Share

Forced

Ting!

Bunyi notifikasi dari handpone lyodra, Disitu tertulis nama "Forced" alias terpaksa, bukan tanpa alesan lyodra save nomer reyhan juga terpaksa dan takdir cintanya pun dipaksa oleh orang tuanya. Hiks! Sungguh ironis

 Forced.

 [Assalamualaikum..]

 [ Jika namamu yang tertulis di Lauhul mahfudz untuk diriku, niscaya rasa cinta itu akan Allah tanamkan untuk diri kita, Tugasku mencari dirimu dan menyempurnakan separuh agamaku.]

Deg!

Jantung Lyodra berdegub kencang setelah membaca pesan dari reyhan. Belum pernah ada lelaki berkata seserius itu dengan lyodra, tak ada bandingannya dengan David yang selalu menghadiahinya janji palsu. Namun Lyodra terlanjur menyamakan semua cowok itu sama.

 [Jangan sok melangitkan rasa!] Balas lyodra.

Reyhan mencerna balasan dari pesannya, sedikit menohok baginya, tapi Reyhan terus berusaha untuk bersabar menghadapi sikap lyodra yang sedikit kasar.

Karena ia yakin sifat wanita sejatinya lembut, dan penuh perhatian. Reyhan tau karena sedikit banyaknya ia telah banyak belajar tentang cinta lewat buku yang sering dibaca. Salah satunya karya penyair terkemuka yang berjudul Fihi Ma Fihi.

Reyhan itu sosok yang pendiam namun sebenarnya sweet penuh perhatian. Ia typikal cowok limited edition, oleh sebab itu Reyhan tidak mudah dekat dengan sembarang wanita, bahkan margin sering mendapatkan kiriman kiriman kue dari para gadis yang menyukai reyhan. Namun lagi lagi reyhan cuek, seolah tidak mau tahu.

 [Ini saya bukan sedang melangitkan rasa, Ini tentang marwah wanita yang harus dicintai dan dijaga sepenuh hati. Tentunya setelah kamu sah jadi istriku.]

 "ISTRI" gumam lyodra pelan. Jujur saja hatinya saat ini berdesir, ada rasa yang tiba tiba muncul namun bukan cinta. Sebelum membalas pesan reyhan, ia mencoba mencari topik yang sengaja memancing reyhan.

 [Fine. Gue ada pertanyaan buat lo, gue minta lo jawab jujur.]

Sebenarnya lyo enggan berkomunikasi dengan reyhan, namun takdir keduanya untuk menjadi pasangan halal sebentar lagi, lyodra memang bodoh soal cinta tapi tidak dengan strateginya kali ini. Ia akan mengajukan sebuah pertanyaan yang tabu bagi orang seperti Reyhan.

 [Apa] Balas reyhan cepat.

 [Seandainya gue udah ngak gadis apa lo masih mau lanjutin hubungan ini.] 

Lyodra menyunggingkan senyuman, sedikit ragu ragu dengan balasan dari reyhan, tapi lyodra masa bodoh dengan itu. Pikirnya andai pihak reyhan yang membatalkan perjodohan ini, Lyodra tidak akan kena sangsi oleh Maxime. Sangsi yang ia dapat ngak main main, maxime mengancam akan mencabut semua fasilitas mobil dan kartu kreditnya. Jelas membuat dara muda itu tak ada pilihan lain selain menerimanya.

 Pertanyaan lyodra barusan berhasil membuat reyhan terdiam, dan mencoba mencernanya perlahan.

 "Pertanyaan macam apa ini, apa yang telah mereka perbuat selama menjalin hubungan. Apakah mereka telah berbuat..." Reyhan menghela nafas panjang, mulutnya tak henti hentinya beristighfar dan membiarkan pesan itu centang biru tanpa balasan.

Lyodra tak sabar menunggu balasan pesan dari reyhan, pada akhirnya lyodra memberanikan diri memulai panggilan video. Ia sangat sangat ingin melihat ekspresi wajah reyhan dengan pertanyaannya tadi. Lyodra memencet tombol pangil, dan terhubung.

 "Ekhem!" Lyodra berdehem untuk menetralisir perasaan canggungnya.

 "Gue ulangin pertanyaan tadi, seandainya gue udah ngak gadis apakah lo masih mau nerima gue." Tanya lyodra tanpa basa basi.

 "Salam dulu bisa kan?" Ajar reyhan, Sifatnya yang kaku kini sedikit berubah.

 "Assalamualaikum! Jawab pertanyaan gue yg tadi."

 "Waalaikum salam.."

 "JAWAB yang tadi!" Pekik lyodra.

 "Gimana gimana, sinyalnya jelek." Balas reyhan tanpa ekspresi.

 "Gue serius reyhan!" Pekiknya lagi.

 "Serius lo udah pernah zina? Terus lo bangga?' Berhasil, reyhan terpancing dengan pertanyaan profokatif lyodra.

 "Jadi bisa bilang lo, gue juga ya. Lo itu emang ngeselin ya. Main tuduh gue udah zina." Protes lyodra, kemudian ia berjongkok mengambil kunci mobilnya yang tidak sengaja terjatuh dari lacinya, secara tidak sengaja ponselnya mengarah ke bagian depan dada lyodra.

 "Astaghfirullah al adzim!" Seru reyhan. Tuut! Panggilan dimatikan. Lyodra tak menyadari kejadian barusan, namun ia tak terima teleponnya dimatikan sepihak.

 "Ngak jelas banget, tapi tunggu, ini.." Tanpa sadar lyodra mengulum senyum, lalu melirik poto profil reyhan . "Ganteng"

 "Siapa yang ganteng?" Seperti biasa ketika putrinya sedang berbicara sendiri, Linda tiba tiba datang menyembul dibalik pintu.

 "Mama.. kebiasaan ih!" Cicit lyodra, ia merasa privasinya terancam bila kelupaan menutup pintu kamar.

 "Hihi.. maaf, tadi mama ngak salah denger kan, siapa tadi yang lyo sebut ganteng? Reyhan?" Goda Linda, linda bahkan sering menjelma sebagai best friend bagi putrinya tersebut. 

 "Apaan sih mama, gantengan V bts ketimbang rey. Kalau ngak percaya lihat nih." Lyodra memperlihatkan gambar idolanya itu ke Linda, namun tadi tangannya tidak sengaja menekan tombol Screenshot di foto profil Wa reyhan.

 "Wih ganteng juga ya Reyhan kalau pakai kayak gini, jadi Putri kesayangan mama ini lagi mandangin foto calon suaminya ya dari tadi." Linda mengulum senyum lalu melirik kearah putrinya.

 "Ini V mah, bukan Rey-- kok bisa si?" Setelah ia melihatnya dengan seksama ternyata benar ini Reyhan. Linda terkekeh melihat tingkah gadisnya yang menggemaskan. Kini gadis cantik itu salah tingkah, namun sebisa mungkin ia menutupinya dari Linda.

 "MAA, bilangin sama Lyo dibawah ada temennya." Seru maxime dari anak tangga.

 "Ya, PA" jawab linda setengah berteriak.

 "Oh iya, Baby. mama lupa, dibawah ada Siska, sangking asiknya ngobrol sama kamu Mama jadi lupa kalau kesini mau bilang itu." Lyo mengerucutkan bibirnya ke depan.

 "Mama cantik cantik pikun, wek! Yaudah ma, Lyo turun dulu." Canda Lyodra kepada Linda, kedekatan keduanya tidak hanya sebatas ibu dan anak, melainkan linda pintar menempatkan posisi sebagai teman bagi putrinya. Tentunya dengan jarak keduanya yang hanya selisih 18 tahun, menjadikan keduanya sering disangka kakak beradik saat hang out bersama.

 **

 "NONA!" Pekik lyodra kala melihat sahabat dimasa putih abu abu.

 "NONII.. Unch!" Keduanya saling berpelukan seperti biasa cewek kalau ngak CIPIKA CIPIKI rasanya belum afdol.

 "Noni, lo serius mau nikah? Astaga, Lo lagi ngak ngeprank gue kan? Cicit Siska setengah histeris. Sembari tangan kirinya menunjukan pesan dari lyodra satu jam yang lalu. Siska merasa bahwa ini sangat mendadak.

 "Astaga noni, apa jangan jangan Lo udah hamil duluan? Omeget omegot!" Lyodra refleks membekab mulut siska si burung beo.

 "Husst brisik! Jangan keras keras, malu maluin gue aja. Ntar kalau orang komplek pada denger gimana?" Sewot lyodra.

 "Hehe, sorry." Fransiska atau biasa disebut siska dia sahabat dari putih abu abu, namun keduanya memang beda kelas. rutin berkabar namun jarang bertemu.

 "Ikut gue ke kamar." Ajak lyodra.

 **

 "APAA?" Lyodra telah menceritakan semuanya tentang apa yang terjadi pada dirinya sekarang kepada Siska, begitupun sebaliknya siska bercerita tentang tunangannya bernama Willy, padahal baru beberapa hari mereka tunangan. Tapi dengan mudahnya Willy menduakannya dengan sekertaris bawahannya Siska sendiri.

 "Ya ampun, yang sabar ya kamu sayang. Mungkin gue kalau ada di posisi lo bakal ngelakuin hal yang sama." Siska menatap sendu kearah sahabatnya.

 "Tapi menurut gue aneh si." 

 "Apa yang aneh? Mungkin semuanya hanya kebetulan aja, karena Rey anak sahabatnya Papa gue yang udah meninggal." 

 "Gue sendiri gak tau, tapi prediksi gue Papa lo nutupi sesuatu deh Non. Gue yakin banget soal ini, prediksi gue ngak bakal salah!" Ramal siska.

 "Bentar, gue mau nanya, Emak lo masih Sarah kan namanya?" Tanya lyodra yang mulai kesal.

 "Masih lah, emang napa." Jawab siska bingung.

 "Kirain udah ganti Mama laurens." Lyodra terkekeh, sedangkan siska melipat tangannya kedepan kesal.

 "Jadi tanggal berapa hari pernikahannya?" Lyodra terkesiap mendengar pertanyaan sahabatnya barusan, perasaannya kembali hampa. Sekarang ini sebenarnya ia masih sangat mencintai David, namun sampai sekarang pun David tak pernah muncul batang hidungnya.

 "Hello, kok ngelamun." Siska menatap lyodra iba. Siska menunduk lalu meraih tangan sahabatnya yang terasa sangat dingin.

 "Gue rindu David. Gue sayang banget sama dia Sis, tapi sisi lain gue benci banget sama dia." Lyodra menatap nanar kearah bingkai yang masih terpajang foto David sedang bermain basket, Lyodra meraih bingkai tersebut. Ia mengusapnya perlahan, namun dengan cepat ia melempar bingkai tadi ke lantai. Lalu menginjaknya dengan kaki kirinya.

 "Lo itu cantik bestie, lo ngak boleh kayak gini. Penyakit selingkuh itu ga bakalan sembuh sampai kapanpun." Lyodra sudah tidak sanggup lagi membendung kesedihannya, malam ini ia tumpahkan seluruhnya ke Siska. Siska tau betul rasanya dikhianati, karena mereka mempunyai banyak kesamaan selain mereka berdua Bucin, Cantik, anak orang kaya. Namun satu yang sangat disayangkan mereka ini SAD GIRL!

Sepulangnya Siska dari rumahnya, Ia termenung meresapi nasehat sahabatnya. 

 "KITA TERLALU CANTIK BUAT PATAH HATI"

"Ya, gue terlalu cantik buat patah hati!" Gumam gadis blasteran itu dengan yakin. Sebelum Lyodra terjaga seperti biasa ia akan berselancar ke dunia maya terlebih dahulu, namun hal tak diduga terjadi setelah ada satu notifikasi dari akun sosmednya yang berlogo camera. 

1 notif, Reyhan_lim01 mulai mengikuti anda. Belum sempat lyodra stalking akun Reyhan_lim01 notifikasi masuk lagi dari reyhan.

 Forced.

[InshaAllah dengan seijin Allah aku menerimamu, dan siap membimbingmu.]

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status