Share

Loving The wrong person
Loving The wrong person
Penulis: Senja

This is bucin

Rara sedikit memicingkan matanya kala melihat Lyodra tengah membuka satu persatu kancing bajunya, kemudian menghampirinya.

 "Lo lagi ngapain? Yaelah, lama amat dari tadi gue tungguin Sat." 

 "Hust! Diamlah."Lyodra berpose layaknya seperti model sexy di depan cermin toilet kamar mandi mall.

 "Lo lagi ngelayanin Dave? Dia minta Pap lagi sama Lo. Heran ya, udah tau si David tu brengseknya setengah mati, Lo masih aja ngelayanin Dia." Tutur rara.

Namun Lyodra tetap tidak mengubris kata-kata Rara barusan,  Lyodra justru berpose semakin panas. Dengan model baju sabrina yang memperlihatkan belahan dada yang rendah membuat pose biasa saja sedikit  memperlihatkan dua aset beharga miliknya.

 "Minggir Sat. Gue mau foto sendirian di depan cermin, yang ada si David bukannya fokus ke Gue nanti malah fokus ke Elo lagi." Sarkas lyodra.

 "Iddih. gue juga ngak sudi kali foto Gue dilihat sama si Dav." Tukas rara. Gadis berparas kalem itu melenggang pergi meninggalkan toilet kamar mandi mall. 

Rara tak habis fikir dengan sahabatnya itu, bisa bisanya dia rela ngelakuin semua itu demi Dav. Padahal jelas-jelas Lyodra beberapa bulan lagi akan menikah dengan Lelaki pilihan orangtuanya. Rara adalah kawan baik bagi Lyodra, Ia mengetahui perihal perjodohan sahabatnya itu dari Linda, mamanya Lyodra. Namun Rara belum berani speak up langsung ke Lyo takut lancang.

Selama ini Rara sudah kenal akrab dengan keluarganya lyodra, karena memang lyodra ini anak satu satunya dari seorang pengusaha kaya raya bernama Maxime alydrus.

 **

Lima belas menit berlalu, masih belum ada tanda-tanda kedatangan Lyodra dari tempatnya tadi. Ia bosan lalu menatap kiri-kanan, ekor matanya menangkap sosok tak asing baginya sedang berjalan menggandeng tangan Wanita cantik, namun kecantikannya dibandingkan dengan Lyodra dibawah satu level lah ya.

"Tuh kan. Gue bilang apa, si Dav itu emang brengsek!' Umpat Rara dalam hati.

Perlahan kedua sejoli itu pergi, lalu lyodra datang dengan raut wajah polosnya.

 "Yuk! Bentar doang kan?" Goda lyodra.

 "Dasar bucin, lama banget tauk!" Tukas rara emosi.

**

 "Thanks Beb, udah anterin Gue belanja. Next time kalau gue ajakin shopping jangan bawel ya."Rara mengerucutkan bibirnya kedepan, sembari membuka pintu mobil yang ditumpanginya.

"Ini semua tu demi kebaikan--" belum selesai Rara bicara Lyodra langsung memotong ucapannya cepat.

 "Udah ya, aku pulang dulu Zheyeng." Pamit lyodra.

Mobil yang di tumpangi gadis blasteran belanda itu perlahan pergi meninggalkan pekarangan rumah Rara, beda dengan lyodra. rumah rara terbilang cukup sederhana terletak di dalam plosok gang sempit.

Sebenarnya Rara tadi ingin mengatakan sesuatu kepada Lyodra, Namun urung Ia takut kalau hati sahabatnya itu terluka. Melihat pemandangan yang sangat mengerikan, bagaimana tidak saat ini Lyodra menjalin hubungan dengan David sebagai pasangan kekasih ia bahkan terlalu bucin ke david. Tapi apa yang di lihatnya tadi itu sungguh membuat dirinya bertambah muak dengan manusia bernama David atau si brengsek, biasa Rara memanggilnya.

Baru saja Rara ingin membuka pintu rumahnya secara diam-diam, Wati telah membuka pintunya dari dalam berkacak pinggang. Membuat gadis berambut hitam panjang itu terjingkak ketakutan.

 "JAM SEGINI BARU PULANG?!" Hardik wati, telunjuknya mengarah  kearah jarum jam yang dirasa sudah memasuki pukul 12 malam.

 "Kamu enak-enakan gelayaban sampai tengah malam, sedangkan Ibu harus merawat Ayahmu yang lumpuh itu sendirian. Bagus! Anak macam apa kamu." Wanita berambut ikal itu geram, melihat anaknya pulang tengah malam.

 "Ma-Maaf Bu. Rara tadi habis nganter temen." Dengan gugup rara membela diri.

 "Masuklah! Akan ada banyak tugas menantimu."

 "Fyuhh!" Rara membuang nafasnya perlahan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status