan harganya pun cukup terjangkau."Kau tenang saja Michelle, kau pesanlah apa saja yang kau suka karena hari ini aku akan mentraktirmu," ucap Julian dengan tersenyum lebar.Selepas dari kantor serasa tak ada gurat frustasi di wajahnya sekarang.Sepertinya makan siang di luar memang ide yang cukup bagus untuk memulai hari jika kita merasa sedikit
Aku berlari tak tentu arah seperti orang gila.Ya, gila karena cinta.Selama ini aku gila karena mencintai pria yang salah, Mattew Steward.Haruskah cinta pertamaku berakhir tragis seperti ini, dikhianati oleh sahabatku sendiri, Gillian Moore. Tega sekali mereka berdua melakukannya di belakangku, di rumahku sendiri mereka mereguk manisnya pengkhianatan itu.Sungguh aku terlalu bodoh!Bodoh karena cinta. Aku dibodohi oleh mereka selama ini, entah sejak kapan, mungkin selama aku menjalin hubungan dengan Matt selama ini.Dua pengkhianatan oleh dua orang yang kupercayai dan kucintai selama ini.Kenapa? Kenapa aku selalu tak beruntung?Semua orang yang kucintai dan yang kumiliki pergi dan meninggalkan aku.Apa artinya aku hidup jika harus selalu menerima kemalangan ini? untuk apa?Hingga sebuah pikiran terlintas begitu saja di benakku, kuhentikan langkahku di sebuah jalanan sepi di depanku sekarang.Tatapanku kosong, buyar karena air mata.Dengan mantap kulangkahkan kakiku di tengah jalana
( POV 3 )"Kau sudah mendapatkan data dari wanita itu?" Tim Johnson bertanya pada Hendrix Brows sekretaris sekaligus asisten kepercayaannya."Sudah Mr. Johnson," jawab Hendrix tegas kemudian ia pun mulai membaca lembaran kertas yang ia bawa, hasil dari penyelidikannya."Michelle Scullys, 22 tahun lahir di Arlington, Dallas.Yatim piatu, ibunya meninggal ketika ia berumur 13 tahun karena bunuh diri, atas tuduhan pembunuhan suaminya sendiri karena melakukan pembelaan kepada putrinya yang dilecehkan.Diadopsi oleh pendeta Raymen Perez selama 2 tahun yang tewas karena dihakimi massa oleh penduduk setempat atas tuduhan aliran sesat.Selama 7 tahun hidup seorang diri di flat kecil di Dallas, bersekolah di North High School Dallas dengan beasiswa prestasi.Menjalin hubungan dengan pria bernama Mattew Steward selama 5 tahun dan tinggal bersama."Kedua mata Tim menyempit mendengar penjelasan dari Hendrix."Menyedihkan...," ucapnya lirih."Apa dia tak kuliah atau bekerja?" tanya Tim ingin tahu.
"A-pakah ini tidak terlalu berlebihan Mr. Johnson?" tanyaku saat mobil yang membawaku berhenti tepat di depan villa mewah milik Tim Johnson yang akan aku tempati.Pria itu hanya tersenyum tipis."Tidak Miss. Scullys, hanya villa ini yang aku punya.Apa kau tidak suka?" tanyanya."Ah, tidak. Justru aku merasa ini terlalu mewah bagiku," sahutku lirih."Aku hanya ingin pengobatanmu berjalan lancar dan aku harap kau betah tinggal di sini.." tuturnya perhatian."Terima kasih.., Anda sangat perhatian," tuturku tulus dan pria itu hanya tersenyum mendengarnya.Supir pribadi Tim Johnson mengangkat tubuhku dari kursi mobil dan memindahkannya ke kursi roda yang sudah mereka siapkan."Biarkan aku yang mengantar Miss. Scullys masuk, kau tunggu saja disini Ray," perintah Tim Johnson pada supir pribadi yang bernama Ray itu."Baik tuan" jawab Ray seraya membungkukkan setengah badannya.Kami berdua mulai masuk ke dalam rumah mewah itu, sungguh ini pengalamanku untuk pertama kalinya masuk ke dalam ruma
( POV 3 )Selama beberapa hari Tim Johnson, bermalam di villa miliknya. Tak seperti biasanya karena memang inilah pertama kali Tim Johnson tidur di villa miliknya itu bahkan sampai beberapa hari.Belakangan ini dia sangat sibuk dengan pekerjaannya, sehingga ia tak sempat datang berkunjung ke villa dan menemui Michelle Scullys. Entah kenapa selama itu pun, ia tak berhenti untuk memikirkan wanita yang ditolongnya itu.Apakah hanya perasaan kasihan atau simpatik ia sendiri tak mengerti, yang jelas setelah pandangan pertama di rumah sakit itu hati dan pikirannya tak bisa berhenti untuk memikirkan wanita malang itu.Seperti di malam itu, saat Tim Johnson pulang dari urusan pekerjaannya, ia kembali berkunjung ke villa lagi. Saat ia melangkahkan kaki di pintu masuk, ia mendengar suara piano dari ruang tengah villa, dekat perapian yang memang ada sebuah piano di sana."Siapa yang memainkan piano itu?" batinnya penasaran.Permainan piano itu membuat Tim Johnson terpesona karena begitu indah, h
Tak terasa ini sudah hampir bulan ke tiga sejak kecelakaan itu terjadi dan aku merasa kalau kondisiku benar-benar sudah pulih benar.Tangan dan kakiku sudah bisa digerakkan dengan leluasa, semua kegiatan hampir bisa kulakukan sendiri tanpa harus merepotkan Katherine atau morgan.Maka hari itu juga, aku pun berencana untuk pulang mengunjungi flatku.Flat itu adalah milikku, Mattew ataupun Gillian tak berhak ada disana.Setelah aku menghilang hampir 3 bulan bukankah mereka tidak berusaha mencariku.Maka akupun harus bertindak cepat sebelum mereka dapat menguasai rumah itu sepenuhnya. Karena itu aku meminta Morgan untuk mengantarkanku ke flat milikku siang itu juga."Kau pulanglah morgan, aku sudah tidak apa-apa," perintahku pada Morgan saat aku sampai di depan Flat milikku.Tapi Miss. Scullys kalau Mr. Johnson menanyakan Anda bagaimana?" tanyanya ragu."Dia pasti akan mengerti, tempo hari aku sudah mendapatkan izin darinya, jadi kau tenang saja ya..," sahutku meyakinkan."Baiklah kalau