Share

BAB 18: (POV RAIHAN) JANGAN RAKUS, RAIHAN!

(POV RAIHAN)

Gawat!

Aira sudah meminta naik level. Dia tidak mau disebut sebagai sepupu. Aku harus memutar otak agar bisa menjaga semuanya. Apa aku harus membongkar siapa Aira di depan Safia? Di sisi lain, jika aku menolak permintaan Aira, maka dia akan memilih pergi. Ini yang lebih bahaya. Jika Ibu tahu, aku akan kehilangan cinta dari orang yang sangat berharga dalam hidupku.

"Mas, jadi aku tidur di kamar Mas, nih?" tanya Aira semringah.

"I ... iya." Aku menjawab kikuk.

Aira pun tampak bersemangat. Dia kembali mengeluarkan semua baju yang telah dimasukkan ke dalam koper.

"Besok aja itu. Kita makan dulu. Aku lapar," ajakku.

Dia pun meletakkan kembali baju-baju tersebut di atas tempat tidur.

Kemudian menggandeng tanganku keluar kamar.

Aku bagaimana? Ya, pasrah!

***

"Kamu ngapain?" tanyaku pada Aira. Melihat dia sedang sibuk di atas tempat tidur.

Malam hampir larut. Setelah selesai makan malam bersama Aira, aku meminta izin masuk ke ruangan kerja. Pada Aira kusampaikan, jika ada hal yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status