Ludus

Ludus

By:  Queen typo  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
56Chapters
3.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Cinta pertama? Itu sangat menyenangkan dan menegangkan, karena kita tak tau orang yang kita cintai itu mencintai kita atau tidak. Hasilnya hanya ada 2, melanjutkan kisah atau hati yang patah. Mari kita coba, bagaimana hasilnya. -Darga Anggara

View More
Ludus Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Muhammad Fajar
ga ada lanjutan nya.??
2022-02-18 21:09:54
0
56 Chapters
1. Bintang
Terik matahari tak membuat para siswa goyah disiang ini, para penghuni kelas OTKP 2 sedang melaksanakan pemanasan olah raga, Pak Arif selaku guru pengajarnya fokus melihat pergerakan setiap siswanya.   Gerakan demi gerakan dilakukan hingga pemanasan berakhir, pak Arif mulai melangkah menuju depan dimana sang seksi olah raga berada. Salah satu guru killer ini lumayan disegani oleh banyak siswa termasuk siswa siswi kelas ini.   "Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh," salam pak Arif yang langsung dijawab oleh semuanya.   "Dikarenakan bapak ada keperluan mendadak, kalian belajar dikelas saja. Bapak sudah memberi tugas kepada sekretaris kalian, besok pagi harus sudah ada di meja bapak! Paling telat jam 7. Sekian wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh," singkat, padat dan jelas, begitulah pak Arif. Para siswa hanya menggerutu didalam hati dan kemu
Read more
2. Pemilik diary putih
Lewat satu jam pasukan berdiam diri dikelas sambil wifi an dan ghibah, akhirnya semuanya memutuskan untuk pulang dengan motor masing-masing, kecuali si mungil yang yang memang hari ini tidak membawa kendaraan. "Bi, ikut gue aja kuy lah. Gue anterin," ucap Anggun pada Noura. Para sahabat Noura memang memanggil Bintang, dan orang orang terdekatnya memanggil seperti itu. "ga usah!" 2 kata itu adalah hal yang tak bisa dibantah. Mau memaksapun jika ia sudah berkata tidak pasti tidak. "ok dah, tiati dijalannya ye!" balas anggun. Bintang hanya mengangguk sambil memasang earphone ditelinganya untuk menemani Noura disepanjang jalan menuju rumahnya. Fakta Rumah Noura yang paling jauh memang membuat ia malas untuk merepotkan orang lain termasuk sahabatnya. "Bi kita tungguin aja dulu dah sampe ada angkot, tar diculik lagi. Pasti pada ngiranya lu tuh anak esempe." "Syami syami, o
Read more
3. Hai Noubiku
Sorak sorai ditengah lapangan futsal terdengar jelas, jam istirahat digunakan sebaik mungkin oleh siswa siswi, mulai dari mengisi amunisi dikantin, mampir ke perpustakaan, sibuk dengan organisasi yang diikuti, olah raga dan sisanya bergosip ria. Seperti halnya yang dilakukan oleh kawan-kawan Bintang didepan kelas tepatnya teras kelasnya, Bintang asik melihat hasil bidikan di ponselnya, ia salah satu orang yang menyukai photografi walapun hanya sebatas suka. Syami, liana, ranti dan anggun asik memakan kuaci yang dibeli dari kantin, kebiasaan mereka ketika berkumpul itu harus ada kuaci bahkan tong sampah hadir di belakang mereka dengan setia untuk sampahnya, gini-gini anti buang sampah sembarangan mereka tuh. Malia dan Aryani tak ada karena sibuk diorganisasinya, Malia dengan Madingnya dan Aryani dengan paskibranya. "tadi katanya ada yang liat anak baru sebelah di halte loh!" ujar syami sambil memakan kuaciny
Read more
4. Permintaan pertama
Suara lonceng kesekian kalinya bersuara, kedua remaja berbeda jenis kelamin ini masih diam membisu tak ada yang mulai berbicara, lima menit pun telah berlalu membuat Bintang tak sabar lagi menunggu sang lawan bersuara.   "ga mau ngomong heh?" tanya Bintang ketus. Namun Darga malah tersenyum lebar karena tujuannya membuat Bintang bicara pun berhasil.   "akhirnya bicara juga," ujar Darga membuat Bintang mendengus kesal.   "apa?" tanya Bintang singkat.   "jadi aku mau kamu kabulin 3 permintaan aku! Ga ada penolakan!" jelas Darga lancar.   "Gue bukan jin!!" ketus Bintang.  
Read more
5. Ice queen
Sore hari ini cuaca cukup mendukung bagi orang yang berniat bermain ke luar rumah karena cuacanya cerah, bahkan terlihat beberapa orang sekitar mengelap keringat karena panas. Namun tidak untuk seorang pemuda yang tengah menunggu sang pujaan hati di halte dekat sekolahnya.   Banyak orang yang merupakan siswa siswi dari SMA pancasila dan SMK widiya kusuma yang melihatnya dengan tatapan memuja dan tatapan seolah sang pemuda adalah makhluk asing karena belum pernah melihatnya.   Asyik dengan buku komiknya membuat ia tak sadar bahwa seorang gadis tengah menatapnya dengan pandangan tajam. Namun tak lama si pemuda seperti merasakan sebuah tatapan yang tajam padanya akhirnya ia mengedarkan pandangannya dan bertemu dengan mata coklat jernih yang tengah menatapnya. Senyum si pemuda seketika terbit.
Read more
6. Berkunjung
Pagi hari ini cuaca kurang mendukung, tidak hanya mendung namun hujan lumayan lebat di pagi hari jam 6 ini, membuat seorang gadis mendesah kesal karena ia sedang malas untuk menerobos hujan guna mencapai sekolah untuk menimba ilmu. Seorang pria paruh baya yang melihat anaknya terus mendengus segera menghampiri sang gadis, "Teh berangkatnya ayah anterin aja ya? Ga ada penolakan!" ujarnya yang kemudian terkekeh. "Ayah mah bukan nanya tapi maksa!" balas sang gadis terkekeh geli. "TEH BINTANG! PINJEMIN PIJA PENCIL WALNA YA! PUNYA PIJA ABIS," teriak sang adik dari dapur karena takut sang kakak segera pergi. "FIZA JANGAN TERIAK-TERIAK IH! AMBIL DI KAMAR TETEH AJA!" balas sang Bunda sambil teriak pula, membuat ayah dan Bintang tekekeh geli. "pamit dulu ya sama Bunda, ayah ambil mobil dulu di garasi." Bintang bergegas berpamitan pada bunda untuk berangkat sekolah, m
Read more
7. Kian akrab
Hentakan suara sepatu pentople beradu dengan lantai menggema dikoridor kelas 12, keadaan terlihat sepi karena bel sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, seorang gadis meraup wajahnya yang penuh keringat karena untuk pertama kalinya ia terlambat seperti ini walau hanya 3 menit saja.Sesampainya dikelas 12 OTKP 2 ia langsung mengetuk pintu membuat suara gemuruh dari kelas mendadak tak ada suara, namun setelah si gadis membuka pintu dan masuk suara gemuruh kembali bahkan lebih keras."KIRAIN BU YASH BI!" Teriak Bayu dari belakang.Tak memperdulikan teriakan teman-temannya, Bintang melangkah menuju tempat duduknya dibagian belakang. Sambil menunggu bu Yashinta masuk ia mengeluarkan earphone dari tasnya kemudian menyumpal telinganya dengan itu.Baru beberapa putar lagu kelas mendadak hening, Bintang yang asik memejamkan mata langsung membuka matanya karena ia pikir Bu Yash sudah datang, namun yang ada didepan
Read more
8. Tragedi tangga
Bel di SMA pancasila menggema menandakan waktu pulang telah tiba, semua murid dengan cepat membereskan alat tulis guna cepat pulang, namun ada juga yang tengah bersiap untuk mengikuti kegiatan tambahan. Darga dan Hans merupakan salah satu dari opsi pertama, keduanya tengah bersiap untuk pergi dari sekolah, namun kegiatan keduanya terhenti ketika dua orang perempuan menghampiri kedunya dengan sesuatu ditangannya. Darga hanya mengerutkan keningnya kemudian melanjutkan kegiatannya yang tinggal memakai ranselnya kemudian bersiap meninggalkan kelas bersama Hans. Langkahnya terhenti ketika salah satu perempuan itu berujar. "Darga? Bisa bicara sebentar?" tanya salah satu perempuan tersebut. "boleh mau biacara apa?" tanya Darga ketika sudah berhadapan dengan perempuan itu. "aku bisa nebeng ke kamu? Soalnya aku ga dijemput." Hans tertawa kecil kemudian melangkah mendekati ked
Read more
9. Mau ga jadi pacar aku?
Kelas 12 OTKP 2 terlihat masih lenggang, baru ada 3 siswa dikelas itu dan rata-rata itu yang mengerjakan PR nya, Bintang mendudukan dirinya dibangku paling belakang kemudian melepaskan tas yang berada dipunggungnya dengan cara melemparnya ke atas meja. Ketiga siswa itu langsung menoleh ke arah Bintang dan mengerutkan dahinya, karena tak biasanya Bintang datang dengan wajah pucat pasi."Ra lu gapapa?" tanya Bayu."ah itu anu, eh gapapa," balas Bintang tidak jelas. Ketiganya kembali melanjutkan kegiatannya tanpa menoleh kembali ke arah Bintang.Tangan Bintang bergetar hebat, wajahnya semakin pucat, pikirannya melanglang buana tak jelas, bayangan silih berganti menari diotaknya membuat ia mengepalkan tangannya kuat hingga kukunya memutih."sialan," gumam Bintang sambil menutup matanya.Memori masa lalunya silih berganti menampakan diri di otaknya, semakin iya menenangkan diri semakin cepat me
Read more
10. Tragedi tangga 2
Bel pulang mengalun merdu membuat seluruh warga SMA pancasila menampilkan wajah cerah, sama halnya dengan Darga yang sejak mendengar bel pulang berbunyi, ia langsung membereskan alat sekolahnya dan bersiap untuk pulang, oh tidak, lebih tepatnya mampir dulu ke sekolah tetangga guna melepas rindu. Namun berbeda dengan Hans, ia nampak lesu dan tak bertenaga membuat Darga mengerutkan keningnya bingung dengan tingkah satu-satunya sahabat Darga itu. "kenapa sih?" tanya Darga yang sudah siap dengan tas dipunggungnya. "aduh Ga, hari ini kumpulan anak musik, males kali aku hari ini. Ingin ikut kau saja lah ke sekolah tetangga," jelas Hans dengan pelan.. "haish, kumpul dulu lah, gapapa nanti aku tungguin di cafe." Balasan Darga malah membuat Hans berdecak sebal, tidak tau saja Darga kalo Hans ini sedang jatuh hati kepada salah satu sahabatnya Bintang. Makanya ia ingin ikut sekarang agar bisa be
Read more
DMCA.com Protection Status