Share

12.

Malam bergulir menjadi larut dan mulai sepi, kedua putraku sudah tertidur di kamar masing masing.

Kubersihkan wajahku dengan krim pembersih sambil menatapnya di depan kaca. Tak lama suamiku masuk, dia menutup pintu dan beranjak ke tempat tidur.

"Sebenarnya dari mana kau tahu dia punya pil tidur, apa kau mengawasinya?"

"Aku memeriksanya!"

"Lalu kenapa kau tahu anak kita dicekoki, kau langsung panik dan mengajakku pulang, apa kau punya kamera pengawas di rumah?"

"Tidak, hanya firasatku saja yang merasa tidak enak, jadi, aku mengajakmu pulang."

"Syukurlah kau segera menyadari sesuatu."

"Harusnya kita memecat wanita itu."

"Jangan dulu, Sayang. Ga mudah cari pembantu jaman sekarang, apalagi aku sudah bilang ke kamu, tugas dia itu banyak dan rangkap."

"Bagaimana kalau dia membahayakan anak kita?"

"Itu akan membahayakan dirinya sendiri, aku sudah bicara padanya, aku sudah memberinya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan minta maaf. Jika dia masih mengulanginya maka aku tidak akan mengam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status