Share

16

Aku dan anak-anakku makan di meja makan setelah pesanan ayam goreng kami datang, kusingkirkan masakan wanita itu dan meletakkannya di dekat wastafel.

Aku dan segala kejengkelan hatiku, duduk sambil menyuapi Davin dan Erwin. Kami makan dengan sementara suamiku duduk menikmati tontonannya di ruang tv.

"Menurutku masakan rumahan lebih enak dibandingkan dengan ayam goreng yang sedang kalian makan," ujar suamiku yang sekali lagi ... Ah, dia mulai memancingku.

"Tapi ini enak Pa," ujar Davin.

"Enak, pa, adek cuka," ujar si Dedek berceloteh yang membuat ayahnya tertawa.

"Tapi, masakan Mbak Fanni juga enak Dek," ujar suamiku yang terus mengulang-ulang perkataan itu seolah-olah dia ingin memperdengarkan pujian tersiratnya itu kepada wanita yang sedang sibuk menyetrika di ruang laundry.

Wanita muda itu sesekali menoleh pada suamiku dan menyiratkan sebuah senyum yang dikulum, pria itu juga menatapnya dan pura-pura memasang ekspresi datar demi menghargai perasaanku padahal sebenarnya aku sudah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status